SISI LAIN TENTANG MANTAN

Penulis: Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

Dibaca: 511 kali

Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

Oleh Neneng Fitri Ekasari, M.Pd

(Kepala SLB Cahaya Gemilang Pertiwi Kab. Cianjur/Pengurus Pusat FGLSN/Pengurus Satgas GLS SLB Provinsi Jawa Barat/Ketua Satgas GLS SLB Kab. Cianjur/Lintang Samudera Edukasi/Komunitas Cinta Indonesia/KACI #PASTI BISA#)

 

Mantan? Seperti sesuatu yang alergi untuk diucapkan atau didengarkan ketika muncul dalam sebuah percakapan. Hal-hal yang menyedihkan dan menyebalkan keluar sebagai jawaban saat timbul pertanyaan tentang mantan. Berbagai alasan dikemukakan, bahwa pernah ditinggalkan saat perasaan berada di puncak kasih sayang, kerinduan, dan takut kehilangan. Ataupun pernah diduakan hati oleh mantan, ditinggalkan tanpa ada kejelasan, sehingga menimbulkan dendam yang berkepanjangan. Semua berada dalam posisi negatif ketika berbicara tentang mantan.

Tahukah kawan, dalam beberapa kasus, ternyata mantan adalah motivator terbaik dalam kehidupan. Ketika saya memiliki kesempatan berbincang dengan beberapa orang sukses, ternyata pernah memiliki sejarah ditinggalkan mantan, bahkan pernah ditolak mentah-mentah oleh sang pujaan. Miris memang mendengarnya, tetapi kesedihan yang dialami mengasah potensi diri untuk lebih berkembang menggapai apa yang cita-citakan. Kang Emil, Gubernur Jawa Barat pun pernah diputuskan oleh cinta pertamanya. Apakah Beliau terpuruk? Tentu saja jawabannya tidak. Beliau mampu melewati masa-masa menyedihkan itu, berjuang sekuat tenaga mewujudkan impian, dan menjadi orang no. 1 di Jawa Barat saat ini.

Lalu mengapa pula kita harus marah dengan mantan? Mungkin dulu iya, pedih dan sangat menyakitkan perasaan, tapi sekarang buat apa? Bukankah mantan adalah seseorang yang membuat kita bahagia pada masanya? Jangan pernah dendam dengan mantan. Mantan adalah seseorang yang diutus Tuhan untuk menguatkan kita dalam menghadapi dahsyatnya tantangan kehidupan, membangun karakter kita menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Kita tidak akan setegar ini tanpa kesakitan yang luar biasa di masa lalu, menerima kenyataan dan terus fokus pada tujuan adalah pilihan terbaik dalam menyeimbangkan pikiran dan perasaan.

Tidak ada yang perlu disalahkan ketika kehidupan tidak sejalan dengan apa yang kita harapkan, selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Ada pembelajaran yang disisipkan agar kita paham betapa kecilnya kita sebagai manusia di hadapan Tuhan. Semua sudah direncanakan, dirancang sesuai dengan kemampuan, hanya terkadang kita dengan segala kelemahan dan keterbatasan logika tidak peka dengan makna yang diisyaratkan. Tuhan adalah pencipta skenario terbaik bagi setiap kehidupan umat-Nya. Teruslah berusaha untuk berdamai dengan takdir, memaafkan hal-hal yang memilukan adalah jalan terbaik untuk merancang masa depan yang gemilang.

#Terimakasihmantan

Cianjur, 25-10-2020

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...