The Power of Asesmen Formatif Awal Pembelajaran

Penulis: Atin Kartinah

Dibaca: 485 kali

Atin Kartinah

Oleh Atin Kartinah

(Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Garut)

 

Prase “The Power of” pada awal judul diatas mengingatkan pada sebuah judul lagu yang sangat terkenal yang diciptakan oleh Mary Susan Applegate pada tahun 1984. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan oleh Celine Dion pada tahun 1993. Dengan suara yang memukau dan penuh penghayatan bagaimana The Power of love atau kekuatan cinta mampu menghipnotis manusia dalam memberikan makna dan arah akan tujuan kehidupan yang dijalani. Pada judul The Power of Asesmen Formatif Awal Pembelajaran diatas bisa dimaknai pula bagaimana kekuatan Asesmen formatif yang dilaksanakan pada awal pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat kuat akan terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan pengetahuan awal siswa dan kebutuhan belajarnya.

Tujuan utama dari Asesment formatif awal pembelajaran ini adalah untuk mengumpulkan informasi diagnostik tentang pengetahuan, keterampilan, dan kebutuhan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai. Informasi ini membantu guru menyesuaikan instruksi atau rancangan pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan lebih baik, memastikan bahwa strategi pengajaran selaras dengan pemahaman dan kemampuan siswa saat ini (Zeitschrift fur Erziehungswissenschaft, 2018). Diharapkan dari data yang diperoleh guru bisa memetakan kebutuhan belajar siswanya. Pada hal-hal mana yang sudah kuat, masih perlu ditingkatkan, atau harus mendapatkan pendampingan penuh dengan berbagai upaya dan strategi untuk bisa meningkatkan kualitas belajar siswanya.

Adapun fungsi dari assessment atau penilaian formatif awal adalah sebagai berikut: Pertama sebagai klarifikasi sasaran pembelajaran. Dengan assessment ini diharapkan bisa membantu menetapkan sasaran pembelajaran yang jelas dengan memahami apa yang sudah diketahui siswa dan apa yang perlu mereka pelajari ((Zeitschrift fur Erziehungswissenschaft, 2018). Kedua berfungsi sebagai identifikasi Kebutuhan Pembelajaran, hal ini dimaksudkan dengan menilai pengetahuan awal siswa, guru dapat mengidentifikasi kesenjangan dan kesalahpahaman yang perlu ditangani selama pembelajaran (Geografija v Soli, 2016). Fungsi ketiga yaitu pembelajaran yang dipersonalisasi. Hal ini dimaksudkan Informasi diagnostik atau awal memungkinkan guru untuk membedakan metode dan materi pengajaran untuk memenuhi berbagai kebutuhan siswa.

Fungsi keempat dari asessment formatif awal ini yaitu sebagai pemberi umpan balik. Dengan upaya ini diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi guru untuk memberikan umpan balik awal kepada siswa, membantu mereka memahami titik awal dan apa yang perlu mereka fokuskan (Zeitschrift fur Erziehungswissenschaft,2018). Fungsi kelima yaitu sebagai titik tolak perencanaan Pembelajaran. Guru dapat menggunakan data diagnostik awal untuk merencanakan pembelajaran secara lebih efektif, memastikan bahwa mereka memenuhi kebutuhan khusus siswa mereka (Geografija v Soli,2016). Diharapkan dengan melaksanakan semua upaya ini tidak ada lagi siswa yang merasa terlalu berat dan kesulitan menghadapi paparan dan rangkaian aktipitas pembelajaran yang diberikan guru. Bagi siswa yang pemahamanya sudah cukup baik tidak juga merasa bosan karena proses pembelajaran yang monoton dan tidak menantang. Siswa pada katagori pemahaman ini bisa berkembang lebih baik bahkan bisa berinovasi dengan alur belajar yang diarahkan guru.

Untuk melihat efektipitas dari assessment formatif awal pembelajaran ini, ada beberapa alternatif implementasi yang bisa dilaksanakan oleh guru di kelas. Pertama pemamfaatan alat asesment awal: Guru dapat menggunakan berbagai alat seperti kuis, survei, dan tes diagnostik untuk mengumpulkan informasi tentang pengetahuan dan keterampilan awal siswa. Kedua, pemantauan berkelanjutan. Meskipun penilaian diagnostik dilakukan sebelum mengajar, penilaian ini dapat menjadi bagian dari proses penilaian formatif berkelanjutan di mana guru secara teratur memeriksa kemajuan siswa dan menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan siswa (Skrede, A.L,2021).

Untuk bisa memberikan layanan terbaik terhadap siswa sesuai dengan kebutuhan belajarnya memerlukan upaya keras guru yang lumayan menantang. Ada beberapa hal yang kemungkinan bisa dihadapi guru. Guru perlu meluangkan waktu dan upaya tambahan untuk merancang dan menganalisis penilaian. Kemudian guru perlu mengintegrasikan informasi diagnostik secara efektif ke dalam rencana pengajaran mereka untuk memanfaatkan penilaian sebaik-baiknya (Zilany, M.S, 2024). Yang terakhir guru mungkin memerlukan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penilaian formatif diagnostik yang efektif.

Memahami semua penjelasan ini sudah dipastikan asesment formatif awal pembelajaran merupakan komponen penting dari proses pengajaran yang membantu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan instruksi yang sesuai. Dengan melakukan assessment ini diharapkan bisa memberikan wawasan berharga tentang pengetahuan dan keterampilan siswa sebelumnya, hal ini memungkinkan guru untuk merencanakan pelajaran yang lebih efektif dan personal, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Semoga dengan melaksanakan asesement formatif awal pembelajaran dengan efektip mampu menjadi power guru untuk bisa memberikan pelayanan pengajaran yang lebih menghipnotis siswa. Pembelajaran lebih bermakna karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam suasana yang indah dan menyenangkan seperti ungkapan makna lirik dari lagu “The Power of Love”. Semoga.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...