Penulis: Atin Kartinah
Atin Kartinah
(Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut)
Prase
“The Power of” pada awal judul diatas
mengingatkan pada sebuah judul lagu yang sangat terkenal yang diciptakan oleh
Mary Susan Applegate pada tahun 1984. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan oleh
Celine Dion pada tahun 1993. Dengan suara yang memukau dan penuh penghayatan
bagaimana The Power of love atau
kekuatan cinta mampu menghipnotis manusia dalam memberikan makna dan arah akan tujuan kehidupan yang dijalani. Pada judul The Power of Asesmen Formatif Awal
Pembelajaran diatas bisa dimaknai pula bagaimana kekuatan Asesmen formatif yang
dilaksanakan pada awal pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat kuat akan
terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan pengetahuan awal siswa dan
kebutuhan belajarnya.
Tujuan
utama dari Asesment formatif awal pembelajaran ini adalah untuk mengumpulkan
informasi diagnostik tentang pengetahuan, keterampilan, dan kebutuhan belajar
siswa sebelum pembelajaran dimulai. Informasi ini membantu guru menyesuaikan
instruksi atau rancangan pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan
lebih baik, memastikan bahwa strategi pengajaran selaras dengan pemahaman dan
kemampuan siswa saat ini (Zeitschrift fur Erziehungswissenschaft, 2018). Diharapkan dari data yang diperoleh guru bisa memetakan kebutuhan belajar siswanya.
Pada hal-hal mana yang sudah kuat, masih perlu ditingkatkan, atau harus
mendapatkan pendampingan penuh dengan berbagai upaya dan strategi untuk bisa
meningkatkan kualitas belajar siswanya.
Adapun
fungsi dari assessment atau penilaian formatif awal adalah sebagai berikut:
Pertama sebagai klarifikasi sasaran pembelajaran. Dengan assessment ini
diharapkan bisa membantu menetapkan sasaran pembelajaran yang jelas dengan
memahami apa yang sudah diketahui siswa dan apa yang perlu mereka pelajari ((Zeitschrift fur
Erziehungswissenschaft, 2018). Kedua berfungsi sebagai identifikasi Kebutuhan
Pembelajaran, hal ini dimaksudkan dengan menilai pengetahuan awal siswa, guru
dapat mengidentifikasi kesenjangan dan kesalahpahaman yang
perlu ditangani selama pembelajaran (Geografija v Soli,
2016). Fungsi ketiga yaitu pembelajaran yang dipersonalisasi. Hal ini
dimaksudkan Informasi diagnostik atau awal memungkinkan guru untuk membedakan
metode dan materi pengajaran untuk memenuhi berbagai kebutuhan siswa.
Fungsi
keempat dari asessment formatif awal ini yaitu sebagai pemberi umpan balik.
Dengan upaya ini diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi guru untuk memberikan
umpan balik awal kepada siswa, membantu mereka memahami titik awal dan apa yang
perlu mereka fokuskan (Zeitschrift fur Erziehungswissenschaft,2018). Fungsi kelima yaitu sebagai titik tolak perencanaan Pembelajaran. Guru dapat
menggunakan data diagnostik awal untuk merencanakan pembelajaran secara lebih
efektif, memastikan bahwa mereka memenuhi kebutuhan khusus siswa mereka (Geografija v Soli,2016). Diharapkan dengan melaksanakan semua upaya ini tidak
ada lagi siswa yang merasa terlalu berat dan kesulitan menghadapi paparan dan
rangkaian aktipitas pembelajaran yang diberikan guru. Bagi siswa yang
pemahamanya sudah cukup baik tidak juga merasa bosan karena proses pembelajaran
yang monoton dan tidak menantang. Siswa pada katagori pemahaman ini bisa
berkembang lebih baik bahkan bisa berinovasi dengan alur belajar yang diarahkan
guru.
Untuk
melihat efektipitas dari assessment formatif awal pembelajaran ini, ada
beberapa alternatif implementasi yang bisa dilaksanakan oleh guru di kelas.
Pertama pemamfaatan alat asesment awal: Guru dapat menggunakan berbagai alat
seperti kuis, survei, dan tes diagnostik untuk mengumpulkan informasi tentang
pengetahuan dan keterampilan awal siswa. Kedua, pemantauan berkelanjutan.
Meskipun penilaian diagnostik dilakukan sebelum mengajar, penilaian ini dapat menjadi
bagian dari proses penilaian formatif berkelanjutan di mana guru secara teratur
memeriksa kemajuan siswa dan menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan siswa (Skrede, A.L,2021).
Untuk
bisa memberikan layanan terbaik terhadap siswa sesuai dengan kebutuhan
belajarnya memerlukan upaya keras guru yang lumayan menantang. Ada beberapa hal
yang kemungkinan bisa dihadapi guru. Guru perlu meluangkan waktu dan upaya
tambahan untuk merancang dan menganalisis penilaian. Kemudian guru perlu mengintegrasikan informasi diagnostik secara efektif ke
dalam rencana pengajaran mereka untuk memanfaatkan penilaian sebaik-baiknya (Zilany, M.S, 2024). Yang terakhir guru mungkin memerlukan pelatihan dan
dukungan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan
penilaian formatif diagnostik yang efektif.
Memahami
semua penjelasan ini sudah dipastikan asesment formatif awal pembelajaran
merupakan komponen penting dari proses pengajaran yang membantu
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan instruksi yang
sesuai. Dengan melakukan assessment ini diharapkan bisa memberikan wawasan
berharga tentang pengetahuan dan keterampilan siswa sebelumnya, hal ini
memungkinkan guru untuk merencanakan pelajaran yang lebih efektif dan personal,
yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan. Semoga
dengan melaksanakan asesement formatif awal pembelajaran dengan efektip mampu
menjadi power guru untuk bisa memberikan pelayanan pengajaran yang lebih
menghipnotis siswa. Pembelajaran lebih bermakna karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan
dalam suasana yang indah dan menyenangkan seperti ungkapan makna lirik dari
lagu “The Power of Love”. Semoga.