Penulis Yulia Enshanty, S.Pd.
Yulia Enshanty, S.Pd.
Oleh Yulia Enshanty, S.Pd.
(Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
Pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Salah satu pendukung kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik
adalah penggunaan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan dan memacu peserta didik
tertarik belajar. Media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan proses dan
hasil pengajaran.
Ada banyak media pembelajaran yang dapat dipilih dan dikembangkan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran. Guru dituntut mampu kreatif dan inovatif dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan adalah ular tangga. Ular Tangga merupakan permainan anak-anak, yang biasanya dimainkan oleh dua oang pemain atau lebih. Ular tangga berisi kotak-kotak persegi yang di dalamnya terdapat angka-angka, gambar tangga dan ular. Untuk lebih menarik minat peserta didik, dalam pembelajaran geografi inj, ular tangga yang dipergunakan dibuat dalam ukuran besar, yaitu 2 x 2 meter, dengan dilengkapi gambar-gambar yang berkaitan dengan geografi. Berikut ini adalah desain ular tangga geografi (UTAGE)
Adapun langkah
kegiatan pembelajaran dengan bermain UTAGE ini yaitu :
1.
Peserta
didik dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok menunjuk satu
orang perwakilannya untuk menjadi pemain.
2.
Guru
menjelaskan aturan permainan : setiap pemain yang berhenti di kotak pertanyaan
harus bisa menjawab, jika tidak bisa, boleh bertanya kepada rekan kelompoknya. Jika
masih tidak bisa menjawab, maka diberikan hukuman mundur satu langkah.
Pertanyaan diberikan oleh guru jika pemain berdiri di kotak "Tanya Bu
Guru" dan bisa juga pertanyaan dari kelompok lain jika pemain berdiri di
kotak "Pertanyaan dari Teman".
3.
Peserta
didik yang menjadi perwakilan melakukan hompimpa untuk menentukan urutan
melempar dadu.
4.
Setelah
masing-masing perwakilan kelompok mendapat urutan melempar dadu, pemain
langsung memulai permainan dengan melempar dadu secara bergliran.
5.
Permainan
berlangsung hingga semua pemain mencapai finish.
6. Di akhir, guru mengevaluasi kegiatan permainan dan memberikan penguatan juga memberikan penjelasan tentang materi-materi yang berkaitan dengan soal yang tidak bisa dijawab dengan benar oleh peserta didik.
Peserta didik
antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, mereka berlomba-lomba menjadi yang
pertama mencapai finish. Penggunaan media ini cukup efektif meningkatkan kerja
sama dalam sebuah kelompok dan melatih kesabaran peserta didik untuk mengulang
dari bawah jika mereka berada di kotak yang bergambar ular. UTAGE ini
menciptakan suasana rileks dan santai, sehingga peserta didik dapat dengan
mudah mengikuti kegiatan pembelajaran dan semangat mencari jawaban yang tepat
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Sehingga mereka secara tidak langsung
sudah mampu belajar secara mandiri tanpa harus diberikan penjelasan oleh guru.
Meskipun
penggunaan UTAGE ini cukup baik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik,
namun media ini juga mempunyai kelemahan. Penggunaan media permainan UTAGE
memerlukan banyak waktu, karena tidak jarang para pemain bertemu dengan kotak
ular yang mengharuskan mereka untuk turun kembali. Selain itu, penggunaan UTAGE
ini juga berpotensi menimbulkan "kericuhan" antusiasme mereka malah
menimbulkan kegaduhan dan mengganggu kelas di dekatnya. Sehingga ada baiknya
jika akan mempergunakan media ini, permainannya dilakukan di lapangan.