Belajar Geografi dengan UTAGE (Ular Tangga Geografi)

Penulis Yulia Enshanty, S.Pd.

Dibaca: 202 kali

Yulia Enshanty, S.Pd.

Oleh Yulia Enshanty, S.Pd.

(Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

 

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Salah satu pendukung kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah penggunaan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan dan memacu peserta didik tertarik belajar. Media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan proses dan hasil pengajaran.

Ada banyak media pembelajaran yang dapat dipilih dan dikembangkan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran. Guru dituntut mampu kreatif dan inovatif dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran. Salah satu media yang dapat dipergunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan adalah ular tangga.  Ular Tangga merupakan permainan anak-anak, yang biasanya dimainkan oleh dua oang pemain atau lebih. Ular tangga berisi kotak-kotak persegi yang di dalamnya terdapat angka-angka, gambar tangga dan ular. Untuk lebih menarik minat peserta didik, dalam pembelajaran geografi inj, ular tangga yang dipergunakan dibuat dalam ukuran besar, yaitu 2 x 2 meter, dengan dilengkapi gambar-gambar yang berkaitan dengan geografi. Berikut ini adalah desain ular tangga geografi (UTAGE)


Adapun langkah kegiatan pembelajaran dengan bermain UTAGE ini yaitu :

1.     Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok menunjuk satu orang perwakilannya untuk menjadi pemain.

2.     Guru menjelaskan aturan permainan : setiap pemain yang berhenti di kotak pertanyaan harus bisa menjawab, jika tidak bisa, boleh bertanya kepada rekan kelompoknya. Jika masih tidak bisa menjawab, maka diberikan hukuman mundur satu langkah. Pertanyaan diberikan oleh guru jika pemain berdiri di kotak "Tanya Bu Guru" dan bisa juga pertanyaan dari kelompok lain jika pemain berdiri di kotak "Pertanyaan dari Teman".

3.     Peserta didik yang menjadi perwakilan melakukan hompimpa untuk menentukan urutan melempar dadu.

4.     Setelah masing-masing perwakilan kelompok mendapat urutan melempar dadu, pemain langsung memulai permainan dengan melempar dadu secara bergliran.

5.     Permainan berlangsung hingga semua pemain mencapai finish.

6.     Di akhir, guru mengevaluasi kegiatan permainan dan memberikan penguatan juga memberikan penjelasan tentang materi-materi yang berkaitan dengan soal yang tidak bisa dijawab dengan benar oleh peserta didik.

Peserta didik antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, mereka berlomba-lomba menjadi yang pertama mencapai finish. Penggunaan media ini cukup efektif meningkatkan kerja sama dalam sebuah kelompok dan melatih kesabaran peserta didik untuk mengulang dari bawah jika mereka berada di kotak yang bergambar ular. UTAGE ini menciptakan suasana rileks dan santai, sehingga peserta didik dapat dengan mudah mengikuti kegiatan pembelajaran dan semangat mencari jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Sehingga mereka secara tidak langsung sudah mampu belajar secara mandiri tanpa harus diberikan penjelasan oleh guru.

Meskipun penggunaan UTAGE ini cukup baik dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, namun media ini juga mempunyai kelemahan. Penggunaan media permainan UTAGE memerlukan banyak waktu, karena tidak jarang para pemain bertemu dengan kotak ular yang mengharuskan mereka untuk turun kembali. Selain itu, penggunaan UTAGE ini juga berpotensi menimbulkan "kericuhan" antusiasme mereka malah menimbulkan kegaduhan dan mengganggu kelas di dekatnya. Sehingga ada baiknya jika akan mempergunakan media ini, permainannya dilakukan di lapangan. 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...