Penulis: Dezo
Dezo
Oleh Dezo
(Pengawaas SMK/Komunitas Cinta Indonesia/KACI #PASTI BISA#)
Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)
Bicara menulis
adalah cerita tentang keabadian, setidaknya demikian menurut Pramoedya Ananta
Toer yang dicutat oleh Purnomo, Hari di harian kompas (2012) yang mengatakan:
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan
hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian”. Dengan menulis orang akan bisa membaca pikiran, ungkapan hati dan
kebenaran yang diyakini. Manakala orang tergerak hatinya untuk mengikuti apa
yang ditulis disitulah letak keabadian. Kemudian mengapa harus artikel yang
ditulis pada awal memulai menulis? Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi
alasan yaitu: pertama, dokumentasi dari pengalaman, pemikiran, kehendak
atau cita-cita. Kedua, olahraga otak, dengan berfikir terus oatak memerlukan
energi dan energi itu dibawa oleh darah ke otak sehingga pemikiran akan
senantiasa segar. Ketiga, mengembangkan kemampuan, kemampuan dan minat
dalam sesuatu dengan menuliskanya menjadi berkembang karena sebelum menuliskan
akan mencari agar apa yang dituliskan mendalam. Keempat, menulis akan
mencatatkan sejarah untuknya dikemudian hari jika tulisanya bermanfaat bagi
banyak orang khususnya generasi yang akan datang. Kelima, tulisan bisa
menghasilkan uang jika menarik diposting di blog dengan menggunakan google
adsence atau di terbitkan di surat kabar dan media cetak lainya.
1. PENGERTIAN ARTIKEL
Menurut Longman
Pitman Office Dictionary artikel adalah suatu prosa nonfiksi dengan bentuk yang
biasa, merupakan bagian bebas dari suatu koran, majalah, dan media cetak
lainnya. Rangkaian kalimat yang berdasarkan kepada data atau fakta dengan
menggunakan bahasa yang lugas serta ditulis secara bebas. Selain di tulis di
media cetak saat ini seringnya ditulis di Blog (weblog) dan surat kabar,
majalah online. Menuliskan artikel berarti menyampaikan berita yang besar,
aktual, sedang banyak diperbicangkan orang baik yang telah diperbicangkan,
sedang menjadi topik hangat atau berisi pandangan kedepan. Isi tulisan artikel
beragam dari mulai politik, ekonomi , sosial, budaya, pendidikan, sains,
teknologi dan sebaginya sepanjang tentang kebutuhan hidup manusia dan diperlukan
bisa ditulis dalam bentuk artikel.
2. JENIS-JENIS ARTIKEL
Artikel bisa
berbentuk tulisan ilmiah dan tulisan populer, masing masing memiliki cara
penulisan yang berbeda serta segmen pembaca yang berbeda. Artikel ilmiah
memiliki ciri ciri diantaranya: menyajikan fatka dan data yang jelas sumber dan
kebenaranya, disusun secara sistematik dan prosedural, menyampaikan isu isu
objektif jauh dari emosi atau ungkapan perasaan penulis, tuntas dalam artian
memunculkan masalah kritis, penggalian sumber dan akar masalah, ada alternatif
solusi yang ditawarkan dan rekomendasi dari solusi yang ditawarkan. Tidak
memunculkan kekeliruan atau pemaknaan yang bias, menggunakan bahasa yang
denotatif atau pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif atau makna
konseptual. Artikel ilmiah hasil penelitian merupakan intisari dari penelitian
dan ditulis untuk diterbitkan di jurnal-jurnal ilmiah seperti sagepub,
springerlink, Eric dan lain sebagainya. Jurnal-jurnal yang bagus tersebut
biasanya terindex seperti di DOAJ atau SCOPUS.
Artikel populer
merupakan artikel untuk dikonsumsi khalayak ramai bahasanya sederahana, lugas,
dapat difahami dengan mudah oleh semua kalangan. Artikel ini sering pula
disebut opini, namun demikian dalam penulisanya tetap menggunakan kaidah kaidah
ilmiah seperti berdasarkan data atau fakta meskipun bukan merupakan hasil
penelitian. Artikel populer ini dibutuhkan oleh media cetak dan online dan ada
sekira dua ribuan media cetak dan online yang membutuhkan artikel setiap
harinya, peluang besar untuk menulis dengan baik. Artikel yang baik seyogyanya
memiliki sistematika: surat pengatar untuk redaksi, judul artikel, nama
penulis, pendahuluan, pembahasan, penutup dan diakhiri oleh biodata penulis.
3. MEMBUAT JUDUL YANG BAIK
Artikel dibuat
untuk dibaca orang, lebih jauh orang tergerak hatinya untuk mengikuti apa yang
diinginkan oleh artikel. Agar orang melanjutkan membaca sampai tuntas sebuah
artikel langkah pertama adalah membuat judul yang menarik, karena judul adalah
kata atau kalimat yang pertama dibaca orang. Beberapa kaidah agar judul menarik
diantaranya:
a. Heboh (striking statement), dengan
judul yang menendang maka akan didapat perhatian pembaca. Naluri manusia selalu
tidak ingin tertinggal, dengan judul yang terkesan menggemparkan maka otak manusia
akan langsung tersulut ingin menjadi orang yang pertama tahu. Contoh: Covid-19
memporakporandakan perekonomian Amerika, jika judulnya menggunakan kalimat
melemahkan mana orang mau membaca karena kesanya datar.
b. Keanehan, sesuatu yang luar biasa, contohnya:
Cara Gila Hack Otak Kita Sendiri. Sebenarnya judul diatas bercerita tentang
metakognifi saja tapi dalam bahasa sederhana menjadi lebih menarik.
c. Kalimat Deklarasi, kalimat deklarasi
mengandung pesan yang kuat karena ditujukan dari orang atau kelompok penting
untuk khalayak ramai. Misalnya, Ambisi Elon Musk Mengeliminasi Mobil Bensin.
Pembaca akan tertarik dengan orang besar yang punya rencana besar dengan produk
tidak biasa.
d. Branding/Label atau Merek, Isu Vaksin
Covid-19 Bill Gates. Siapa tidak kenal sosok petinggi Microsoft yang biasa
bergerak di bidang IT sekarang terjud ke dunia medis, orang akan serta merta
tertarik untuk melanjutkan membaca artikel yang dibuat.
e. Quotes, petikan atau kutipan, Quotes
yang populer bisa karena sering tampil di berbagai media atau dipopulerkan
orang terkenal biasanya melekat di benak baik sadar atau tidak. Bahkan petikan
seperti yang biasa ditulis di belakang truk misalnya seperti Loyalitas Tanpa
Batas Maestro Tengil, Best of the Best, Dilema Imam Dadakan masa Covid-19.
f. Pertanyaan, dengan pertanyaan secara
spontan pembaca berusaha untuk menjawab, ketidakpuasan terhadap jawaban yang
ada di benak menjadi rangsaingan untuk meneruskan membaca artikel, Misalanya:
Dikemanakan uang UN? Bagaimana Vieatnam sukses menangani Covid19?
g. Judul eksplisit, judul yang merupakan
langsung berupa isi dari artikel. Judul demikian menyampaikan keterusterangan,
kegamblangan dan ketegasan tanpa basa basi. Contohnya Bahaya Teman Oportunis,
h. Merangsang minat
(stimulatif/provocative), orang mudah terangsang jika tersentuh sisi-sisi yang
paling pribadi dan mendasar sisi diri serta kehidupanya seperti keyakinan
politik, agama, hoby, pekerjaan atau suku dan budaya nya. Genocide Bangsa
Palestina, Larangan Badminton ditengah Covid-19 merupakan beberapa contoh
provokatif. Mengapa orang tertarik dengan palestina karena Bangsa Palestina
adalah representasi Islam di Kiblat kedua orang islam yaitu masjidil Aqsa,
begitu juga penggemar olahraga populer badminton akan terangsang membaca
meskipun yang bersangkutan sudah jarang bermain lagi.
i. Gaya 5W+H, Covid-19 Melanda Satu
Kampung, sangat jelas orang akan terangsang untuk membaca selanjutnya melalui
5W+H.
Itulah beberapa
cara membuat judul agar pembaca tertarik untuk menlanjutkan membacanya sampai
selesai sehingga tujuan penulis tercapai.
4. TOPIK, TEMA DAN JUDUL
Membuat suatu
artikel tidak akan lepas dari topik tema dan judul, ketiganya merupakan pondasi
, ruh dan wajah dari sebuah tulisan artikel.
Topik adalah hal
yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang
masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih
sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang
dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan
isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak
ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih
bersifat umum dan tidak diuraikan secara lebih mendetail. Topik adalah inti
utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal
dengan topik pembicaraan.
Tema merupakan
suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu artikel. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema,
karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan
dibuat.
Menurut KBBI judul
adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan
secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu. Selain itu judul juga berarti
kepala suatu artikel atau disebut juga tajuk. Dari pengertian KBBI tersebut,
dapat dikatakan bahwa judul merupakan cerminan mengenai suatu permasalahan yang
diangkat dalam sebuah tulisan secara cepat.
5. KESALAHAN MEMBUAT JUDUL
Judul merupakan
wajah dari sebuah tulisan artikel, sebagus apapun batang tubuh dari artikel
kalau judulnya kurang menarik pembaca menjadi tertahan untuk melanjutkan
membacanya. Berikut beberapa hal yang mengakibatkan artikel tidak dilirik oleh
pembaca.
a. Judul terlalu singkat atau terlalu
panjang, jumlah kata yang pas pada umumnya antara 3 sampai 5 kata, namun
demikian ada beberapa artikel yang hanya menggunakan 1 kata saja namun sangat
fenomenal dalam arti faktor-faktor lain dalam membuat judul yang baik bisa
mengalahkan terbatasnya jumlah kata dalam judul. Jika judul contohnya: Air
Bersih, pembaca akan malas untuk meneruskan membaca kecuali kata itu unik
seperti: Ergonagy, orang bertanya benda apa itu dan seterusnya.
b. Judul kurang merepresentasikan isi dari
batang tubuh tulisan artikel, misalnya judul artikel untuk tema kepangkatan di
PNS yang kebanyakan golongan IV/a (Melati 3) sulit mencapai IV/b (Bintang 1)
Melati di Tapal Batas menunggu Bintang Jatuh. Pembaca akan bingung dan
meninggalkan membacanya karena merasa terkecoh.
c. Judul artikel kurang aktual, penulis
artikel perlu mencermati situasi dan kondisi calon pembacanya. Pada saat
tulisan ini dibuat sedang ramainya orang membicarakan Covid-19 kemudian artikel
yang dibuat tentang Cholerae Outbreak, atau HIV/AIDS mana mau orang membaca
karena bawah sadarnya membaca hal tersebut mengidikasikan kesia siaan kecuali
memang sedang membutuhkan artikel tersebut.
d. Judul yang terlalu formal, kaku dan
tidak komunikatif. Pembaca pada umumnya menyukai sesuatu yang menggelitik,
santai, baru dan mencerahkan. Jadi menghindari judul yang kaku menjadi suatu
keharusan. Contoh: Peranan Pengawas Sekolah Menjamin Mutu Pendidikan, tidak ada
menariknya karena memang tugas pengawas sekolah seperti itu, pembaca akan
menghentikan membacanya karena sudah menebak apa isi dari artikel yang
dimaksud. Tetapi jika judulnya menjadi Melejitkan Kompetensi Litbang Pengawas
Sekolah,
e. Lingkup pembaca Sempit, lingkup topik
pembahasan sebaiknya luas seperti topik pendidikan yang paling dimungkinkan
pembacanya adalah ada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, widyaiswara,
dosen, pemerhati pendidikan atau mungkin juga ada instruktur, pamong atau
konselor. Dengan demikian perlu diperhatikan segmen pembaca mana yang menjadi
konsumen suatu media tempat artikel diterbitkan.
f. Judul Artikel Terlalu Umum, orang
dewasa sangat suka sesuatu yang spesifik namun pada batasan tertentu, karena
terlalu spesifik juga jika diluar keahlianya pembaca akan mundur. Benar ada
kaidah seseorang faham terhadap apa yang diakatakan jika bisa menyampaikanya
dalam bentuk angka-angka, namun pada penulisan artikel belum tentu semua orang
suka dengan angka yang menunjukan kedalaman dan spesifikasi. Artikel yang
terlalu umum misalnya: Penarikan Rokok, pembaca akan lebih nyaman jika judulnya
menjadi: Penarikan Rokok yang terpapar Corona di Jawa Timur.
g. Judul Artikel Kurang menarik, memikat
karena tidak atraktif, misalnya: Produksi Payuran dari Garut, Suasana dingin di
Kebun Teh Ciater. Judul yang atraktif perlu ada sentuhan emosi yang meletup.
Misalnya, Tengkulak Membunuh Perlahan Petani Sayuran Garut.
h. Mengandung Snsur SARA, sebenarnya yang
mengandung unsur sara cenderung menarik dan atraktif namun akan memicu polemik
dan berbuntut panjang. Jadi Keberpihakan dengan merendahkan salah satu kelompok
SARA sebaiknya dihindari.
i. Judul Artikel yang Ambigu/Bias.
Beberapa ciri
kalimat ambigu diantaranya adalah: a. Ada kata-kata yang memiliki lebih dari
satu makna, b. Memiliki sifat yang membingungkan dan tidak mudah dipahami oleh
orang lain. c. Dapat menimbulkan keraguan bagi orang yang ingin menafsirkan
frasa. Itu tidak memiliki makna yang jelas, seperti yang telah dikatakan
sebelumnya karena frasa memiliki lebih dari satu makna.
Ambiguitas bisa
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu ambigu fonetik (kesamaan bunyi) contoh:
memberi tahu, ambigu gramatikal (Tata Bahasa) contoh: orang tua dan Ambigu
Leksikal (Makna Kata) contoh: lari (menjauh/mendekat).
Berikut contoh judul
yang ambigu: Pameran Buku Musik Baru, Peraturan Pengelolaan Pasar Baru dll
j. Judul Kurang Logis, sering orang
membuat judul yang dirasa sudah baik padahal jika ditelaah ternyata tidak logis
contoh: "Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-66" coba
bandingkan dengan ini "Dirgahayu Kemerdekaan Ke-66 Republik
Indonesia". Atau contoh lain, “TUTORIAL ANIMASI HUKUM NEWTON II” Silahkan
Mana yang lebih baik dibandingkan dengan “TUTORIAL ANIMASI HUKUM II NEWTON ”.
Saat ini banyak sekali hoax yang sebenarnya dengan seringnya menulis artikel
kita menjadi banyak baca dan akan mereduksi hoax menjadi konsepsi kita. Hoax
menjadi fenomenda dalam setiap sendi kehidupan dari politik, sosial budaya dan
sebagainya. Virus Corona menurut QS. Al Ahzaab: 33, sepertinya logis dan masuk
akal namun jika ditelaah isinya justru merendahkan Al Quran, yaitu dengan
Membandingkan
istilah Corona dari bahasa inggris diterjemahkan oleh Bahasa Al- Quran, Tentu
hasilnya bisa menyesatkan. Kalaupun benar kebetulan, dalam menafsirkan sesuatu
dari Al-Quran harus menggunakan kaidah keilmuan Ilmu Tafsir tidak serampangan
seperti apakai logika anak kecil.
6. ANATOMI ARTIKEL
Struktur penulisan
artikel baik menggunakan pola sebagai berikut:
1. Judul (Head)
2. Nama Penulis (By Line); nama disertai dengan
predikat sebagai identitas lebih baik
3. Pendahuluan (Intro), Kalimat pertama
dalam penulisan artikel menentukan pembaca meneruskan bacanya atau berhenti,
pendahuluan ini memiliki tingkat kepentingan kedua selain judul.
4. Penghubung Intro Dengan Isi Tulisan ,
Berupa Identifikasi Masalah, masalah merupakan pemaparan tentang kesenjangan
antara realita dan harapan.
5. Isi Tulisan Terdiri dari Sub-Sub
Tulisan
6. Penutup Berupa Kesimpulan, Ajakan
Berbuat Sesuatu, atau Pertanyaan Tanpa Jawaban
7. JENIS-JENIS ARTIKEL
Artikel terdiri
dari beberapa jenis yang perlu diketahui, sehingga ketika menulis sebuah
artikel secara jelas termasuk ke dalam katogeri jenis yang mana.
a. Tutorial
Artikel jenis ini
menyajikan cara membuat, memperbaiki atau memperlakukan sesuatu, misal tutorial
membuat blog, tutorial trouble shooting kerusakan pada laptop, atau tutorial
membuat taman sendiri di halaman rumah. Tutorial membuat sesuatu yang bisa dilakukan
sendiri populer disebut DIY ( Do It by Yourself).
b. Naratif
Artikel yang
bercerita atau memaparkan tentang sesuatu yang benar-benar terjadi dan biasa
ditulis dalam bentuk orang ketiga.
c. Sejarah
Artikel ini berisi
fakta-fakta dan data-data sejarah (benda, orang, masalah, filsafat, dst
d. Riwayat Hidup
Artikel yang
bercerita tentang riwayat hidup seseorang, jika cerita tentang riwayat hidup
penulis sendiri dinamakan autobiografi.
e. Petualangan Pribadi
Berisi cerita
tentang petualangan pribadi penulis, orang lain atau kelompok. Pada penulisan
petualangan ditemukan permasalahan dan uraian bagaimana menemukan dan
mengekeskusi solusi, harus ada klimaks sehingga pembaca merasa larut dalam
cerita dan bisa mengambil pelajaran darinya.
f. Wawancara
Artikel hasil
kupasan perbincangan penulis dengan narasumber yang kompeten tentang suatu
masalah, sampai pada narasi alternatif solusi dan rekomendasi dari narasumber.
g. Keagamaan
Artikel yang
bersifat religius dan dominan berisi konsep-konsep dasar keagamaan contoh dalam
agama Islam, seperti: Akidah, Akhlak, Tauhid, Mengenal Allah, Mengenal Rasul,
dll. Konsep dasar keagamaan sebaiknya yang bersifat pokok bukan ranting
disertai uraian implementasi hambatan, tantangan dan solusi terbaik.
h. Humor
Beberapa tips dan
trick menulis humor diantaranya: Jangan malu tapi juga tidak genit, jika
pembaca tidak tertawa setidaknya kita bisa mentertawakan tulisan kita sendiri.
Tidak genit (genital) artinya tidak terlalu vulgar karena akan menjadi
pelecehan.
Dalam artikel
humor harus dijauhkan dari SARA karena beda karakternya kontras yang satu
serius yang satunya lagi santai dan memancing tertawa, kalau yang serius
ditertawakan bisa bisa malah jddi tambah serius urusanya. Dalam humor bagusnya
pengalaman atau imajinasi yang original, kalau memodifikasi biasanya mudah
terbaca, kecuali pembaca belum mengetahui bahan dasar yang di modif. Terakhir
tulisan humor harus simpel sederhana pembaca menginterpretasi sendiri lalu
tertawa.
i. Eksposisi
Artikel yang
menyajikan sisi-sisi tentang fakta yang sedang hangat dan menarik
diperbincangkan di masyarakat, seperti saat ini tentang Covid-19, Pembelajaran
e- learning, Vicon dll
j. Sanggahan/Tanggapan
Artikel yang
menampilkan tanggapan terhadap sesuatu yang tidak disetujui umum.
Misalnya
pendekatan kekerasan terhadap pelanggar lockdown di India dan lainya
k. Inventori
Artikel yang
berisi tentang penemuan sesuatu yang harus diketahui pembaca atau masyarakt
luas karena penemuan ini sangat berguna untuk kepentingan masyarakat. Misalnya:
Pembangkit Listrik Tenaga Jalan Raya, Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut.
Sepeda Air dan sebagainya
l. Argumentasi / Opini
Artikel yang
berisi ulasan tentang suatu masalah yang sedang diperbincangkan masyarakat
luas. Misalnya ada suatu kejadian baik alam maupun sosial kemudian dikaji dari
sisi lain yang berbeda dengan pandangan yang sudah ada atau pandangan pada
umumnya. Disampaikan argumentasi yang tajam dan mendalam didasarkan pada fakta
dan data yang akurat.
8. SIFAT TULISAN ARTIKEL
Sebagaimana
tulisan yang lain, artikel memiliki sifat sifat khusus yaitu: pertama, Faktual,
tulisan artikel didasarkan pada kejadian nyata benar benar terjadi tidak
dicampuri imajinasi. Tulisan artikel mengungkapkan pendapat yang dilengkapi
fakta, peristiwa dan opini yang bisa dipertanggungjawabkan. Antara peristiwa,
fakta dan opini harus teruji secara logis, konsisten dan mendalam. Kedua, Bisa
meyakinkan pembaca, pembaca akan yakin dengan isi artikel manakala dengan cara
diantaranya ialah simpel, menarik, timeless atau relevan sepanjang waktu.
Ketiga, mendidik yaitu pembaca menjadi tahu, menjadi bisa karena terinspirasi
untuk mencoba atau pandanganya menjadi berubah sebagaimana inspirasi dari
artikel yang ditulis. Keempat, Memecahkan masalah, orang dewasa membaca karena
membutuhkan sesuatu untuk memecahkan masalahnya, agar penulis artikel dipercaya
maka dari setiap artikel yang dibuat harus memberikan solusi-solusi jitu,
pembaca akan menunggu tulisan selanjutnya. Kelima, menghibur, isi artikel tidak
menakut nakuti tetapi memberikan kegembiraan dan solusi. Menggunakan kata dan
kalimat denotatif, jelas lugas arti dari setiap kalimat tidak mengandung makna
kiasan apalagi bermakna ganda yang akan membingungkan pembaca.
9. SUMBER INSPIRASI
Banyak tempat,
kejadian, perihal yang bisa menjadi sumber inspirasi untuk menulis artikel
diantaranya:
a. Pengalaman, pengalaman merupakan guru
terbaik, pengalaman seperti apa yang bisa menjadi guru terbaik, yaitu
pengalaman yang luar biasa menghasilkan pelajaran untuk perbaikan. Pelajaran
berharga bisa diperoleh dari kontemplasi atau perenungan yang mendalam dari
kejadian yang dialami. Betapa banyak orang mengaku berpengalaman namun tidak
menjadikanya lebih baik dari yang tidak berpengalaman, hal ini dimungkinkan
kurang refleksi sehingga nilai nilai pelajaran dari pengalaman tidak
terinternalisasi.
b. Pendapat, Manusia memperoleh ilmu
pengetahuan bisa dari respon terhadap stimulus atau kejadian yang diolah di
benaknya, namun ada juga yang dengan mudah memperolehnya dari pendapat bernas
orang lain. Untuk menulisan artikel yang bernas, bisa dengan mengungkapkan
pendapat orang lain yang dipandang cakap bahkan pakar di bidangnya.
c. Obrolan. obrolan baik yang ringan
ataupun diskusi terfokus (FGD), keduanya sangat memungkinkan untuk menjadi
sumber inspirasi penulsan artikel. Pada waktu sedang ngobrol terbersit ide
untuk menuliskan, baiknya obrolan difokuskan dan diskusi lebih intens agar
ketika menuliskan tidak banyak menemui jalan buntu.
d. Pengamatan, pengamatan atau observasi
merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan
dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan
dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu telaah. Pengamatan
dapat mengkonstruk pengetahuan baru yang dituliskan menjadi sebuah artikel.
e. Pengetahuan, adalah informasi yang
telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas
melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan
prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola.
Pengetahuan dibangun bisa dari sekolah/kuliah, hobi, autodidak atau pengalaman
pekerjaan, ketiganya bahkan bisa memperoleh sertifikat kompetensi keahlian jika
di sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Profesi. Sebaiknya menulis artikel
didasarkan pada keempat sumber dari bidang ilmu yang sesuai agar mengena sekali
tinjauanya.
f. Perasaan, dikenal sebagai keadaan
sadar, seperti yang dihasilkan dari emosi, sentimen atau keinginan. Perasaan
dapat diartikan berbeda dengan emosi dalam pengerti emosi bersifat universal.
Sementara perasaan adalah respon yang dipelajari tentang sebuah keadaan emosi
di lingkungan atau kebudayaan tertentu. Hasil dari pengetahuan menimbulkan
perasaan dan prediksi. Menulis artikel didasarkan perasaan sangat mungkin masuk
ke perasaan pembaca, hal ini jauh lebih mengena di hati.
g. Tontonan, tontonan bisa dari berbagai
sumber, tontonan langsung terhadap suatu kejadian atau event, di media sosial,
TV, Youtube dan sebagainya.
h. Keinginan, karakter manu selalu ingin
lebih baik, ingin beda atau ingin berubah dengan keadaan yang ada. Keinginan
positif itu bisa dituliskan dalam artikel dan jika sangat logis dan terumuskan
dengan baik oleh pembaca bisa dilihat sebagai visi dari penulis. Para pemimpin
memiliki keinginan yang kuat tetapi bisa dibaca dengan gamblang oleh khalayak.
Jika berkehendak menjadi leader sangat baik menggunakan artikel sebagai sarana
untuk menyampaikan ide, keinginan dan hasrat perubahan.
i. Bacaan, sama halnya seperti dari
tontonan, bacaa sangat baik untuk jadi sumber inspirasi untuk menulis artikel.
Semakin banyak baca semakin luas wawasan untuk menulis artikel. Sebenarnya
pengalaman, pendapat, obrolan, tontonan dan sebagainya adalah bagian dari
membaca dlam artian luas. Membaca yang dimaksud disini adalah membaca tulisan
baik cetak maupun online.
10. CHECKING IDE
1. Sebalum artikel
ditulis perlu beberapa langkah pertimbangan untuk memastikan artikel layak
tayang. Pertanyaan berikut mungkin bisa memandu penulisan artikel lanjut atau
ganti dengan yang lebih baik, pertanyaan itu disingkat AMROJI (Aktual, Manfaat,
Referensi, Original, Jaringan Ide). Pertama, apakah artikel ide menulis artikel
itu aktual? Trend bisa dilihat dari seberapa ramai orang sedang gandrung,
banyak menonton dan membaca bisa menjadi pemandu aktualitas ide yang akan
ditulis. Kedua, apakah artikel tersebut berguna untuk khalayak ramai, Indikator
manfaat bisa dilihat dari segmen pembaca mana yang dibidik dan media apa yang
akan dikirimi artikel. Jika penulis bisa dengan mudah menuliskan beberapa
manfaat pada setiap segmen dan kesesuaiannya jelas dengan karakteristik media
yang akan dikirimi artikel, lanjutkan menulis. Ketiga, apakah kita memiliki
referensi dan pengetahuan sebagai bahan acuan. Referensi sangat penting agar
tidak mati inspirasi dalam menulis, semakin banyak inspirasi dan pengetahuan
semakin mantap melanjutkan penulisan ide menjadi artikel. Seorang penulis
sebaiknya memiliki banyak referensi dan di buat dalam bentuk folder secara
tematik. Disini perlunya Blog untuk menyimpan link berbagai artikel atau jika
memiliki banyak kliping bisa disimpan di cloud bisa di Google Drive, Dropbox
atau Box. Keempat, pernahkah ide itu ditulis oleh orang lain, jika persis sama
sebaiknya dilakukan inovasi dalam kajian atau pembahasan begitu juga judulnya
dari sisi pandang yang berbeda dan lebih bernas dari yang sudah ada. Tetapi
yang lebih bagus ide yang penulis artikel munculkan adalah yang benar benar
origina. Kelima, media mana yang mau memuat ide tersebut. Setiap penulis
memiliki karakteristik ide, nah jaringan media mana yang nge-klik dengan ide
ide yang penulis punya, saya mengatakan sebagai Jaringan Ide. Penulis sebaiknya
mempelajari tulisan-tulsian yang biasa dimuat dalam suatu media, seperti model
dan sifat sifatnya. Beberapa media memiliki karakter seperti ini HU Kompas (
Demokratisasi dan Keterbukaan), HU Suara Pembaharuan (Penegakan Hukum), HU
Pikiran Rakyat (Pendidikan dan Agama), HU Media Indonesia (Isu-Isu Paling
Aktual).
11. TEKNIK MULAI MENULIS
Teknik sederhana
untuk mulai menulis dari JK. Rowling ini mungkin bisa menginspirasi penulis
artikel pemula yaitu: “ J.K. Rowling (Novelis), “Mulailah dengan menuliskan
hal- hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”
atau pendapat yang cukup ekstrim dari Kuntowijoyo: “Syarat untuk menjadi
penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis". Kedua tokoh penulis
tadi menyarankan agar kalau punya niat untuk menjadi penulis mulai dari yang
kecil, sekarang dan konsisten. Pekerjaan pemula dalam hal apapun pasti kurang
baik, tidak usah hiraukan terus menulis sambil setahap demi setahap memperbaiki
tulisan. Pembaca juga paham mana penulis pemula atau mahir, namun pembaca
sesungguhnya akan lebih fokus pada pesan apa yang disampaikan dibanding menilai
penulis itu sendiri. Ada beberapa langkah tips untuk memulai menulis sampai
jadi artikel yaitu: menentukan topik yang akan dibahas, menentukan judul
artikel, mengkaji topik dengan cara memperdalam persfektif topik, membuat
outline, mengumpulkan bahan atau referensi tulisan, menulis artikel berdasarkan
outline, membaca ulang naskah artikel, mengedit naskah artikel dan mengirim
tulisan ke media cetak.
12. PENULISAN PENDAHULUAN YANG MENARIK
Redaksi ataupun
pembaca selalu akan membaca tulisan dari kalimat pertama yang dinamakan kalimat
pendahuluan. Kalimat pertama memberikan pesan pertama, pembaca tergoda atau
tidak untuk melanjutkan bacaanya. Agar kalimat pertama menggoada pembaca maka
perlu diperhitungkan kekuatan kalimat pertama agar memberikan tendangan yang
baik, karena kalimat pertama seperti penataan manekin di toko pakaian. Berikut
cara membuat kalimat utama agar menggoda penulis : a. tonjolkan yang paling
menarik, contoh: New York sangat mencekam setelah diumumkan oleh Donal Trump
jumlah penderita Covid-19 di kota itu. b. Hindari topik yang umum, contoh:
Siswa belajar di rumah karena setelah Ujian Sekolah usai ditengah Wabah
Covid-19. c. Tekankan perkembangan terakhir, Menurut berita hari ini Spanyol
menyusul Italia dalam hal jumlah penderita infeksi Covid-19. d. Jangan melebih-
lebihkan keadaan, contoh: Karakter sosial di Iindonesia akan sangat mengerikan
sekali menjadi sarana penyebaran Covis-19. e. Gunakan kesimpulan tulisan jika
perlu, contoh: Akhirnya pemerintah Vietnam membolehkan lagi anak anak untuk
bersekolah kembali setelah tidak adanya penambahan orang yang terinfeksi
Covid-19. f. Tampilkan kontras, contoh: Ribuan demonstran korban PHK berunjuk
rasa terhadap Kebijakan Lock Down di Amerika di depan White House. g. Bahasa
lugas, ciri bahasa yang lugas itu sederhana jelas subjek predikat dan objek
serta keterangannya.
13. TATAKRAMA DAN ETIKA MENGIRIM ARTIKEL
Sebagaimana halnya
mengirimkan sesuatu ke kantor atau siapapun apakah itu berkas, barang ataupun
berita selalu disertai surat pengantar. Demikian pula dengan Artikel yang
dikirimkan ke meja redaksi suatu media cetak atau media elektronik perlu
disertai dengan email Surat Pengantar. Contoh Surat Pengantar sebagai berikut:
Tasikmalaya, 6 Mei
2020 Yth.
Redaktur Opini
Harian Umum Pikiran Rakyat di
Tasikmalaya
Dengan Hormat,
Bersama ini saya
kirimkan sebuah biodata dan artikel berjudul: Belajar Menulis melalui Tulisan.
Saya berharap artikel ini dapat dipertimbangkan untuk dapat dimuat dalam rubrik
Opini HU Kompas.
Atas perhatian
Bapak, saya haturkan terima kasih.
Hormat saya,
Identitas pada
waktu mengirimkan tulisan bagusnya disertakan :
1. Pada Subjek Email Tulis: Opini
DEZO
Pengawas SMK HP.
081221805122
2. Surat Pengantar (Disimpan di atas
tulisan), selebihnya disimpan dibawah tulisan yaitu:
3. Scan KTP
4. Nomor HP Yang Bisa Dihubungi
5. Nomor Rekening
6. Nomor NPWP
7. Alamat Lengkap, dan
8. Biodata Singkat
Etika dalam mengirim
artikel diantaranya yaitu tidak mengirimkan artikel dengan judul yang sama
kepada lebih dari satu penerbitan pada waktu yang bersamaan agar tidak di
Blacklist oleh media tersebut.
14. JUMLAH KATA DALAM ARTIKEL
Jumlah kata dalam
setiap artikel yang akan dituliskan umumnya terdiri dari 300, 600, 800 hingga
1000 kata. Menghitung kata di MSWORD menggunakan menu Tool submenu Word Count.
Pada Harian Umum kompas antara 800-1000 kata atau sekitar 3 halaman 1,5 spasi.
15. TIPS AGAR ARTIKEL SELALU DIMUAT
Tips agar Artikel
selalu di muat dalam suatu media perlu diperhatikan kaidah BESAR (Beda, Etika,
Satu Bidang Ilmu, Aktual dan Rasional). Beda yaitu artikel yang ditulis selalu
memberikan sudut pandang yang berbeda dengan para penulis lainya. Satu Bidang
Ilmu berarti penulis artikel fokus pada keahlian yang dimiliki sehingga
kajianya mendalam dan dikenal sebagai pakar pada suatu bidang ilmu tertentu.
Aktual seperti dijelaskan pada beberapa paragraf sebelumnya yaitu selalu sesuai
dengan trend dan kondisi kekinian. Rasional yaitu bahwa artikel harus faktual
logis dan konsisten.
Referensi
Encon Rahman,
(2020) Kumpulan PPT, Menulis Artikel 1 Hari Purnomo (2012)
https://www.kompasiana.com/heripurnomo/5517f3428133118f669deb9e/motivasi-menulis-
apa-kata-para-penulis-hebat-dari-masa-ke-masa diakses tanggal 3 Mei 2020. h. 1.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-artikel/
Revi, Indira (2015)
https://www.kompasiana.com/indie_reviany/54f89e7aa3331168158b4642/pahit-manis-
menulis-artikel-humor diakses tanggal 3 Mei 2020. h. 1.
Zeith,
http://zeithmind.blogspot.com/2010/08/11-cara-untuk-meyakinkan-orang-lain.html
diakses tanggal 4 Mei 2020. h. 1.
Mohamad Jatiardi
F, http://temanbisnisapp.com/inspirasi/copywriting-cara-untuk-
meyakinkan-orang-lewat-tulisan/ diakses tanggal 4 Mei 2020. h. 1.