BERGURU DARI HARGA ARWANA, KOPI, DAN PEPAYA

Penulis: Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd

Dibaca: 604 kali

Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd

(Pendidikan Harus Dimulai Sejak Dalam Kandungan)

Oleh Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd

(Komunitas Cinta Indonesia/KACI #PASTI BISA#)

Ada ungkapan alam adalah guru bagi seniman. Sesungguhnya alam ini, bukan hanya guru bagi para seniman saja. Karena alam semesta ini adalah firman Tuhan yang tidak dalam bentuk tulisan. Setiap orang harus dapat membacanya.

Hubungan sebab akibat yang menyatakan adanya aksi pasti ada reaksi, telah mengilhami tulisan ini. Yang termudah untuk mengkaji semua masalah adalah dari hukum alam yang ada di sekitar. Atau dari kajian yang dituliskan orang-orang berilmu pengetahuan.

Mengapa ikan arwana di aquarium lebih mahal dari ikan sejenis yang ada di pusat pelelangan ikan? Mengapa harga kopi yang ada di kedai  barista, lebih mahal dari kopi di pedagang kaki lima? Mengapa tidak semua papaya California enak rasanya? Apa hikmah yang bisa diambil? Dan masih banyak pertanyaan lainnya, dan bisa kita lihat jawabannya melalui pengamatan. Kita jawab saja pertanyaan yang ada di atas ini, terlebih dahulu.

A.Hukum Alam, Tentang Perbedaan Nilai

Nilai itu adalah sesuatu yang dianggap berharga oleh seseorang. Tapi setiap orang bisa berbeda penilaiannya.  Berdasarkan pada pengamatan terhadap hubungan hukum alam yang ada,  tampaknya permasalahan apapun, kita semua dapat menjawabnya. Termasuk masalah perbedaan nilai di atas.

Coba kita amati jika Allah meletakan orang cerdas berada pada lingkungan yang setara, kemungkinan besar orang tersebut  sukses. Manusia dapat berhasil karena berada di lingkungan yang berkompetisi,  sportif dan saling menghargai. Lingkungan yang tepat, kemungkinan membantu  imaginasinya berkembang terus menggelembung dan otaknya selalu di asah hingga menghasilkan karya besar. Kemudian masyarakat menilainya sebagai orang yang berharga, bagi kehidupan uamat manusia.

Tapi mungkin sebaliknya, jika makhluk cerdas berada di lingkungan yang tidak tepat, bisa stress, banyak kecewa dan bahkan tak jarang berusia pendek. Walau  usia sesungguhnya bukan milik manusia. Hanya latar belakangnya saja yang bisa dikaji, tentang paktor penyebab usianya menjadi pendek. Orang cerdas yang selalu dipersalahkan oleh lingkungannya, akan tampak tidak bernilai.

David Robson memaparkan gejala-gejala yang sering ditemui pada orang-orang berintelegensi tinggi. Kecemasan dan depresi menjadi ciri yang ditemukan pada mereka yang berkecerdasan di atas-rata-rata. Cynthia A. Helt (2008) dari University of Northern Colorado menuliskan rangkuman hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa remaja-remaja bertalenta memiliki risiko depresi yang tinggi.

Berbeda dengan pendapat di atas. Novita Josep menduga dalam sebuah penelitiannya, bahwa mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata cenderung lebih bisa merawat dirinya sendiri. Terutama kesehatannya. Semisal mereka enggan merokok, enggan minum alkohol, dan lebih rajin berolahraga. Intinya  orang cerdas lebih memilih gaya hidup sehat(2020).

Dari kedua hasil penelitian di atas, tampak sangat bersebrangan. Tapi untuk sementara kita anggap keduanya memiliki nilai sebuah kebenaran. Nilai dari keduanya dianggap setara. Berdasarkan kajian di bawah ini.

Tentang perbedaan nilai kebenaran dari kedua hasil penilaian itu, penulis ambil dari kajian mengacu pada perbedaan harga arwana, harga kopi, dan harga papaya kalina (California) di bawah ini. Tentu, berdasar realita yang berada di pasaran. Harga ini, kita katakan sebagai nilai jual. Walau nilai bisa bermakna lebih luas dari sekedar harga dalam nominal.

Mengkaji nilai jual, dengan mudah dapat  dilihat di pasar. Saat ini nilai jual dalam bentuk nominal, lebih mudah. karena dapat  dipantau lewat jendela dunia maya. Walau pasar dunia sedang lumpuh karena covid-19. Ternyata pasar online terus merangkak. Nilai-nilai nominal sangat banyak bertebaran jadi tontonan masyarakat umum. Perang dagangpun, terlihat jelas turun naik harga dengan cepat.  Perubahan nilai nominal dapat dilihat setiap menit bahkan detik.

Bukan hanya perubahan nilai jual suatu barang, yang bisa diamati di dunia maya. Nilai sosialpun bisa kita kaji. Bahkan dapat dipantau, hingga latar belakangnya. Tanda simbol berupa gambar bintang yang diberiakan konsumen, sering jadi pertimbangan pembeli. Sebagai nilai kepercayaan terhadap jasa penjualan.

B, Perbedaan Harga Arwana.

Ikan arwana yang berada di tukang ikan eceran (pasar induk),  akan tergantung kepada berat kiloannya.  Sangat berbeda dengan harga di pedagang ikan hias berkelas. Perlakuan tukang  ikan hias, terhadap peliharaannya, dapat menyulap harga ikan menjadi naik ratusan kali lipat. Tentu karena berkat penerapan ilmu yang dimiliki pemiliknya. Intinya ilmu yang direalisasikan. Karena nilai gengsi pemilik ikan juga akan melambung, dihargai orang yang paham tentang stratifikasi sosial.

Karena memiliki nilai stratifikasi sosial, harga arwana menjadi sangat beragam.  Mulai dari harga ratusan ribu rupiah sampai miliaran rupiah. Ada beragam jenis ikan arwana, yang menentukan nilai harga jual. Warna ikan arwana, sering dijadikan strategi pemasaran. Nilai jual arwana ini  diperbincangkan di komunitas pecinta ikan hias.

Perbincangan di komunitas, adalah bagian dari strategi pemasan ikan hias. Semakin jadi perbincangan, maka semakin mahal harganya. Katakanlah Arwana Super Red, misalnya. Disamping warna,  nama tempat dan negara jadi bahan penentuan harga. Karena nilai kelangkaan.  Semakin jauh lokasi ikan didapat, sekin mahal harganya. Tentu menyangkut stok barang.  Ini bagian dari strategi dagang.

Ikan arwana termahal ada 4 varietas, yaitu merah darah (blood red), merah cabai (chili red), merah orange (orange red), dan merah emas (golden red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan super red. Penggunaan julukan ini, merupakan strategi pemasaran juga.

Arwana Golden (CBG). Jenis arwana golden varietas cross back. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Disebut sebagai arwana cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya.

 Publikasi ikan biasanya lewat pameran. Pengunjung pameran Ikan arwana  sering ditunjukan jenis CBG yang dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik. Pengunjung akan digiring ke pengamatan berbagai warna sisik ikan. Missal purple-based (warna dasar ungu), blue-based (warna dasar biru), gold based (warna dasar emas), dan silver-based (warna dasar perak). Jika pengunjung, mulai terpesona. Kadang harga bukanlah masalah.

Jika pecinta ikan hias digiring ke Arwana Golden Red (RTG) tentang  Ikan Varietas ini akan di jelaskan habitat asalnya.  Dengan  mengatakan banyak dijumpai di daerah Mahato, Riau. Akan menyentuh nilai nasionalisme pembelinya. Jika  di jelaskan tentang warna emasnya  yang tidak akan berkembang hingga melewati punggung ikan, (baris sisik dihitung dari bawah, perut).  Pecinta ikan akan menghitung deretan warna emas ini.

Ada pepatah “tak kenal maka tak sayang” maka penjual ikan akan banyak bicara, untuk memperkenalkan arwana dari berbagai sudut pandang. Terkadang seseorang ada yang fanatik dengan warna tertentu,maka akan digiring ke masalah warna. Kita pahami masalah selera pada warna tertentu, merupakan bawaan manusia, sejak lahir.

Warna sisik  RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip. Keragaman warna demikian, akan jadi bahan perbincangan yang unik.

Perbedaan harga juga bisa sangat mencolok, melalui argumen estetika, dan ukuran besaran arwana. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari Rp10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar Rp15 juta-Rp25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai Rp2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm bisa mencapai Rp5 juta.

Arwana Hijau. Golden pino saat dijual di Indonesia, akan menarik jika membahas lokasi ditemukannya di Thailand, Malaysia, Myanmar, atau Komboja.  Walaupun arwana jenis ini juga sebenarnya ada di  beberapa tempat di  Indonesia. Variasi warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Harga arwana jenis ini bisa mencapai Rp8 juta. Namun, banyak juga yang dijual di bawah harga itu di kisaran Rp3 juta-Rp5 juta. Harga kadang tergantung kepiawaian penjualnya.

Bagi pecinta ikan hias, jika hatinya sudah terpikat. Barulah kemudian akan menyesuaikan dengan kemampuan daya beli. Arwana Banjar adalah alternatif pilihan. Ikan ini boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2. Meski kerap disebut sebagai arwana merah kelas 2, namun  harganya ada yang mencapai Rp2 jutaan. Dan pembelinya akan merasa bangga walau yang dia peroleh bukan arwana kelas1. 

C Harga Kopi Dan Nilai Perlakuan

Coba kita berguru dari ahli kopi. Yang memperlakukan tanaman  sejak di semai dengan kontrol yang sangat ketat. Jenis varietas kopinya saja di pilah-pilah. Bahkan jenis bibit kopi yang sama dibedakan pula berdasarkan lingkungan tanamnya. Karena lingkungan tanaman mempengaruhi aroma dan rasa kopi.

Karakter tanaman turut mempengaruhi. Karena jenis kopi robusta yang pohonnya tinggi itu,  buahnya tidak akan jatuh di tanah saat kematangannya sudah melampaui batas. Beda dengan  buah kopi arabika yang pohonnya pendek. Karena secara alami kopi arabika buahnya bisa berjatuhan sendiri di tanah jika terlambat memanennya. Perbedaan ini, terjadi secara alami. Cara memperoleh buah kopi sangat pengaruh pada kualitas produksi kopi yang dimiliki.

Buah kopi arabika yang warnanya merah menyala, jika berada di tangan ahlinya akan lebih mahal dari pada harga mutiara. Karena beda perlakuan melahirkan cita rasa unik dan terukur. Rahasiahnya kopi arabika yang merah menyala jika berjatuhan di tanah dalam waktu tertentu, aromanya akan berubah menjadi bau tanah. Itulah karakter kopi yang sangat sensititif.

Karena sensitivitas inilah, didapat nilai perlakuan. Kopi merah menyala  jika dimasukan ke karung dalam jangka waktu tertentu,  buah kopi akan berkeringat dan berubah warnanya. Perubahan itu karena kadar  air dalam buah kopi menguap. Penguapan terjadi sebagai dampak suhu panas dalam karung. Lamà-lama kopi bisa jadi berbau apek karena pengaruh dari kulitnya yang membusuk. Kopi memang bisa menyerap aroma bau yang berada di sekitar, termasuk dari kulitnya.

Meninjau sejarah era tahun 1970an, di berbagai wilayah pinggiran perkotaan, dalam catatan  penulis, banyak sopir angkutan umum memanfaatkan kopi sebagai penghilang aroma bau yang menyengat. Karena pada tahun tersebut di lokasi tempat tinggal penulis, tidak membedakan kendaraan pengankut barang atau pengangkut  orang.

Pada suatu peristiwa saat itu, mobil bekas mengangkut ikan asin berbau tajam katakanlah dari pelelangan ikan Eretan Pamanukan Subang. Dalam waktu sekian jam di perjalanan bau busuk yang menyengat itu memenuhi ruangan dalam kendaraan itu. tapi anehnya, dalam sekejap setelah ikan asin dalam karung diturunkan di pasar ikan di daerah pegunungan.  Kendaraan angkutan umum itu disulap jadi angkutan pengangkut manusia yang nyaman. Dalam ukuran kenyamanan saat itu. Apa rahasiahnya? Jawabnya serbuk kopi. Karena bubuk  kopi asli, bisa menyerap bau. Caranya dengan menaburkan serbuk kopi asli di atas permukaan benda. Setelah ruangan dibersihkan dengan air.

Karena kopi itu bisa menyerap bau, seperti pengalaman penulis di atas. Maka di duga para pakar kopi dan barista terus menerus mengembangkannya. Memperhitungkan kopi dari mulai lingkungan tanam, lingkungan saat meletakan kopi sehabis di panen, saat penjemuran dan bahkan saat menyimpan kopi dalam kemasan.

D. Perlakuan Pada Tanaman Pepaya

Hubungan sebab akibat itu, Tidak boleh mengambil generalisasi dari satu kasus. Harus banyak mengambil  sampel dari berbagai kasus yang sama sebagai bahan menarik kesimpulan. Itupun tidak boleh terburu-buru. Harus banyak pertimbangan lain.

Kita coba berguru dari pohon pepaya. Karena pepaya terlalu banyak macam jenisnya, kita ambil saja satu parietas unggul bernama kalina atau pepaya california.

Pepaya jenis kalina  ini sangat tepat di tanam di dataran rendah di bawah 600 meter dibawah permukaan laut (MDPL). Jika ingin rasanya manis dan tidak lembek harus dipupuk dengan permentasi pupuk kandang jenis hewan domba atau kambing.  Tidak boleh mempergunakan permentasi pupuk kandang jenis ayam dan sejenisnya.

 Jika papaya  ingin berbuah lebat perlu di tambah dengan pupuk NPK jenis mutiara. Pemupukan harus teratur setiap hitungan minggu atau bulan. Pengairan harus cukup tapi tidak boleh di lahan becek. Jarak tanam juga sangat menentukan.

Pepaya kelamin jantan atau pepaya kelami  betina harus dibuang. Hanya yang hemaprodite saja yang boleh di pelihara. Maka menanam pepaya california biasanya satu lubang ditanam dua pohon untuk di pilih. Kelak hanya satu pohon yang dibiarkan tumbuh menjelang berbunga.

Saat papaya berbuah juga dipilih bakal buah yang bentuknya lonjong saja. Yang tidak lonjong  harus dibuang,  begitu juga yang cacat. Jika papaya sudah matang di pohon, saat panen buah  harus dipilah-pilah dan dilindungi dari gesekan dengan  membungkusnya.  Tentu dengan kertas pelindung (biasanya menggunakan kertas koran). Begutulah garis besar pemeliharaan pepaya jenis california agar manis, mengkel, dan menarik enak dilihat.

E.Mengambil Filsafat dari Alam

Filsafat hidup bisa diambil dari pengecer ikan di pasar induk, dari ahli ikan hias di komplek pertokoan,  dari ahli kopi di kedai barista. Atau filsafat dari pemeliharaan pepaya. Alam itu adalah guru bagi kehidupan manusia. Jika anak Adam, yang berkelahi antara Qabil dan Habil salah satu diantara mereka belajar mengubur mayat dari burung gagak. Di abad modern seniman lukis belajar membuat komposisi dari ilmu gravitasi. Teori gravitasi menunjukan yang berat ada di bawah adapun yang ringan ada di atas. Begitulah cat digoreskan ke atas kanvas dengan cita rasa tinggi.

Berguru pada harga jual ikan arwana, kopi dan papaya California. Terbukti bukan hanya kemasan yang dapat mempengaruhi harga jual. Tapi untuk kopi dan pepaya, cita rasa dari hasil perlakuan orang berilmu di bidangnya adalah yang utama. Penerapan ilmu pengetahuan, itu penting dikawal dengan kontrol yang ketat. Di evaluasi dan dikembangkan. Begitulah ilmu pengetahuan itu terus berubah kearah yang lebih baik.

Begitu juga kualitas hidup manusia. Perlakuan manusia sejak dalam rahim, harus sudah dimulai, agar kelak bernilai tinggi bagi masyarakatnya. Bayi dalam kandungan diperdengarkan musik lewat pendengaran  ibu yang mengandungnya, diperkenalkan lantunan ayat suci, bahkan diasah otaknya lewat cara belajar matematika. Perilaku ibu saat hamil diduga menentukan nilai kecerdasan dan nilai perilaku anak yang dilahirkan kelak.

Sang janin yang menjadi bakal manusia  itu, seperti  buah kopi di alam yang bisa menyerap harum bau  tumbuhan di sekitarnya seperti bau jeruk, durian, nangka dan sebagainya. Lingkungan itu harus diciptakan. Selayaknya seorang suami yang berilmu akan memahami cara memperlakukan ibu hamil. Seperti  perlakuan ahli kopi dan pakar barista saat menerapkan ilmunya. Dan sudah terbukti  kopi dari merek tertentu nilainya sudah diakui dunia.

Manusia hebat itu terlahir dari tempaan dan perlakuan sejak dalam kandungan. Yang tentu harus disediakan nutrisi pertumbuhan pisik dan nutrisi pertumbuhan rukhani. Maka ajaran agama menganjurkan setiap manusia agar berdoa kepada yang maha kuasa demi keselamatan orang tua di alam akhirat. Sebagai tanda berbakti pada leluhur. Karena jasa orang tualah yang telah menjadikan kita seperti ini.

Setelah kita berguru kepada indahnya penampilan ikan Arwana,  Cita rasa kopi arabika di barista, dan kelezatan pepaya California. Ternyata berpengaruh terhadap nilai jual dan sangat dicari penggemarnya. Sentuhan para ahli dilakukan sejak jauh-jauh hari,  hingga menjadi sebuah citra positif legenda dunia.

Tanpa sentuhan tangan seorang ahli dalam bidangnya, yang terus berupaya meningkatkan kualitas, dan kemudian diwariskan. Maka legenda itu tidak akan ada. Kini orang yang berilmu tinggi sangat dihargai, dan ilmunya terus dikembangkan agar bermanfaat bagi kualitas kehidupan.  Maka sesungguhnya  kita tidak ada apa-apanya tanpa orang yang lahir sebelum kita. Keadaan kita yang ditempatkan Allah di posisi saat ini, karena masa lalu.

F. Kesimpulan

Nilai nominal Ikan arwana di aquarium, lebih mahal dari ikan sejenis yang ada di pusat pelelangan ikan. Karena perlakuan penjual  berorientasi pada kebutuhan khusus penggemarnya.

Begitu juga harga kopi yang ada di barista nilai harganya lebih mahal dari kopi yang ada di pedagang kaki lima. Karena kepastian cita rasa, sangat menentukan nilai. Sebuah kepastian sangat berharga dalam kehidupan penikmat kopi. 

Tidak semua papaya California enak rasanya karena pengaruh ketinggian lahan dari permukaan laut, karena kualitas pupuk yang digunakan, karena cukupnya pengairan, dan tercukupinya sinar untuk fotosintesis.

Berguru dari penjual arwana, penjual kopi dan penjual papaya, banyak hal yang dapat dipelajari, tentang nilai-nilai. Bernilai tinggi  itu harus diawali dari bahan dasar,  dipelihara sejak awal, sesuai tahapannya. Begitu juga agar hidup manusia di generasi penerusnya lebih bernilai.  Maka perlakuan harus terus diberikan, dimulai sejak dalam kandungan, menginjak bayi, anak-anak hingga dewasa.

Pengetahuan, modal, persiapan, perhatian dan proses pemeliharaan. Sangat menentukan kualitas akhir. Ada sebagian orang berakhir dalam posisi dan waktu yang tidak beruntung bagi dirinya. Namun ada pula manusia beruntung dan bermanfaat bagi yang lain. Wallohualam.(DN) 

Acuan

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/orang-pintar-lebih-panjang-umur/

https://tirto.id/sisi-gelap-orang-orang-pintar-chSd

https://m.solopos.com/5-jenis-ikan-arwana-termahal-bisa-tembus-ratusan-juta-rupiah-1054070

 

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...