GURU PIKET ETALASE MUTU SEKOLAH

Penulis: Tatang Sunendar

Dibaca: 856 kali

Tatang Sunendar

Oleh Tatang Sunendar

(Widyaiswara PPPPTK IPA/Anggota KACI)

 

Lingkungan sekolah yang aman dan nyaman merupakan idaman semua. Orang tua berharap sekolah tempat anaknya sekolah aman dan nyaman, kepala sekolah beserta guru dan tenaga pendidikan lainya berusaha mewujudkannya. Salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman ditunjuklah guru piket yang bertugas secara bergantian dengan jadwal tertentu. Adanya guru piket di sekolah tentunya sangat penting. Oleh karena itu  saya berusaha untuk tahu tugas dan tanggung jawab guru piket apa saja dan di antaranya adalah berikut:

1.         Datang 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, pulang 15 setelah jam kegiatan pembelajaran berakhir serta melakukan Siaga Pelayanan Pendidikan selama proses pembelajaran berlangsung.

2.         Mencatat nama Guru dalam hal kehadiran, ketidakhadiran, keterlambatan atau Guru meninggalkan sekolah pada saat yang bersangkutan ada jadwal pembelajaran.

3.         Mencatat siswa yang datang terlambat, yang tidak hadir atau yang pulang sebelum waktunya.

4.         Menegur, memperingatkan dan mencatat siswa yang melanggar tata tertib sekolah dalam Buku Pelanggaran Tata terib dan melaporkannya kepada Wali Kelas serta Kepala Sekolah.

5.         Menerima dan melayani tamu yang berkepentingan dengan sekolah atau dengan siswa serta mempersilakan untuk mengisi buku tamu.

6.         Memberikan kartu izin kepada siswa untuk selanjutnya diketahui oleh Kepala Sekolah apabila siswa benar-benar dalam keadaan sakit atau karena sesuatu hal yang sangat penting sehingga harus meninggalkan jam pelajaran.

7.         Mencatat dan melaporkan kepada Kepala Sekolah atas sesuatu peristiwa yang terjadi di sekolah atau hal-hal lain yang dianggap perlu untuk segera ditindak lanjuti.

8.         Melakukan pengecekan kebersihan tiap kelas sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai.

9.         Mengisi buku piket dan agenda kehadiran guru sesuai jadwal pelajaran.

10.       Memastikan kelas dalam keadaan bersih dan menertibkan siswa masuk ke dalam kelas masing-masing.

11.       Mengamati, menegur dan mencatat siswa yang datang terlambat di sekolah serta menindaklanjuti sesuai dengan peraturan tata tertib sekolah.

12.       Mengatur ketepatan waktu dan mempersilakan guru masuk ke kelas untuk memulai Kegiatan Pembelajaran.

13.       Mencatat nama siswa yang terlambat masuk kelas, tidak masuk dan yang keluar kelas pada jam pelajaran.

14.       Menjaga ketenangan suasana kelas dan lingkungan sekolah pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung.

15.       Mendistribusikan tugas atau mengisi kelas jika terdapat guru yang berhalangan hadir Memberitahu guru yang belum mengisi dan menandatangani jurnal kelas.

16.       Mencatat ketepatan waktu seorang guru mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar, serta meminta keterangan Guru yang mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar sebelum waktunya.

17.       Mengatur ketepatan waktu jam pelajaran, pergantian jam dan atau saat berakhirnya Kegiatan.

Sungguh tersentak melihat uraian tersebut. Betapa beratnya tanggung jawab guru piket dan jika hal tersebut dilaksanakan dengan baik dan oleh orang yang tepat, impian menciptakan lingkungaan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar akan terwujud. Pertanyaannya apakah semua sekolah sudah melaksanakannya. Dari amatan saya diperoleh fakta sebagai berikut. Pertama sebagian besar sekolah belum menerapkan ketentuannya tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dilaksanakan. Kedua, Guru yang dirunjuk untuk melaksanakan piket adalah guru yang kekurangan jam pelajaran sehingga motivasi dalam melaksanakan piket juga kurang optimal. Ketiga, tempat piket kurang representatif sehingga jika ada tamu sekolah tidak dilayani sebagaimana mestinya. Keempat adanya overlaving dengan petugas keamanan yang ada di sekolah.

Sekolah yang telah menerapkan budaya mutu tergambar dari seberapa bagus layanan sekolah tersebut terhadap pelanggan baik internal maupun eksternal. Salah satu indikator untuk melihat layanan sekolah baik adalah seberapa baik petugas piket dalam melaksanakan tugas. Oleh karena  hal tersebut kepala sekolah nampaknya sudah harus memikirkan penunjukan petugas piket yang reperesentatif yang memahami bahwa yang bersangkuatan sebagai etalasi mutu di sekolahnya, karena petugas piket tidak hanya melaksanakan tugas admintratif tentang piket tetapi juga harus memahami etika dalam melayani tamu sekolah. Misalkan apabila tamu datang menghampiri ruang piket, hendaknya berdiri, tersenyum, dan bersalaman. Berikan sapaan ramah kepada tamu.  Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan sekolah tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kunjungan.

Selain itu, seorang guru piket juga harus mengetahui dan memahami sifat, kedudukan atau pangkat dan perilaku tamu yang datang ke sekolah.  

Sungguh suatu hal yang berat untuk mewujudkan guru sebagai petugas piket dengan setumpuk tugas seperti yang tertulis di atas dalam kondisi beban mengajar, jumlah guru yang masih terbatas, tidak adanya program pelatihan atau pembekalan khusus bagi siapapun yang akan ditunjuk sebagai guru piket, sarana yang belum memenuhi serta minimnya perhatian pemerintah bagi guru yang diberi tugas piket. Ruang piket yang kurang layak. Namun sebagai sebuah ikhtiar nampaknya bisa dilakukan walaupun tidak seideal yang diharapkan.

 

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...