Penulis: Tatang Sunendar
Tatang Sunendar
Oleh Tatang Sunendar
(Widyaiswara
PPPPTK IPA/Anggota KACI)
Lingkungan sekolah
yang aman dan nyaman merupakan idaman semua. Orang tua berharap sekolah tempat
anaknya sekolah aman dan nyaman, kepala sekolah beserta guru dan tenaga
pendidikan lainya berusaha mewujudkannya. Salah satu upaya untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman ditunjuklah guru piket yang bertugas secara
bergantian dengan jadwal tertentu. Adanya guru piket di sekolah tentunya sangat
penting. Oleh karena itu saya berusaha untuk
tahu tugas dan tanggung jawab guru piket apa saja dan di antaranya adalah
berikut:
1. Datang 15 menit sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai, pulang 15 setelah jam kegiatan pembelajaran berakhir
serta melakukan Siaga Pelayanan Pendidikan selama proses pembelajaran
berlangsung.
2. Mencatat nama Guru dalam hal kehadiran,
ketidakhadiran, keterlambatan atau Guru meninggalkan sekolah pada saat yang
bersangkutan ada jadwal pembelajaran.
3. Mencatat siswa yang datang terlambat,
yang tidak hadir atau yang pulang sebelum waktunya.
4. Menegur, memperingatkan dan mencatat
siswa yang melanggar tata tertib sekolah dalam Buku Pelanggaran Tata terib dan
melaporkannya kepada Wali Kelas serta Kepala Sekolah.
5. Menerima dan melayani tamu yang
berkepentingan dengan sekolah atau dengan siswa serta mempersilakan untuk
mengisi buku tamu.
6. Memberikan kartu izin kepada siswa
untuk selanjutnya diketahui oleh Kepala Sekolah apabila siswa benar-benar dalam
keadaan sakit atau karena sesuatu hal yang sangat penting sehingga harus
meninggalkan jam pelajaran.
7. Mencatat dan melaporkan kepada Kepala
Sekolah atas sesuatu peristiwa yang terjadi di sekolah atau hal-hal lain yang
dianggap perlu untuk segera ditindak lanjuti.
8. Melakukan pengecekan kebersihan tiap
kelas sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai.
9. Mengisi buku piket dan agenda kehadiran
guru sesuai jadwal pelajaran.
10. Memastikan kelas dalam keadaan bersih dan
menertibkan siswa masuk ke dalam kelas masing-masing.
11. Mengamati, menegur dan mencatat siswa
yang datang terlambat di sekolah serta menindaklanjuti sesuai dengan peraturan
tata tertib sekolah.
12. Mengatur ketepatan waktu dan mempersilakan
guru masuk ke kelas untuk memulai Kegiatan Pembelajaran.
13. Mencatat nama siswa yang terlambat masuk
kelas, tidak masuk dan yang keluar kelas pada jam pelajaran.
14. Menjaga ketenangan suasana kelas dan
lingkungan sekolah pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung.
15. Mendistribusikan tugas atau mengisi
kelas jika terdapat guru yang berhalangan hadir Memberitahu guru yang belum
mengisi dan menandatangani jurnal kelas.
16. Mencatat ketepatan waktu seorang guru mengakhiri
Kegiatan Belajar Mengajar, serta meminta keterangan Guru yang mengakhiri
Kegiatan Belajar Mengajar sebelum waktunya.
17. Mengatur ketepatan waktu jam pelajaran,
pergantian jam dan atau saat berakhirnya Kegiatan.
Sungguh tersentak
melihat uraian tersebut. Betapa beratnya tanggung jawab guru piket dan jika hal
tersebut dilaksanakan dengan baik dan oleh orang yang tepat, impian menciptakan
lingkungaan sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar akan terwujud.
Pertanyaannya apakah semua sekolah sudah melaksanakannya. Dari amatan saya diperoleh
fakta sebagai berikut. Pertama sebagian besar sekolah belum menerapkan
ketentuannya tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dilaksanakan. Kedua,
Guru yang dirunjuk untuk melaksanakan piket adalah guru yang kekurangan jam
pelajaran sehingga motivasi dalam melaksanakan piket juga kurang optimal. Ketiga,
tempat piket kurang representatif sehingga jika ada tamu sekolah tidak dilayani
sebagaimana mestinya. Keempat adanya overlaving dengan petugas keamanan yang ada
di sekolah.
Sekolah yang telah
menerapkan budaya mutu tergambar dari seberapa bagus layanan sekolah tersebut
terhadap pelanggan baik internal maupun eksternal. Salah satu indikator untuk
melihat layanan sekolah baik adalah seberapa baik petugas piket dalam melaksanakan
tugas. Oleh karena hal tersebut kepala
sekolah nampaknya sudah harus memikirkan penunjukan petugas piket yang
reperesentatif yang memahami bahwa yang bersangkuatan sebagai etalasi mutu di sekolahnya,
karena petugas piket tidak hanya melaksanakan tugas admintratif tentang piket
tetapi juga harus memahami etika dalam melayani tamu sekolah. Misalkan apabila
tamu datang menghampiri ruang piket, hendaknya berdiri, tersenyum, dan
bersalaman. Berikan sapaan ramah kepada tamu. Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus
kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan di lingkungan sekolah
tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kunjungan.
Selain itu,
seorang guru piket juga harus mengetahui dan memahami sifat, kedudukan atau
pangkat dan perilaku tamu yang datang ke sekolah.
Sungguh suatu hal
yang berat untuk mewujudkan guru sebagai petugas piket dengan setumpuk tugas seperti
yang tertulis di atas dalam kondisi beban mengajar, jumlah guru yang masih
terbatas, tidak adanya program pelatihan atau pembekalan khusus bagi siapapun
yang akan ditunjuk sebagai guru piket, sarana yang belum memenuhi serta
minimnya perhatian pemerintah bagi guru yang diberi tugas piket. Ruang piket
yang kurang layak. Namun sebagai sebuah ikhtiar nampaknya bisa dilakukan
walaupun tidak seideal yang diharapkan.