MENANAM KABOCHA TANPA PENOPANG DAN TANPA PEMANGKASAN

Penulis: Agus Ridwan, S.P.

Dibaca: 297 kali

Agus Ridwan, S.P.

(Integrasi Teori dan Pengalaman Praktis Budidaya Kabocha Minimalis)

 

Oleh Agus Ridwan, S.P.

(Guru Produktif SMKN 1 Leles Kab. Cianjur Jabar)

 

PENDAHULAN

Para pembaca yang budiman, pernahkah kalian mendengar tanaman kabocha? Tentu pernahkan. Kabocha (Cucurbita maxima) adalah salah satu jenis labu musim dingin yang berasal dari Selatan Amerika dan telah dibudidayakan sejak awal tahun 1980-an. Di Jepang, terutama di Hokkaido, kabocha menjadi spesies labu utama yang dibudidayakan untuk makanan. Di sebagian kalangan masyarakat Indonesia labu kabocha tentu masih asing akan tetapi di daerah sentra-sentra sayuran labu kabocha bukan lagi hal yang asing. Kabocha sudah menjadi labu biasa yang dibudidayakan dan dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat.

Kabocha (Cucurbita maxima) memiliki batang bundar yang kuat dengan daun lebar bundar hingga berbentuk menyerupai ginjal yang agak bergigi dan terdapat sulur. Tangkai buahnya bulat dan berdaging saat dewasa dengan kulitnya yang keras.

Buahnya bulat kecil pipih dengan kulit hijau gelap atau oranye yang khas dengan garis-garis hijau muda. Ukuran buah rata-rata sekitar 1,2 hingga 2,0 kg dengan waktu jatuh tempo berkisar antara 13 hingga 17 minggu.

Daging buahnya berwarna oranye atau kuning karena mengandung senyawa karoten yang tinggi. Biji buah kabocha padat berwarna kecoklatan atau putih lembut, yang diselimuti oleh lapisan pelindung yang biasa disebut hull.

Budidaya kaboca pada umumnya menggunakan penopang/turus sebagian masyarakat ada juga yang menggunakan paranggong.  Penopang/turus/paranggong pada tanaman kabocha secara sepesifik berfungsi untuk merambatkan batang, cabang dan ranting sehingga tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup untuk fotosintesis serta untuk menahan buah agar tidak jatuh ke tanah sehinga dengan penopang diharapkan tanaman dapat tumbuh lebih maksimal.

Secara umum budidaya labu  kabocha  dapat juga dilaksanakan tanpa menggunakan penopang/turus/paranggong. Hal ini dilaksanakan atas pertimbangan untuk lebih mengefisienkan  biaya, tenaga kerja dan waktu. Pengalaman penulis penanaman kabocha tanpa penopang ini hasilnya tidak jauh berbeda dengan yang memakai penopang yaitu dapat menghasilkan kabocha yang mutunya mencapai grade A, B dan C.

Pada tuliskan kali ini penulis mencoba akan menguraikan bagaimana teknik penanaman labu kabocha tanpa penopang, bahan tulisan yang disajikan diambil dari berbagai sumber dan dari pengalaman penulis sendiri dalam budidaya kabocha tanpa penopang. Semoga bermanfaat.



PROSES BUDIDAYA

A.        MENYIAPKAN BENIH

Teknologi budidaya kabocha pada umumnya hampir sama dengan teknologi budidaya labu yang lain mulai dari persiapan benih/bibit, persiapan lahan, penanaman, perawatan, penen dan paska panen. Akan tetapi yang membedakan kaboca dengan labu yang lain kaboca memerlukan penanganan yang lebih intensif dalam perawatannya. Tahapan awal yang cukup penting dalam proses budidaya kaboca adalah penyiapan benih atau bibit. Keberadaan mutu benih menentukan kualitas bibit dan pertumbuhan tanaman sehingga penentu baik buruknya pertubuhan tanaman salah satu penentunya yaitu mutu benih. Benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah di atas 80% dengan bibit yang tumbuh kekar, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lain. Benih sebaiknya diberi label secara tepat. Untuk memperoleh benih bermutu, belilah benih bersertifikat yang murni dan berlabel, atau benih bermutu yang diproduksi petani, atau pilih sendiri dari pertanaman anda . Benih yang akan digunakan sebaiknya diberi perlakuan (seed treatment), tujuannya adalah agar benih dapat dan cepat berkecambah serta daya kecambahnya tinggi, selain itu bibit yang tumbuh nantinya akan terbebas dari penyakit.

B.        MENYIAPKAN LAHAN

Persiapan lahan adalah penciptaan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan bibit yang ditanam. Persiapan lahan bertujuan untuk mendapatkan daya hidup tanaman yang maksimal dan pertumbuhan awal tanaman yang cepat. Kegiatan persipan  lahan tersebut meliputi:

1)         Menghilangkan vegetasi yang tidak diinginkan seperti: membuang tungul, akar dan bebatuan.

2)         Beberapa perlakuan untuk memfasilitasi pertumbuhan tanaman dan memperbaiki kondisi fisik lahan dalam menunjang pertumbuhan dan  daya hidup bibit selanjutnya.

Persiapan lahan dalam budidaya labu kaboca ada beberapa tahapan antara lain;

a.         Pembersihan lahan,

Lahan yang banyak sisa-sisa tanaman dari kegiatan produksi sebelumnya atau rerumputan dan semak yang tumbuh pada lahan tersebut baik lahan darat maupun sawah, pertama kali harus dibersihkan untuk memudahkan kegiatan pengolahan tanah. Pembersihan lahan ini dapat dilakukan dengan pembabatan, penggunaan herbisida, dan pencabutan.

Cara pembersihan lahan yang paling cepat adalah dengan cara membabat sisa tanaman, lalu tanaman tersebut dikumpulkan disuatu tempat untuk dijadikan kompos, dan kompos tersebut bisa dikembalikan ke lahan tersebut dalam bentuk pupuk.

b.         Pengolahan tanah,

Pengolahan tanah pada tanaman kaboca pada umumnya menggunakan pengolahan tanah maksimum yaitu Pengolahan secara intensif seluruh areal pertanahan menjadi gembur dan permukaan tanah menjadi rata. Disebut juga pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan (pengolahan pertama), penggaruan (pengolahan ke dua), pembedengan atau pembuatan saluran drainase, dan pemupukan dasar.


c.         Pembentukan bedengan,

Salah satu kegiatan persiapan lahan adalah pembuatan bedengan. Kegiatan pembuatan bedengan dilakukan setelah pelaksanaan penggaruan, tanah dibiarkan Selama 5-7  hari. hal ini bertujuan agar tanah yang lengket akibat digaru menjadi      hancur karena mengalami proses pengeringan  matahari dan penganginan.  Selama proses tersebut beberapa senyawa kimia yang beracun dan merugikan tanaman akan hilang perlahan-lahan. Setelah kering, tanah dibuat petakan dengan tali rafia dan ajir untuk membentuk bedengan.   Bedangan yang akan dibuat untuk penanaman kaboca tanpa penopang merupakan adaptasi  bedengan untuk semangka dimana terdapat bedengan untuk penanaman dan ada bedengan untuk perambatan tanaman

d.         Pemupukan dasar,

Pemupukan Dasar adalah pemberian pupuk pada saat atau sebelum tanam, tujuannya adalah memberi atau menyiapkan unsur hara atau cadangan unsur hara  untuk  pertumbuhan dan produksi tanaman kaboca.  Pupuk dasar yang dipergunakan untuk penanaman kaboca adalah berupa pupuk organik dan an organik . Pupuk organik yang dipergunakan berupa pupuk kandang dengan dosis sebanyak 0,5 kg perlubang tanam. Pupuk buatan yang dipakai adalah ZA, Urea, SP 36, KCl. Apabila bedengan sudah dilakukan pemupukan dan lahan sudah dirapikan selanjutnya lahan siap dilakukan pemasangan mulsa plastik.

e.         Pemasangan mulsa

Setelah bedengan dan pemberian pupuk dasar, kegiatan berikutnya adalah pemasangan mulsa. Mulsa yang digunakan yaitu jenis mulsa MPHP dan mulsa organic berupa Jerami. Bedengan yang ditutup dengan mulsa MPHP adalah khusus bedengan penanaman sedangkan untuk bedengan rambat mulsa yang dipergunakan adalah mulsa orgaik dapat berupa Jerami.

C.        PENANAMAN

Jarak tanam untuk penanaman kaboca pada umumnya sama dengan penanaman labu yang lainnya. Yang menjadi pertimbangan utama dalam penentuan jarak tanam penanaman kaboca tanpa penopang ini adalah tajuk daun kaboca jangan sampai daun berhimpitan karena akan mengganggu proses fotosintesis. Berdasarkan pengalaman penulis, jarak antar tanaman untuk penanaman kaboca tanpa penopang ini yaitu 60cm - 80cm . Waktu Penanaman ditentukan bersarkan keadaan cuaca pada waktu itu, biasanya waktu penanaman yang baik adalah pagi hari  dan sore hari. Cara menanamnya yaitu dengan cara menggunakan alat penugal/aseuk. Tugal yang telah di siapakan ditancapkan pada mulsa yang telah dilubangi sedalam 3 cm kemudian masukan biji kaboca sebanyak dua biji perlubang tanam kemudian di timbun dengan tanah asal dan setalah ditimbun kemudian di siram dengan air bersih

D.        PERAWATAN TANAMAN

Cara merawat tanaman labu kabocha tanpa penopang ini agak berbeda dengan perawatan labu kaboca yang menggunakan penopang atau para para. Perawatan tanaman untuk penanaman kaboca tanpa penopang  yaitu terdiri dari penyulaman jika biji yang ditanam tidak tumbuh, pembersihan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman/penyiangan, pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk  urea, SP 36, KCl dan NPK Mutiara atau NPK Plus. Pada pemupukan susulan agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal dapat ditambahkan dengan pemberian Pupuk Organic Cair (POC) dengan interval waktu seminggu sekali dengan penentuan hari yang tetap misalnya setiap hari kamis. Perawatan penting lainnya dalam budidya kaboca tanpa penopang yaitu

Pengaturan rambatan

Dalam penaman kaboca tanpa penopang tanaman dirambatkan kepada bedeng rambat yang telah disediakan sebelumnya. Bedeng rambat yang telah disediakan sebaiknya diberikan mulsa organik berupa jerami di atasnya. Kemudian apabila tanaman telah merambat, rambatannya ditempatkan pada bedengan rambat yang telah diberikan mulsa secara merata.

Pengendalian Hama dan Panyakit

a.         Pengendalian Hama Tanaman.

?         Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.

?         Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.

?         Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.

b.         Pengendalian Penyakit Tanaman.

?         Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.

?         Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.

?         Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.

E.        PEMANENAN

Tanaman ini biasanya akan menghasilkan buah yang siap panen pada umur 3 bulan dari penanaman. Panen Labu Kabocha (Combucha) sudah dapat dilakukan 60 - 95 HST (Hari Setelah Tanam). Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Labu Kabocha (Combucha) untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman Labu Kabocha (Combucha). Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Buah labu kabocha juga tidak mudah busuk, buah ini mampu bertahan sampai 1 tahun setelah dipanen asalkan tangkainya disisakan di labunya saat pemanenan.

DAFTAR PUSTAKA

1.         #BPP Sukasada Sukasada, BPP, “ Mengenal Labu Kabocha dan Cara Budidayanya “, Di Asekses 30 Novemvember 2021, dari https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/mengenal-labu-kabocha-dan-cara-budidayanya-76. Diakses pada

2.         Kurnia, “BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAWA BARAT 2011”, Diakses dari https://jabar.litbang.pertanian.go.id/images/stories/Leaflet%202011/benih2011.pdf.

3.         SARIAGRI.ID, “ BUDIDAYA LABU KABOCHA”, DIAKSES DARI https://hortikultura.sariagri.id/71488/jarang-diketahui-ini-5-cara-budidaya-labu-kabocha

4.         Tim Andra Farm Cibinong, Tim Andra Farm Cipanas, “ Labu kabocha “ Diakses tangl 3 Desember 2021 Dari https://www.andrafarm.co.id/_andra.php?_i=0-tanaman-rinci&topik=penanaman&tanaman=Labu%20Kabocha%20(Combucha)&id=513

5.         Ngadjijo, (2013). Buku Teks Bahan Ajar Agribinis Tanamn Buah Melon, Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 2013

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...