Penulis: DR. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd
DR. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd
Oleh DR. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd
A. Pendidikan Harus Memberi Jawaban
Anak
remaja di Indonesia dewasa ini sedang gandrung dengan Artis Korea; Lee Min
Ho, Song Joong Ki. Choi Siwon, Kim Woo
Bin, Kim Soo Hyun, Gong Yoo. Sesuai
dengan pepatah tak kenal maka tak sayang. Perkenalan mereka itu, lewat film
korea atau lewat music K-pop (Korean Pop).
Mencintai
itu jangan berlebihan, begitu juga Ketika membenci. Jangan membenci orangnya karena
berperilaku tidak sopan, perbaiki oleh Pendidikan. Pernah terjadi di sekitar
Kabah ada sekelompok pria bertato menangis sambal berkeliling mengitari kabah,
tampak telinga pria itu ada bekas ditindik. Namun walau tampak seperti menangis,
tetap saja banyak yang merasa tidak nyaman berada disampingnya. Diduga karena penampilannyaitu,
membuat sebagian orang berupaya menghindar
dari tegur sapa, atau bersalaman. Berbeda dengan orang pada umumnya yang saling
lempar senyuman Ketika bertatapan dan berucap salam.
Pendidikan
itu harus mengajari cara-cara yang bijak sana, menyikapi peristiwa serumit
apapun, harus penuh perhitungan. Jangan sampai menularkan kebencian atas dasar
prasangka. Manusia kadang berbuat salah dan ada pula yang berani mengoreksi.
Menghindari kesalahan sekecil apapun (nol kesalahan) itu yang terbaik. Sebab jika kesalahan itu dilakukan oleh pemimpin
yang punya bawahan, bisa patal akibatnya. Maka ilmu perbaikan perlahan-lahan
berkelanjutan, bertahap lewat plan, do,
check, act bisa diterapkan. Menuju masa depan yang sempurna atau khusnul
khotimah.
B. Romantisnya Cinta Bung Karno
Begitu
romantisnya cinta seorang proklamator Indonesia Dr. Ir. H. Soekarno (yang
menjabat tahun 1945-1967) kepada istrinya yang mantan Gheisha (entertainer) Jepang. Beliau adalah Naoko Nemoto lahir 6 Februari 1940 anak seorang
dari keluarga sederhana. Orang tuanya hanya sebagai tukang kayu. Adapun
sepeninggalan ayahnya dia harus membiayai kehidupan adiknya sejak SD. Ujian demi
ujian bertumpuk, hasilnyapun sangat terpuruk. Akhirnya selesai untuk sementara
waktu. Sinar kehidupan mulai meneranginya
ketika dia di sunting seorang proklamator. Naoko
Nemoto semula terpuruk ditinggal ayahnya dan semakin terpuruk ketika
adik yang dibiayainya sejak kecil, ditemukan meninggal bunuh diri. Berkat Jasa
Bung Karno Naoko Nemoto berubah jadi orang
terpandang, yaitu menjadi ibu Negara. Walau status pernikahan Bung Karno yang
ke lima kalinya.
Walau dikisahkan,
begitu romantis cinta Bung Karno teradap istrinya yang orang Jepang itu, tak dapat meluluhkan
hati saya terhadap imajinasi sadisnya orang Jepang yang jadi tantara di jaman
penjajahan. Saya sebagai penulis naskah ini, saat masih kecil sangat sakit
sekali mendengar kata Jepang. Ini akibat dari penyampaian orang dewasa yang kurang
bijak. Pengaruh cerita guru, tetangga dan
lingkungan sekitar, sangat melekat kuat. Namun tetep saya begitu hormat kepada
Bung Karno, sang proklamator. Tapi setelah tahu beliau menikahi wanita Jepang,
bocah kecil saat itu agak kecewa dan banyak bertanya-tanya. Tampaknya Allah berkehendak
lain, setelah tahu banyak tentang ajaran agama dari kyai di pesantren. Pikiran jelek itu berangsur berubah sedikit-demi
sedikit melalui riwayat perjuangan rosulullah. Mulai kagum kembali dengan
perilaku Bung Karno yang hampir sirna, setelah tahu penduduk Jepang juga banyak
yang hidup susah. Bung Karno telah mengangkat
derajat orang dari stratifikasi lower (kelas rendahan), hingga melesat memasuki dunia kelas atas/Upper.
Sesungguhnya peningkatan naik kelasnya Naoko Nemoto, dimulai sejak memasuki saluran
mobilitas yang tepat. Yaitu dunia
entertainer (geisha) hingga dia berpeluang menjadi istri presiden secara
terbuka. Bahkan Naoko Nemoto jadi jembatan komunikasi dua negara dan dia diberi
nama Ratna Sari Dewi Soekarno.
Masih
teringat saat mencorat coret dinding rumah dengan coretan pensil hingga tumpul
karena kemarahan. Luka mendengar cerita
orang dewasa dan guru sejarah, atas penderitaan
rakyat di jaman Jepang. Dalam cerita yang didengar saat itu, banyak orang yang
terpaksa menutup anggota badan dengan karung goni dan bahkan terpaksa makan ubi
beracun, atau singkong kering dicampur jagung. Semua itu untuk bisa bertahan
hidup. Perasaan itu selalu muncul setiap kali melewati gua militer yang
dibangun tantara Jepang disekitar jalan tetanngga desa. Gua militer itu tidak
memiliki nama hingga saat ini. Tapi orang sekitar menyebutnya Gua Jepang.
Padahal nama seperti itu sudah umum. Banyak sekali gua Jepang bertebaran di
pelosok nusantara.
Cerita
orang dewasa sangat merasuk ke hati anak kecil yang masih polos. Cerita Sikancil
yang selalu licik dan menang melawan buaya, tampaknya kurang baik, jika
dilanjutkan ke anak cucu. Kembali ke kisah
pernikahan Bung Karno dengan
Naoko Namoto tak mudah mengubah citra buruk
sekian tahun lamanya karena alur cerita yang salah dalam penyampaiannya. Hal
ini akibat tercekoki sejarah pahit para pejuang di desa tempat kelahiran, yang
tidak paham tentang pendidikan, atau psikologi anak. Setiap kali melewati gua
yang dibangun prajurit Jepang itu bulu kuduk merinding dan terasa angker.
Terbayang orang kelaparan, terbayang
banyak anak-anak busung lapar dan orang tua terpenggal saat mengangkat
bambu runcing. Itu sama saja dengan menyuntikan racun kebencian kepada anak
yang masih polos.
C. Pendekatan Psikologi Lewat Cerita.
Pendekatan
lewat cerita, sangat tepat bagi anak-anak dan bisa membekas. Maka buku
bacaanpun harus selektif. Atau didampingi orang dewasa yang memahami ilmu
psikologi. Terasa Ketika guru mengaji menjelaskan kejahatan orang arab seperti Abu
Jahal atau Amr Bin Hisyam, yang sangat terkenal memusuhi
umat Islam jaman Nabi. Atau Abu Lahab bin Abdul Mutholib paman nabi yang
terkenal bencinya terhada islam. Tapi
tidak boleh membuat benci kepada semua orang Arab, hal itu terjadi karena
rosulullah adalah orang Arab. Seharusnya dikembangkan hingga berbicara Nabi
Ibrahim dan Siti Hajar. Dengan demikian, tidak merasa benci ke orang Yahudi.
Sebab orang yahudi beragama islam itu juga banyak. Memang dalam Alquran
diceritakan tentang kutukan ke bani Israil, namun bukan untuk dimusuhi, tapi
tunjukan cerita BJ.Habibie yang berkompetisi dengan orang Israel yang selalu
mengalahkan dirinya dalam sebuah prestasi. Akhirnya dalam kisah itu BJ Habibie
meniru perilakunya dan akhirnya dapat mengalahkannya. Ini menyangkut
persahabatan beda suku, agama dan keyakinan. Tampak seperti bersebrangan dengan
cerita yang saya tuliskan sebelumnya ( Ada Kuda Hitam di Balik Covid-19). Yang
menceritakan Pendidikan gotong royong. Tapi betapa pentingnya kerja proyek,
dalam memecahkan masalah. Urusan matematika harus berupaya yang terbaik dan
akurat. Tidak keluar dari pentingnya kerja dalam sebuah team.
Pengalaman
baik saat membaca buku sejarah, ada orang Belanda yang pro kemerdekaan
Indonesia. Namanya Eduar Dowes Dekker, begitu senangnya melihat gambar yang ada
di buku sejarah itu. Kadang buku itu, tidak di baca, hanya dibolak-balih melihat
gambarnya. Akhirnya mulai belajar meniru gambar dengan cara di jiplak. Lama
kelamaan suka dengan menggambar para pahlawan. Apalagi saat gambit itu,
dipasang guru di dinding bilik bambu sekolahan. Kebetulan sekolah SD saat itu
bangunan arsitek Belanda dari bahan kayu
Jati, namun dindingnya masih bilik. Setiap sambungan kayu, pake mur terbuat
dari besi yang besar. Maka kalua pelajaran menggambar sering juga meniru
bangunan mirip bilik sekolah. Jadi bukan hanya cerita guru, bangunan sekolahpun
saat itu mempengaruhi perkembangan imaginasi anak.
Seharusnya
dibuku sejarah dewasa ini harus diperbanyak kisah-kisah yang mempersatukan umat
manusia. Seperti kita tahu, banyak rentetan orang asing yang mendukung
perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti; Booy Earl Freeberg mantan Angkatan laut Amerika, perdana Mentri
Joseph Benedict Chifley Tokoh politik Ustralia, Muriel Stuart Walker penyiar
radio dari Skotlandia dll. Inilah Pendidikan yang sesungguhnya
diperlukan bagi NKRI saat ini. Sehingga dunia Pendidikan jangan lagi berbicara persaingan
global. Tapi tonjolkan membangun link lintas negara, membangun
persahabatan lintas suku. Sehingga saat ketemu dengan orang asing itu tidak
dianggap musuh. Kalua ada orang bule itu disambut dengan ramah untuk belajar
bahasanya, dan ilmu lainnya. Sehingga akan terlihat nyata bahwa tidak semua
orang bule itu pintar dan kaya raya.
D. Gua
Jepang di Jalan Pedati Tak Angker Lagi
Di
lokasi Gua Jepang yang relatif jauh dari pemukiman itu, terasa begitu dekat jaraknya
untuk ukuran orang desa. Tepatnya di
perjalanan antara Waglo (Desa Darmaga), Cisalak Subang, ke puncak gunung
Bukanagara arah ke Bandung Barat. Letak gua
yang dibangun tentara Japang itu, jika kita mendaki berada di sebelah kiri
jalan. Yaitu jalan yang dibangun Raden Rangga Marta Yuda tahun 1847 itu.
Atas prakarsa Raden
Rangga Martayuda dan Tuan Hofland jalan itu dibangun. Belakangan
disebut jalan Pedati. Gua Jepang dibangun di jalan Pedati itu. Biaya membangun jalan sangat mahal kala
itu. Karena bukan hanya memakan material
samata, tetapi juga memakan banyak nyawa
manusia.
Pengusaha
Belanda Mr Hofland yang memiliki kebun berbagai industry seperti; kopi,
teh, dan tanaman industry lainnya telah
mengangkat perekonomian rakyat Subang. Dibawah Eyang Rangga jalan menuju
perkebunan itu dibangun. Dan diabadikan
di monumen lapangan Bukanagara di samping pabrik pengolahan teh (masih
berproduksi hingga sekarang 2020).
Setiap
kali pergi melewati gua peninggalan Jepang itu, sekarang hati penuh damai
teringat kebaikan Nobuyuki Suzuki dan Nagisa Nishikawa. Maka saya jika membuat
cerita novel atau film akan menamakan gua Jepang di jalan pedati itu Gua
Nagisha Nobuyuki dengan nama kebun di sekitar lokasi itu Antara
benci dan Rindu.
E. Imajinasi Cerita Filem Kontemporer
Sebuah gua
transisi di dalam hati, yang mengubah rasa benci menjadi cinta belum tentu
semua merasakan itu. Saya rasa tidak jadi masalah, sebab nama itu hanya berada
dalam wacana sebuah imajinasi cerita dunia film, yang di sodorkan. Pemberian
nama itu hanya ada di dunia lubuk hati seorang penulis saja. Sebuah mimpi yang semoga
kelak Nobuyuki Suzuki bisa mengangkat cerita ini ke film layar lebar yang
dibintangi bersama wanita cantik Nagisha Nishikawa langsung. Saya
punya mimpi film itu dibuat berbahasa Jepang dan berbahasa asing lainnya.
Karena ditujukan untuk warga berbagai Bahasa di dunia, sesuai konsep WAGLO (Wahana
Edukasi Global) tempat kumpulnya orang jauh yang ingin pergi ke lokasi di atas.
Paling tidak calon pengunjung wisata disuguhi dulu film pendek yang menarik.
Tentang
penonton film khayalan tadi, untuk penonton di Indonesia akan dengan
sendirinya mejadi pengikut. Seperti
halnya produk makanan, dan produk minuman. Hasil pertanian Porang Subang
saat ini gencar dijual ke luar negeri. Sementara hasil olahannya sampai pula di
Indonesia. Dan pada akhirnya orang Indonesia menjadi cerdas meniru produknya
kelak. Seperti saat ini, berbagai merek air mineral muncul diberbagai daerah.
Mengapa
cerita yang disodorkan berlokasi diIndonesia itu, orientasi pasarnya ke Eropa?
Pada tahun 1812 Subang dalam penguasaan inggris di bawah
pimpinan Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles. Pemerintah
Inggris menjual tanahnya untuk mengatasi krisis keuangan. Munthinge dan J. Shrapnell pada
tahun 1812 membeli tanah dan di daftarkan
dengan nama Pamanoekan Dan Tjiasemlanden (Pnt Lands).
Kemudian di jual kepada J.Shrapnell dan Skelton. Pada tahun 1840
tanah tersebut di jual Ke Hofland bersaudara hingga tahun 1858. Peter William Hoflan
Menguasai seluruh tanah tersebut sesuai peraturan pemerintah (Reggering
Reglement). Sejak penguasaan Hofland P n
T Land itulah, perkebunan semakin berkembang.
Begitu
Indonesia merdeka. Lokasi kebun yang ada di bekkas perkebunan Peter
William Hoflan banyak yang jadi kalah saing. Bahkan pabrik teh di
Kasomalang di tutup total, bangunannya jadi bangunan angker. Bangunan bersejarah yang membuat warga
sejahtera pada jamannya. Buruh tani saat itu, lebih terhormat karena
pendapannya. Usut punya usut ketika penulis pergi ke Hongkong terdengar suara
sumbang tentang teh beracun dan kadar-kadar kandungan yang hasil uji lab.
Cerita
film yang dibuat, harus disusupi
penangkal propaganda politik dagang global. Seperti mengangkat cerita teh Indonesia
itu aman bagi Kesehatan. Harus dipahami bahayanya teh maupun kopi merujuk pada
hasil riset. Berbahaya diantaranya karena kondisi tanah, lingkungan, cara
memanen, cara menyimpan, dst. Dalam sebuah studi 2013 di publikasi Journal
of toxinology dari 30 teh yang ada mengandung timbal. Kandungan pyrrolizidine
Alkaloid dapat merusak hati. Hasil riset seperti ini dapat dipolitisir
untuk persaingan bisnis. Padahal rasa teh yang dijual untuk pariwisata di
Tiongkok itu rasanya bagi penulis lebih enak teh yang ada di NKRI. Tapi wisatawan
pengunjung dari Indonesia ramai-ramai memborongnya.
Satu orang beli, satu bis membeli semuanya. Kuncinya hasil riset jadi andalan
untuk promosi.
Sampai
tempat duduk Bung Karno saat berobat ke Beijing, dan kursi tempat duduk Gusdur
saat berobat mata, jadi senjata promosi, agar orang Indonesia tambah yakin
karena presiden saja berobat di lokasi itu. Apakah di Indonesia masyarakatnya memanfaatkan
kursi yang pernah diduduki Presiden Obama, atau Mark Zuckerberg penemu
Facebook, Steven Sinofsky Penemu Windows saat ke Indonesia? Padahal
ini merupakan modal penting. Bisa saja diangkat ke layer lebar. Sehingga
keuntungan dari film yang dibuat itu, diikutipula keuntungan dari produk
kuliner, atau wisata.
Jika hasil
riset berbahaya jika dipolitisir. Maka Indonesia harus punya penangkalnya agar
pasar Kelapa sawit, teh, cengkeh dan sebagainya tidak sulit menembus pasar dunia.
Akan sulit juga jika tidak menguasai media(Tentang hal ini dibahas di judul
tulisan“ Ada Kuda Hitam Dibalik Covid-19” ). Solisinya dunia pendidikan kita jangan
terlalu sering bicara persaingan global.
Tapi seringlah bicara membangun jaringan global. Pendidikan kita harus
mengadakan revolusi besar merdeka belajar membangun kolega dan jaringan
internasional.
Lokasi
di atas tentang perkebunan dan pabrik, dilengkapi dengan lokasi yang pernah
dikunjungi para tokoh dunia, sangat cocok jika dibuat tempat syuting True
Love lintas jaman. Banyak terdengar kisah cinta pribumi dengan orang Eropa
di daerah ini. Walaupun jika diangkat ke layar lebar saya menyarankan kisahnya yang
lebih populer. Tentu mengikuti selera jaman
seperti kartun Dora Emon Jepang dalam dunia nyata. Film yang bisa
masuk ke aneka jaman penuh khayalan seperti baling-baling bambu. Memang citra
dokumenternya akan banyak hilang, tapi pasarnya akan menjadi karya seni yang
kontemporer. Dalam film ini bisa saja seperti memasuki lingkaran waktu black
hole yaitu ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat. Kadang masuk
ke jaman kekuasaan Inggris, Belanda,
Berjayanya Prabu Geusan Ulun. Hingga jaman kemerdekaan. Tonjolkan
dalam film itu keindahan alam yang ditutupi awan, atau jam 4-6 sore untuk
mengambil pemandangan indah, atau waktu pagi hari saat suhu matahari masih adem
penggunaan drone atau Global Navigation Satellite System (GLONASS ). Dengan
demikian arena wisata sekitar itu jadi popular karena publikasi film yang di
putar.
Dengan
demikian generasi muda, akan mau belajar sejarah. Bahwa saat ini banyak orang
Indonesia seperti di kisah ini. Maka sengaja tulisan ini saya share ke Mr.Nobuyuki
Suzuki dan Nagisha Nisikawa karena keduanya orang hebat. Pemain film
ternama dan anak muda yang tampaknya dekat dengan penerintahan Jepang di
Nihonggo Partner.
Tidak
menutup kemungkinan ideu dan gagasan ini diambil oleh Bupati Subang. Untuk
memasarkan obyek Wisata di Cisalak. Obyek wisata yang luput dari bidikan itu diantaranya
adalah Pajaratan tempat dimakamkannya Raden Rangga Martayuda di jaman
populernya Tuan Hofland
yang mensejahterakan masyarakat Subang pada jamannya. Yang layak ditiru
di masa sekarang. Sebab di jaman Raden Rangga Martayuda dan tuan Hofland itu
masyarakat lebih bangga jadi petani di perkebunan ketimbang jadi Pegawai
Negara. Semoga kisah ini bisa jadi Inspirasi generasi penerus kelak.
F. Film Cinta Antar Negara di Indonesia
Saya
penuh harap lewat Figur Nobuyuki Suzuki yang sempat di daulat sebagai
duta wisata Indonesia untuk Jepang. Dengan puluhan film yang dia bintangi di garap
bersama para pakar perfilman. Hal ini diharapkan memiliki jalan terang. Apalagi
Bupati Subang H.Ruhimat sangat peduli dengan wisata gunung. Semua
ide pariwisata yang sudah saya sampaikan di ruang Bupati Subang saat makan bersama
tahun kemarin, bisa jadi kenyataan. Karena respon bupati sangat baik setiap ada
ide yang masuk di akal. Terbukti tak sampai satu minggu pameran kopi
Bukabagara pun segera di gelar di Subang pasca saya tunjukan contoh
kopi subang. Bahkan kini gunting pita wisata gunung, sudah pernah di gelar juga.
Sayangnya keburu ada wabah Covid-19. Tampaknya program wisata yang dicanangkan
sesuai visi misi itu jadi tersendat. Dan sayangnya pembukaan daerah wisata yang
dibangun itu , masih kurang greget, penggarapannya tidak kumulatif terintegrasi.
Sebaiknya berguru ke film produk Hollyweood yang selalu heboh menjelang peluncurannya
hingga MUI sekalipun menurunkan fatwa. Hebohnya berita MUI Malang dan Banjarmasin yang mengharamkan
film 2012 akan dimintai keterangan (2009), ini adalah sangat menguntungkan pemasaran.
Jika bercerita
film Hollyweood itu mungkin terlalu jauh, bisa juga nengok ke dalam negeri
tentang film laskar Pelangi dari novel Andrea Hirata yang sangat
berarti bagi perkembangan wisata di Bangka Blitung hingga kini di
tahun 2020 tetap populer. Filmnya sudah mati, tapi obyek wisatanya terus
menggeliat di lokasi itu, akhir tahun 2019 penulis dokumentasikan lokasi ini di
youtube. Sedang sepinya obyek wisata di beberapa
daerah termasuk di Subang Jawa Barat, karena kurang kumulatif dengan
berbagai program, ditambah terlibas
wabah covid-19. Memang saat ini semua negara mengalami hal yang sama. Tapi
sebaliknya, dengan adanya lockdown atau PSBB terbukti group BIMBO sudah dua
kali mempublikasikan lagu barunya, Rhoma Irama dan Didi Kempot sebelum almarhum
merilis lagu yang bertemakan janganpulang kampung karena Covid-19. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Seniman
untuk film kartun, seharusnya lagi banjir orderan di era PSBB. Seperti rumah
produksi MD Animation, yang sempat memperoleh Panasonic Gobel Award
Untuk program anak terpavorite dari film Adit Sopo Jarwo. Atau perintis filem
animasi Upin-ipin itu kan orangnya asli orang jawa yang kini tinggal di Bekasi.
Daripada kini mereka banting setir ke garmen dan sayuran, seharusnya ada
pemerintah yang mempasilitasi. Untuk pembuatan kartun dengan tema jangan mudik,
kartun selamat lebaran, atau film kartun pengembangan pariwisata pasca
Covid-19. Semuanya harus dimulai saat ini, membuat film kartun kartun untuk
anak sekalian promosi daerah wisata. Seperti Gunung Tangkuban Perahu, pantai Pangandaraan,
pantai Anyer, atau pemmandian Sari Ater.
Sebaiknya
mengambil obyek legendaris yang belum tergarap. Film yang seharusnya banyak
dibuat saat ini yang memanfaatkan studio sesuai era lockdown/SPBB. Jangan lipa
yang mengekpos obyek wisata alam sekalian untuk promosi kuliner dan bahan
kerajinan daerah.
Untuk
cerita film, kita kembali ke cerita gua Jepang di jalan Pedati. Modal dasarnya
sudah kita miliki berupa makam Raden Rangga Martayuda di
Pajaratan Subang bersebelahan dengan WAGLO. Saya yakin
keluarga pewaris keturunan, akan menyambutnya. Karena merupakan sumbangsih bagi
NKRI.
Karena saya sangat yakin dengan ajaran
Islam bahwa tangan kanan memberi, tangan kiri gak boleh tahu. Dangan
diambilnya semua ideu yang pernah saya sampaikan baik di TV, Radio atau media
tulisan. Saya ikhlas jika itu bermanfaat. Walaupun kita paham dengan perasaan
Helmi Yahya, M. PA, Ak . Yang dikenal sebagai raja kuis di Indonesia itu, ketika
ideunya tentang bedah rumah
telah di bajak tanpa kulo nuwun oleh pemerintah yang berkuasa. Wajar saat
diwawancara Deddy Cobuzeir (2020) di acara # CLOSSET THEDOROR
CORBUZEIR tampak bang Helmi tensinya bicaranya agak tinggi. Namun karena
untuk kemaslahatan umat dia tidak menuntut secara hukum. Saya juga yakin bung
Helmy yakin dengan ajaran Islam tangan kanan memberi tangan kiri gak boleh
tahu. Walau hal bedah rumah itu terkesan dibajak, di maka umum.
G. Sang
Penakluk
Jika
Nemoto telah berhasil merampas perhatian Bung Karno dan dinikahi secara terbuka
hingga mendapat nama baru Ratna Sari Dewi Soekarno
Berbeda
dengan Nobuyuki Suzuki dan Nagisa Nishikawa yang telah merebut
hati penulis. Kerendahan hati Nobuyuki yang selalu becerita tentang kelebihan
Agama Islam di hatinya hingga jadi mualap, saat beliau kuliah di Bandun?.
Berbeda dengan Nagisa yang meluluhkan siapapun
ketika dia membukakan kitab A-lQuran berbahasa Jepang dan bercerita bahwa
percaya kitab ini merupakan pirman Tuhan. Semula saya menganggapnya hal itu
hanya untuk menghibur. Tapi ketika dia membacakan ayat Quran surat An Nisaa 4:3
yang artinya "...Nikahilah dua, tiga atau empat wanita...dst" dia menjelaskan hal ini sama dengan
perbandingan jenis kelamin penduduk dunia saat ini. Wanita jumlahnya lebih
banyak dari lelaki 1 berbanding 4, katanya. Saya jadi tambah yakin, bahwa dia
sangat serius. Saat Nagisa Nishikawa pulang ke Jepang dia kirim info lewat FB
katanya dia sudah resmi jadi Mualap, subhanallah dugaan itu jadi kenyataan.
Sesungguhnya sang penakluk itu adalah sang guru. Yaitu guru yang telah mengubah
benci jadi rindu, seperti diuraikan sebelumnya di atas. Berbahagialah bagi guru
yang sudah mau membagi cinta kasih sesuai ajaran kitab suci.
H. Film
Kartun, Buku Cerita, & Tulisan Ilmiah
Ketika
penulis terpukau dengan perjalanan film Upin dan Ipin yang ditolak TVRI karena
sedang populernya film boneka si Unyil. Ustad Abu adalah sahabat karib saat
ini. Beliau pembuat grand desain film kartun penomenal itu. Akhir cerita film
kartun itu dijual dengan harga murah ke perusahaan sewasta. Tapi saya belum
percaya 100% tentang cerita lepasnya film kartun yang melegenda itu. Mungkin
Ustad Abu ini terinspirasi oleh cerita bangkrutnya perusahaan HP sejuta umat
merk Nokia, pikir saya saat itu.
Karena
saat itu lagi isyu hebat, perusahaan Hp Nokia tersebut menolak tawaran system
Androide yang akhirnya melibas semua jenis Hp. Perusahaan Hp, merk Nokia melakukan
kesalahan patal dengan menolak system HP pintar Android itu, dan akhirnya
gulung tikar. Tampaknya sejalan dengan
cerita film kartun di atas.
Ketika
saya pulang pelatihan ESQ Leadership Centre di Bandung dari Dr.H.C Ary Ginanjar Agustian, seorang motivator
Indonesia. Dalam keadaan masih lelah, saya kedatangan Ustad Abu menawarkan satu
set CD belajar Quran lewat film kartun. Desainnya tampak lebih keren dari film
Upin-Ipin. Tapi saya lebih tertarik dengan CD belajar cepat As-Maul Husna. Sayang film itu hak edarnya sudah dilepaskan
ke Dr.H.C Ary Ginanjar Agustian dijual lepas, katanya. Dari situlah saya
percaya bahwa Ustad yang rendah hati ini adalah tokoh penomenal yang lebih
hebat dari nama-nama yang telah saya sebutkan. Dan Ketika saya mendesain logo
pusat pelatihan waglo, membuat webb, dan sejenisnya. Hingga desain itu muncul
di TV kabel MNC TV, TVRI media cetak dst. Semuanya karena tangan dingin beliau.
Saya
yang saat itu sudah menerbitkan puluhan jilid buku pelajaran untuk SD dan
sekolah menengah di Gramedia. ternyata tidak ada artinya dengan upaya pendidikan
yang beliau kerjakan. Tampak sang ustad selalu positif thinking. Dan berjalan
seperti alur air. Saya sudah banyak bergaul dengan pekerja seni, kartunis,
pelukis, sutradara, desainer, arsitek dst. Tapi nilai kepahlawanan baru saya
lihat di sosok Ustad Abu (maaf nama saya samarkan).
Dari
tulisan, Karya ilmiah dan tulisan pop lainnya sengaja saya umbar, dan saya
tebar, untuk dapat diambil khikmahnya oleh anak cucu kelak. Maka kesempatan
sekecil apapun saya coba buat video youtubenya,
tidak untuk komersial. Semua ini saya belajar dari kepeloporan beliau.
Kadang saya juga pernah bolak balik di depan rumah pembuat boneka untuk film
boneka si Unyil yang melegenda, walau hingga saat ini belum sempat ketemu.
Namun dari nilai kesederhanaannya sudah dapat saya tangkap.
I. Tertipu
Itu Jalan Ibadah
Sejak
saya bergaul dengan para tokoh besar yang tidak mau menonjolkan diri. Ternyata
Orang besar itu beragam dan semua orang besar pernah ditimpa musibah besar pula.
Dan hal itu yang membesarkan namanya. Begitu juga para tokoh besar ke dzaliman,
namanya menjadi besar sebesar lawannya. Rosulullah keharumannya setara dengan
Abu Jahal di sisi lain, Muhammad Ali sama besarnya dengan George Foreman, Mike
Tyson sama besarnya dengan Evander Holyfield. Namun dimata Allah dan orang
saleh tentu penilaiannya berbeda dengan orang sekuler.
Alkisah
ketika orangtua mengalami kerugian besar dalam usaha dagang kelontongan, harus
terpaksa bolak balik naik sepeda sejauh puluhan kilo ke Cupunagara untuk
menagih. Dan akhirnya menyerah kalah, usahapun gulung tikar. Hal ini melekat
dalam diri bocah kecil, untuk membenahi dunia pendidikan di daerah itu kelak.
Bukan rasa dendam, tapi kepeloporan tokoh cerita yang disampaikan guru, telah
merasuk di hati. Begitu mulianya dunia Pendidikan itu.
Setelah
dewasa, begitu muncul kabar tentang penderitaan di daerah itu. Walau dahulu ada
oknum penipu ulung yang membuat usaha kelontongan orangtua gulung tikar. Dan tahun 2017 ada peluang minta bantuan
kepada seorang teman yang jadi camat di lokasi itu (teman jauh saat kecil). Tampaknya
tak banyak membuahkan hasil. Hingga tumpukan puing computer akhirnya kedaluarsa
teronggok jadi sampah hingga kini. Karena upaya kearah program itu tidak
mendapat sambutan. Setahun kemudian teman sebangku saat SMP PGRI Cisalak
menjabat jadi camat juga, ternyata rotasinya terlalu cepat.
Kerugian
demi kerugian materi dari kolega yang saya giring ke lokasi itu, selalu
menyertainya. Mafia itu ternyata ada dimana-mana, dari rakyat jelata yang
kelaparan hingga meja birokrat. Namun hal ini tidak menyurutkan niat para malaikat berwujud manusia, untuk melengkapi
masjid, di sekitar itu. Para malaikat berwujud manusia itu, banyak menggiring
sedekah kurban, hingga THR rutin terus mengalir dari berbagai pihak yang tidak
mau disebutkan namanya. Bahkan THR tahun 2020 saja di kirimkan di awal
Ramadhan, karena antisipasi dampak Covid-19.
Tampaknya
banyak yang memahami bahwa ada kejahatan yang melampaui jahatnya Abu Jahal,
dan Abu Lahab di abad ini. Yaitu
serigala berbulu domba, kadang agama jadi topeng. Dan hal ini harus di ajarkan
ke generasi penerus di setiap daerah. Pemerintah di tempat yang berbeda ada
yang sudah berjuang dengan sistem yang ada agar rakyatnya tidak dijual ke germo
dengan cara swiping angkutan yang membawa puluhan wanita.
Tapi
wanita berhijab memegang Al-Quran berkonotasi mau ke pengajian, ternyata di
pintu tol mereka membuka hijab berganti dengan rok mini sesuai perintah germo.
Dokter di RS perumahan Metland Tambun Bekasi, bercerita ada pasien berhijab
sakit parah mau meninggal. Pasien ini harus dijemput orangtuanya. Pihak RS adu
mulut dengan pihak keluarga bahwa nama anak ini cukup islami (katakan saja Siti
Khadijah) tapi teman-temannya memanggil namanya adalah MONA. Nama itulah yang
populer di sekitar tempat kerjanya dan perhotelan yang ada di sekitar. Apakah
semua dunia pendidikan telah mengupas hal ini? Jawabnya tentu tidak.
Makanya
bantuan dari organisasi keagamaan yang dikirimkan ke lokasi, tidak melalui
jalur yang baku, tapi melalui jalur kolega. Karena pemerintahan pk Jokowi telah menggelontorkan bantuan yang sangat
besar untuk pembenahan perekonomian kerakyatan dari APBN.
Sebaiknya
sumbangan sosial atau zakat dan fitrah itu, tidak hanya melaui lewat pemerintah. Biarkan
organisasi keagamaan yang mengelolanya. Kita tiru budaya Turky jaman Usmani
yang bersedekah lewat keranjang. Setiap orang mampu ekonomi mengisi keranjang,
setiap orang butuh mengambil isi keranjang. Hal ini diterapkan pula di
perumahan Papanmas Bekasi, pada bulan ramadan ini. Terbukti hanya butuh waktu
10 menit saja tumpukan barang sudah habis. Dan penyumbang rasa senang. Tapi
apakah sampai ke yang sangat urgen membutuhkan. Karena tanpa manajemen, susah
di lacak. Organisasi keagamaan adalah kunci yang paling baik. Di beberapa
masjid di Turky saat ini, rak sepatu ada yang berubah fungsi seperti super
market.
Manajemen
plan, do, chack, dan act perlu diterapkan di masjid. Distribusi bantuan disesuaikan
dengan kebutuhannya dan dievaluasi lewat manajemen mesjid. Kita tahu di
pemerintahan banyak data-data yang tidak akurat. Adapun Jemaah masjid itu
saling mengenal.
J. Kopi Lambang Persahabatan.
Nobuyuki
Suzuki menjelaskan tentang liputan TV di
Nagoya Jepang, yang membahas konsumsi
kopi di dunia tidak sebanding dengan penghasil kopi dunia. Prospek pertanian
kopi sangat cerah. Makanya Nobuyuki ingin membuka Cafe dan memasang lukisan
kakaknya (yang sudah almarhum )di cafe itu. Ketika saya menyajikan seduhan kopi
arabika rendah kafein (kopi Waglo) di hadapannya, dia bilang sangat suka seduhan kopi yang pekat dan hitam. Dan
karena kopi itulah akhirnya tak terasa ngobrol hampir melewati batas waktu.
Saking asyiknya. Namun karena mental disiplin waktu orang Jepang, melekat pada
dirinya hal itu bisa diatasi dengan caranya memanfaatkan media elektronika yang
dimiliki. Dia ternyata mau syuting film di Jepang. Syuting film di tempat
angker. Sebuah pulau yang dipenuhi boneka-boneka di setiap tempat. Jadi saya
langsung ke bandara, katanya.
Berbeda
dengan Nagisa Nisikawa yang cantik dan muda. Senyumnya yang menawan, dan sangat senang ketika berbicara tentang kopi.
Dia mengaku sangat suka minum kopi, tapi tak biasa mandi pagi. Jadi kalau pagi
dia sukanya cuci muka sebelum bersolek. Pembicaraan tentang kopi selalu membuat
situasi bersahabat, sampai kemasalah pribadi.
Kedua sosok
orang Jepang ini, membuat orang merasa rindu ketika mereka tak ada. Merasa
ceria ketika bicara dengan cara-cara yang unik. Hal ini lebih terbuka jika
dibumbui kopi. Intinya kopi itu bisa membuat suasana bagai indahnya warna
pelangi. Maka saya selalu menyediakan kopi di meja tamu dan di dalam kendaraanl.
Karena kopi bisa menyerap bau di sekitar lingkungan kita. Jika ada wangi kurang
sedap cukup kita tabukkan serbuk kopi. Maka bau itù akan hilang. Demikian,
selamat berkarya, dan jangan lupa minum kopi pada saat yang tepat.
BACAAN
PENDUKUNG
https://alihamdan.id/stratifikasi-sosial/
https://www.kotasubang.com/18246/zaman-kolonial-pusat-kota-subang-tampak-lebih-asri
https://www.jayantaranews.com/2017/04/sang-ratu-sumedang-larang-yang-tidak-diketahui-banyak-orang/
https://historia.id/militer/articles/orang-orang-asing-yang-membantu-perjuangan-kemerdekaan-indonesia-DAlKZ
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200506084535-4-156583/semua-moda-transportasi-batal-dibuka-lagi-pak-menhub
Menhub:
Semua Moda Transportasi Penumpang Beroperasi Kembali 7 Mei Besok - Bisnis
Liputan6.com -
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4246723/menhub-semua-moda-transportasi-penumpang-beroperasi-kembali-7-mei-besok
https://m.liputan6.com/citizen6/read/2851250/6-artis-korea-ganteng-idola-remaja-indonesia
https://m.tribunnews.com/internasional/2020/05/07/muncul-teori-paling-liar-soal-kim-jong-un-punya-2-tubuh-yang-tampak-kemarin-adalah-pengganti