Penulis: Undang Iman Santosa, STP., M. MPd.
Undang Iman Santosa, STP., M. MPd.
Oleh
Undang Iman Santosa, STP., M. MPd.
(Kepala
SMK PP Cianjur)
Untung
tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Demikian
peribahasa yang menggambarkan kehidupan kita di dunia ini. Manusia hanya dapat
berencana, tetapi Allah SWT hakim yang sesungguhnya. Kita tidak pernah tahu apa
yang akan terjadi di depan semua ada dalam ketentuan-Nya, apa yang menimpa
seorang insan di alam semesta ini adalah takdir. Suatu ketetapan dari Allah SWT
yang kuasa, kehidupan di depan itu adalah rahasia Allah, untung maupun malang
sering datang tiba-tiba tanpa disangka. Dan sebagai manusia kita hanya dapat
menjalani dengan pasrah siap tidak siap
qodo dan qodar yang menimpa setiap makhluk di bumi ini telah ditetapkan jauh
sebelum penciptaan dunia ini. Merekalah yang beriman yang rida akan takdir sebagai
suratan kehidupannya.
Pembaca
yang budiman, sepekan ini Indonesia digegerkan dengan musibah yang menimpa anak
sulung dari Gubernur Jawa Barat yaitu Emmeril Khan Mumtadz. Eril demikian
sapaan akrab dari putra pertama bapak Ridwan Kamil dan Ibu Atalia Praratya ini.
Dilansir dari cnbcindonesia.com putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril
Kahn Mumtadz atau biasa disapa Eril dikabarkan hilang terseret arus saat
berenang di Sungai Aaredi Swiss pada Kamis (26/5/2002). Menurut Elpi Nazmuzaman
menyampaikan kronologis hilangnya Eril ketika itu pada pukul 10.00 waktu Swiss
Eril bersama adiknya Zara sedang berenang di Sungai Aare. Waktu itu Eril yang turun
pertama memastikan untuk memastikan kelompoknya aman. Namun, tiba-tiba Eril
terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. “Namun takdir Allah sudah
ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan”, ujar Elpi.
Demikianlah
sumber informasi yang menyatakan kronologis hilangnya Eril, seperti diberitakan
Eril dan keluarga berada di Swiss dengan tujuan mencari sekolah untuk
melanjutkan ke jenjang S2 di negeri tersebut. Namun, inilah takdir Eril negeri
yang di pilih menjadi tempatnya untuk melanjutkan sekolah menjadi tempat
peristirahatan terakhir hingga pada hari Jumat, 03 Juni 2022 “Innalillahi
Wainnailaihi rajiun, kulu nafsin
daikotul maut”, ujar Erwin Muniruzaman yang merupakan kakak kandung dari
Pak Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Kota Bogor. Saat keluarga memastikan Eril
telah kembali ke pangkuan ilahi pihak keluarga sudah berikhtiar semaksimal
mungkin namun, sampai sepekan pencarian Eril tak membuahkan hasil. Dalam
unggahanya Atalia Praratya istri Ridwan Kamil mengunggah foto bersama suami dan
anaknya Zara memandangi Sungai Aare memanjatkan doa seraya mengikhlaskan anak
sulungnya pergi untuk selama-lamanya.
Menurut
MUI memerhatikan hukum syara’ jenazah harus segera disalatkan. Namun, karena
jenazah belum ditemukan maka dilakukan salat ghaib. Oleh karena itu MUI
mengajak kepada seluruh masyarakat muslim khususn ya Jawa barat untuk melakukan
salat ghaib. Hal tersebut disamapikan melalui surat edaran dari MUI yang
disebar via whatshap grup bahwa salat ghaib untuk Eril dapat dilakukan sebelum
salat Jumat atau ba'da salat Jumat.
Sebagai
umat Islam kewajiban kita adalah melakukan hal-hal yang fardu sesuai anjuran
syariat agama, maka salat ghaib merupakan bentuk dari suatu kewajiban kita
sebagai umat muslim. Dan doa-doa terbaik yang mengiringi umtuk Emmeril semoga
meninggal dengan syahid segala amal baiknya diterima dan segala dosa-dosanya
diampuni. Aaminn ya robbal alamin. Dan untuk keluarga bapak Ridwan Kamil semoga
diberikan keikhlasan juga ketabahan
kehilangan putra tercinta. Sesungguhnya semua yang ada di dunia ini akan
kembali kepada pemiliknya. Hanya dengan iman kita dapat meyakininya sebagai
bentuk ketakwaan kita kepada Allah SWT. Apa yang menimpa setiap makhluk dimuka
bumi ini adalah untuk menjadi pelajaran bagi manusia lainnya. Semoga kita dapat
memetik hikmah dari ananda Emmeril Khan Mumtadz, bahwa hidup ini singkat, Eril
yang masih muda dapat kembali secepat ini. Dan manusia hanya bisa berencana dan
takdir Allah SWT yang menentukan.
Cianjur,
04 Juni 2022