Penulis: Drs. KAMAJAYA, M.Pd.
Drs. KAMAJAYA, M.Pd.
Oleh Drs. KAMAJAYA, M.Pd.
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya perkembangan
global dan semakin terbukanya kesempatan di kancah internasional, generasi muda
Indonesia dihadapkan pada beragam peluang emas untuk mengembangkan diri dan
berkarier. Salah satu kesempatan yang patut mendapat perhatian serius adalah
program Ausbildung dari pemerintah Jerman.
Ausbildung adalah sebuah sistem pendidikan
kejuruan ganda yang sangat diakui di Jerman, menggabungkan pembelajaran teori
di sekolah kejuruan dengan praktik langsung di perusahaan. Program ini dirancang
untuk membekali pesertanya dengan keterampilan praktis dan pengetahuan mendalam
yang relevan dengan kebutuhan industri. Yang lebih menarik lagi, pemerintah
Jerman telah membuka pintu bagi warga negara asing, termasuk dari Indonesia,
untuk mengikuti program ini.
Ini bukan sekadar kesempatan untuk belajar
dan bekerja di luar negeri. Ini adalah peluang transformatif untuk memperoleh
pengalaman kerja internasional, meningkatkan kompetensi, menguasai bahasa
Jerman, serta membangun jaringan profesional di salah satu negara dengan
perekonomian terkuat di Eropa.Lulusan Ausbildung memiliki prospek karier yang
cerah, baik untuk melanjutkan pekerjaan di Jerman maupun kembali ke Indonesia
dengan kualifikasi yang sangat dihargai.
Oleh karena itu, kami ingin menekankan
pentingnya bagi generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan peluang program
Ausbildung ini sebaik-baiknya. Ini adalah investasi berharga bagi masa depan
Anda, membuka jalan menuju karier yang sukses dan memberikan kontribusi nyata
bagi pembangunan bangsa. Mari kita sambut kesempatan.
Sebelum membahas program Ausbildung lebih
lanjut, sebaiknya para calon Azubi yang berminat untuk mengikuti program
Ausbildung dengan jenjang kariernya sampai menjadi seorang Meister atau
menggeluti bidang akademik di University, perlu mengenal negara Jerman yang
sistim pemerintahannya jauh berbeda dengan Indonesia, sehingga para calon Azubi
saat berada di Jerman dapat menempatkan diri dengan sebaik baiknya bagi
keamanan dan kelancaran karier bagi kepentingan masa depan yang lebih baik.
B. SISTEM
PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan di Jerman adalah
republik parlementer federal yang demokratis. Ini berarti kekuasaan dibagi baik
secara vertikal antara pemerintah federal dan negara bagian (federasi), maupun
secara horizontal antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dasar hukum sistem pemerintahan Jerman
adalah Undang-Undang Dasar (Grundgesetz), yang disahkan pada tahun 1949.
Undang-undang ini dirancang dengan pelajaran dari sejarah, khususnya untuk
mencegah penyalahgunaan kekuasaan seperti yang terjadi di masa lalu.
Grundgesetz menekankan perlindungan kebebasan individu melalui daftar hak asasi
manusia dan sipil yang luas.
1. Struktur
Pemerintahan:
1) Kepala
Negara
Presiden Federal (Bundespräsident),
Presiden Federal adalah kepala negara seremonial. Meskipun memiliki peran yang
penting dalam mewakili Jerman di kancah internasional dan menunjuk pejabat,
kekuasaan politiknya terbatas. Presiden dipilih oleh Majelis Federal
(Bundesversammlung) untuk masa jabatan lima tahun.
2) Kepala
Pemerintahan
Kanselir Federal (Bundeskanzler), Kanselir
Federal adalah kepala pemerintahan dan pemimpin politik terkuat di Jerman.
Kanselir dipilih oleh Bundestag (parlemen federal) berdasarkan usulan Presiden.
Kanselir membentuk kabinetnya (pemerintah federal) dengan menunjuk para
menteri. Kanselir bertanggung jawab untuk menetapkan pedoman umum kebijakan
pemerintah.
3) Cabang
Legislatif (Pembuat Undang-Undang), Jerman memiliki sistem legislatif bikameral
(dua kamar):
a) Bundestag
(Parlemen Federal): Merupakan kamar yang lebih kuat dan langsung dipilih oleh
rakyat Jerman untuk masa jabatan empat tahun, Bundestag adalah badan legislatif
utama, bertanggung jawab atas pembuatan undang-undang, menyetujui anggaran, dan
memilih Kanselir. Sistem pemilihannya menggunakan representasi proporsional
campuran, di mana pemilih memberikan dua suara: satu untuk kandidat langsung di
daerah pemilihan dan satu untuk daftar partai.
b) Bundesrat
(Dewan Federal): Mewakili 16 negara bagian (Länder) Jerman. Anggotanya bukan
dipilih langsung oleh rakyat, melainkan ditunjuk oleh pemerintah negara bagian.
Bundesrat berfungsi sebagai kamar kedua dan memiliki hak untuk menyetujui
undang-undang yang disahkan oleh Bundestag, terutama yang berkaitan dengan
keuangan bersama federal dan negara bagian, atau yang berdampak pada tanggung
jawab negara bagian. Ini memastikan bahwa kepentingan negara bagian
dipertimbangkan dalam proses legislatif federal.
4) Cabang
Eksekutif (Pelaksana Undang Undang)
Terdiri dari Kanselir Federal dan Menteri
Federal (kabinet). Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan kebijakan dan
undang-undang yang disahkan oleh parlemen.
5) Cabang
Yudikatif (Peradilan)
Sistem peradilan di Jerman bersifat
independen dari eksekutif dan legislatif. Mahkamah Konstitusi Federal
(Bundesverfassungsgericht) adalah pengadilan tertinggi dan memiliki peran
penting dalam memastikan bahwa undang-undang sesuai dengan Grundgesetz
(konstitusi).
2. Sistem
Federalisme
Jerman adalah negara federal, yang berarti
kekuasaan dibagi antara pemerintah federal (pusat) dan 16 negara bagian
(Länder). Setiap negara bagian memiliki konstitusi, parlemen (Landtag), dan
pemerintah sendiri. Negara bagian memiliki otonomi yang signifikan dalam banyak
bidang, seperti pendidikan, kepolisian, urusan sosial, dan kebijakan budaya.
Pemerintah federal memiliki kompetensi eksklusif dalam urusan luar negeri,
pertahanan, dan kebijakan moneter.
Sistem ini dirancang untuk menciptakan
keseimbangan kekuasaan dan mencegah sentralisasi yang berlebihan, memastikan
stabilitas politik dan perlindungan hak-hak dasar warga negara
Jerman adalah negara federal yang terdiri
dari 16 negara bagian, atau yang dalam bahasa Jerman disebut Bundesländer.
Setiap negara bagian ini memiliki ibu kota dan pemerintahan sendiri. Berikut
adalah daftar ke-16 negara bagian Jerman:
1) Baden-Württemberg
(Ibu kota: Stuttgart)
2) Bayern
(Bavaria) (Ibu kota: München)
3) Berlin
(Ibu kota: Berlin - juga merupakan ibu kota negara Jerman)
4) Brandenburg
(Ibu kota: Potsdam)
5) Bremen
(Ibu kota: Bremen)
6) Hamburg
(Ibu kota: Hamburg)
7) Hessen
(Ibu kota: Wiesbaden)
8) Mecklenburg-Vorpommern (Ibu kota: Schwerin)
9) Niedersachsen
(Ibu kota: Hannover)
10) Nordrhein-Westfalen
(Ibu kota: Düsseldorf)
11) Rheinland-Pfalz
(Ibu kota: Mainz)
12) Saarland
(Ibu kota: Saarbrücken)
13) Sachsen
(Ibu kota: Dresden)
14) Sachsen-Anhalt
(Ibu kota: Magdeburg)
15) Schleswig-Holstein
(Ibu kota: Kiel)
16) Thüringen
(Ibu kota: Erfurt)
Tiga dari 16 negara bagian di atas
(Berlin, Bremen, dan Hamburg) merupakan kota setingkat negara bagian
(city-states).
C. AUSBILDUNG
MERUPAKAN PROGRAM PEMERINTAH JERMAN
Ausbildung merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan dan pelatihan di Jerman yang didukung dan diatur secara
ekstensif oleh pemerintah Jerman, meskipun dengan peran aktif dari berbagai
pihak.
Berikut adalah poin-poin penting mengenai
peran pemerintah Jerman dalam Ausbildung:
1. Regulasi
dan Standar
Pemerintah federal dan negara bagian
Jerman (Länder) bersama-sama menetapkan kerangka kerja hukum dan standar untuk
Ausbildung. Ini memastikan kualitas dan pengakuan kualifikasi yang seragam di
seluruh Jerman.
2. Pembiayaan
Sekolah Kejuruan
Negara-negara bagian (Länder) bertanggung
jawab untuk mendanai sekolah-sekolah kejuruan (Berufsschulen) yang menjadi
bagian dari sistem dual Ausbildung. Ini mencakup gaji guru, infrastruktur, dan
peralatan.
3. Pengawasan
dan Dukungan
Berbagai lembaga pemerintah, seperti Badan
Tenaga Kerja Federal (Bundesagentur für Arbeit) dan Institut Federal untuk
Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (BIBB), berperan dalam mengawasi,
mengembangkan, dan mempromosikan sistem Ausbildung. Mereka juga menyediakan
panduan dan dukungan bagi pencari pelatihan dan perusahaan.
4. Insentif
dan Program
Pemerintah Jerman, melalui berbagai
kementerian seperti Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian (BMBF) dan
Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWi), menyediakan program
dan insentif untuk mendorong partisipasi dalam Ausbildung, baik bagi warga
negar a Jerman maupun internasional. Misalnya, ada program pendanaan untuk masa
tinggal di luar negeri bagi peserta Ausbildung (VETWorldwide).
5. Jaminan
Pelatihan
Pemerintah Jerman telah memperkenalkan
"Jaminan Pelatihan" (Training Guarantee) untuk memastikan bahwa semua
kaum muda tanpa kualifikasi kejuruan memiliki akses ke pelatihan kejuruan yang
mengarah pada kualifikasi penuh, diutamakan di perusahaan.
6. Pengakuan
Kualifikasi
Setelah menyelesaikan Ausbildung, peserta
menerima kualifikasi yang diakui secara nasional, yang sangat dihargai oleh
pengusaha dan membuka peluang untuk pendidikan lebih lanjut atau masuk ke dunia
kerja.
Meskipun perusahaan swasta menanggung sebagian
besar biaya pelatihan di tempat kerja (in-company training) dan membayar gaji
bulanan kepada peserta Ausbildung, keterlibatan pemerintah dalam mengatur,
mengawasi, dan mendukung sistem ini sangatlah fundamental. Ini menjadikan
Ausbildung sebagai pilar penting dalam memastikan pasokan tenaga kerja terampil
di Jerman.
D. AUSBILDUNG
Dalam usaha memahami program Ausbildung di
Jerman bagi warga negara asing yang bisa apply langsung dari negaranya, maka
sangat diperlukan pemahaman program tersebut yang menjadi tujuan utama dapat
diperoleh oleh seluruh Azubi dengan sebaik baiknya, dalam catatan di bawah ini
disampaikan:
1. Pengertian
Dalam lanskap pendidikan dan pelatihan
kejuruan global, Jerman telah lama dikenal sebagai garda terdepan dengan
sistemnya yang unik dan sangat efektif. Salah satu pilar utama yang menopang
reputasi ini adalah Ausbildung, sebuah program pendidikan kejuruan ganda (dual
vocational training) yang menawarkan jalur praktis dan terstruktur menuju karir
yang sukses. Bukan sekadar program magang biasa, Ausbildung adalah fondasi
penting dalam perekonomian Jerman, dirancang untuk membekali individu dengan
keterampilan praktis dan teoritis yang sangat dibutuhkan di pasar kerja modern.
Ausbildung secara harfiah berarti
"pelatihan" atau "pendidikan" dalam bahasa Jerman. Namun,
lebih dari sekadar terjemahan, istilah ini merujuk pada sistem pelatihan
kejuruan yang memadukan pembelajaran di perusahaan (on-the-job training) dengan
pendidikan di sekolah kejuruan (Berufsschule). Ini berarti peserta Ausbildung,
atau "Azubis", tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga
langsung menerapkan pengetahuan tersebut dalam lingkungan kerja nyata, sambil
mendapatkan gaji bulanan. Konsep "ganda" inilah yang menjadi kekuatan
utama Ausbildung, memastikan lulusannya siap bekerja dan memiliki pengalaman
relevan sejak hari pertama.
Pentingnya Ausbildung melampaui sekadar
penyediaan tenaga kerja terampil. Program ini adalah kunci untuk:
1) Mengatasi
Kekurangan Tenaga Kerja Terampil: Jerman, seperti banyak negara maju lainnya,
menghadapi tantangan demografi dan kekurangan tenaga kerja terampil di berbagai
sektor. Ausbildung menjadi solusi vital untuk mengisi kesenjangan ini,
khususnya di bidang teknik, kesehatan, IT, dan kerajinan.
2) Meningkatkan
Daya Saing Ekonomi: Dengan pasokan tenaga kerja yang sangat terlatih,
perusahaan-perusahaan Jerman dapat mempertahankan standar kualitas tinggi dan
inovasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
3) Memberdayakan
Individu: Bagi para Azubis, Ausbildung menawarkan jalur yang jelas menuju
kemandirian finansial dan karir yang stabil tanpa harus menempuh pendidikan
universitas tradisional. Ini membuka pintu bagi berbagai latar belakang
pendidikan dan pengalaman.
4) Integrasi
Sosial: Program ini juga memainkan peran penting dalam integrasi imigran dan
warga negara non-UE, memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi pada
masyarakat dan ekonomi Jerman.
Ausbildung terbuka bagi lulusan sekolah
menengah atas dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang memiliki motivasi
kuat untuk belajar, kemampuan berbahasa Jerman yang memadai (umumnya minimal B1
atau B2), dan ketertarikan pada bidang kejuruan tertentu. Program ini ideal
bagi mereka yang lebih menyukai pendekatan belajar sambil bekerja, mencari
pengalaman praktis, dan ingin langsung masuk ke dunia profesional setelah
menyelesaikan pendidikan.
Ada lebih dari 300 jenis profesi yang
berbeda yang dapat dipelajari melalui program Ausbildung, mulai dari mekanik
mekatronik, perawat, juru masak, spesialis IT, hingga desainer media. Keragaman
ini memastikan bahwa ada sesuatu untuk hampir setiap minat dan bakat.
Dengan komitmen pemerintah Jerman dalam
mendukung dan mempromosikan Ausbildung, program ini bukan hanya sekadar
alternatif pendidikan, tetapi juga sebuah jaminan untuk masa depan karir yang
cerah di salah satu ekonomi terkuat di dunia
2. Program
Program Ausbildung di Jerman adalah sistem
pendidikan vokasi (kejuruan) yang sangat dihormati dan menjadi tulang punggung
perekonomian Jerman. Implementasinya menggabungkan pendidikan teoritis di
sekolah kejuruan dengan pelatihan praktis langsung di tempat kerja, sering
disebut sebagai sistem ganda (duales System).
Berikut penjelasan rinci mengenai
implementasi program Ausbildung:
1) Konsep
Dasar dan Tujuan
Ausbildung adalah program pendidikan dan
pelatihan vokasi yang memadukan teori (sekitar 30%) di sekolah kejuruan
(Berufsschule) dan praktik (sekitar 70%) di perusahaan.
Mempersiapkan peserta (disebut Azubi)
untuk menjadi tenaga kerja terampil yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja Jerman.
Memberikan Azubi kualifikasi yang
diperlukan dan pengalaman kerja praktis agar unggul dalam karier yang mereka
pilih.
Memastikan pertumbuhan dan pengembangan
berbagai industri di Jerman dengan pasokan tenaga kerja berkualitas.
3. Struktur
Program (Sistem Ganda)
Implementasi Ausbildung secara mendasar
terbagi dalam dua pilar utama:
1) Sekolah
Kejuruan (Berufsschule):
Azubi akan menghabiskan 1-2 hari per
minggu atau beberapa minggu dalam sebulan di sekolah kejuruan.
Fokus pada pengetahuan teoritis,
dasar-dasar profesi, dan mata pelajaran umum (misalnya bahasa Jerman,
matematika, ekonomi).
Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik profesi yang dipilih.
2) Pelatihan
Praktis di Perusahaan (Betriebliche Ausbildung):
Azubi menghabiskan sisa waktu (sekitar 3-4
hari per minggu atau beberapa bulan dalam setahun) untuk pelatihan langsung di
perusahaan.
Mereka belajar keterampilan praktis di
bawah bimbingan instruktur berpengalaman.
Mendapatkan pengalaman kerja nyata,
memahami alur kerja, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan profesional.
Peserta mendapatkan gaji bulanan (stipend)
dari perusahaan, yang besarnya bervariasi tergantung profesi dan wilayah, namun
umumnya cukup untuk menutupi biaya hidup.
4. Durasi
Program
Durasi program Ausbildung bervariasi,
umumnya berkisar antara 2 hingga 3,5 tahun, tergantung pada jenis profesi dan
tingkat kompleksitasnya. Dalam beberapa kasus, durasi dapat dipersingkat
(misalnya menjadi 2-2,5 tahun) jika Azubi memiliki kualifikasi atau kinerja
yang sangat baik.
5. Persyaratan
Umum
Meskipun persyaratan spesifik dapat
bervariasi, beberapa persyaratan umum untuk mengikuti program Ausbildung
(terutama bagi pendaftar internasional) meliputi:
1) Kemampuan
Bahasa Jerman:
Minimal level B1, namun B2 sangat
dianjurkan karena seluruh proses belajar-mengajar dan komunikasi di tempat
kerja menggunakan bahasa Jerman.
2) Ijazah
Pendidikan:
Minimal ijazah sekolah menengah
(SMA/SMK/sederajat) atau setara, beserta terjemahan resminya ke dalam bahasa
Jerman.
3) Dokumen
Lain:
Paspor, surat motivasi (Letter of
Intention/LoI) dalam bahasa Jerman, CV, serta sertifikat pelatihan atau
pengalaman kerja (jika ada).
4) Usia:
Umumnya disarankan untuk mendaftar sebelum
usia 30 tahun, meskipun tidak ada batasan usia yang ketat.
6. Proses
Pendaftaran dan Seleksi
Implementasi program Ausbildung dimulai
dengan proses pendaftaran dan seleksi yang kompetitif:
1) Pencarian
Program:
Calon Azubi mencari program Ausbildung
yang sesuai dengan minat dan kualifikasi mereka melalui portal kerja online,
situs web perusahaan, atau Badan Tenaga Kerja Federal Jerman (Bundesagentur für
Arbeit).
2) Pengiriman
Lamaran:
Mengirimkan dokumen aplikasi (CV, surat
motivasi, ijazah, sertifikat bahasa, dll.) kepada perusahaan yang menawarkan
posisi Ausbildung.
3) Wawancara:
Jika lamaran diterima, Azubi akan diundang
untuk wawancara. Beberapa profesi mungkin juga memerlukan tes bakat (aptitude
test).
4) Penawaran
Kontrak:
Jika berhasil, perusahaan akan menawarkan
kontrak Ausbildung yang secara hukum mengatur hak dan kewajiban Azubi serta
perusahaan selama masa pelatihan.
5) Pengajuan
Visa (bagi non-UE):
Setelah mendapatkan kontrak, Azubi dari
luar Uni Eropa harus mengajukan visa Ausbildung ke Kedutaan Besar Jerman.
7. Hak
dan Kewajiban Azubi Selama Program
Selama menjalani program Ausbildung, Azubi
memiliki hak dan kewajiban yang jelas:
1) Hak:
Menerima gaji bulanan (stipend) yang akan
meningkat setiap tahun. Mendapatkan cuti minimal 24 hari kerja setiap tahun.
Mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan
berkualitas. Mendapatkan bimbingan dari instruktur yang kompeten. Menerima
perlindungan sosial (asuransi kesehatan, pensiun, dll.).
2) Kewajiban:
Mengikuti jadwal pelajaran di sekolah
kejuruan dan pelatihan di perusahaan dengan disiplin.
Menyelesaikan tugas dan proyek yang diberikan.
Mengisi buku laporan pelatihan
(Berichtsheft) secara teratur. Mengikuti ujian tengah program dan ujian akhir.
8. Ujian
Akhir dan Sertifikasi
1) Pada
pertengahan program
Azubi akan mengikuti ujian tertulis untuk
menguji pemahaman mereka.
2) Di
akhir program
Azubi wajib mengikuti ujian akhir
(Abschlussprüfung) yang mencakup komponen tertulis dan praktis/lisan. Ujian ini
diselenggarakan secara serempak di hampir semua negara bagian Jerman.
Azubi yang lulus ujian akhir akan menerima
sertifikat kualifikasi profesi yang diakui secara nasional di Jerman dan Eropa.
Sertifikat ini menjadi bukti bahwa mereka adalah tenaga profesional berstandar
Eropa.
9. Benefit
Berikut adalah beberapa fasilitas utama
yang biasanya diperoleh peserta program Ausbildung di Jerman:
1) Gaji/Uang
Saku Bulanan
Ini adalah salah satu daya tarik utama, di
mana peserta akan menerima uang saku yang meningkat setiap tahun pelatihan.
Jumlahnya bervariasi tergantung profesi dan lokasi.
2) Tidak
Ada Biaya Pendidikan (Gratis)
Ini adalah keuntungan besar. Peserta
Ausbildung tidak perlu membayar biaya sekolah atau kuliah. Sebaliknya, mereka
malah digaji oleh perusahaan tempat mereka magang.
3) Asuransi
Kesehatan dan Sosial
Peserta akan mendapatkan jaminan asuransi
kesehatan dan tunjangan sosial selama masa pelatihan (biasanya 3 tahun). Ini
sangat penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan mereka di Jerman.
4) Akomodasi
(Terkadang Disediakan/Dibantu)
Meskipun tidak semua perusahaan
menyediakan tempat tinggal secara langsung, beberapa perusahaan besar atau
industri mungkin menyediakan asrama atau membantu peserta menemukan akomodasi.
Terkadang, ada juga tunjangan atau subsidi untuk sewa tempat tinggal.
5) Makan
(Terkadang Disediakan Selama Jam Kerja)
Di beberapa bidang, terutama di sektor
perhotelan atau gastronomi, peserta mungkin mendapatkan fasilitas makan selama
jam kerja.
6) Cuti
Berbayar
Peserta berhak mendapatkan cuti berbayar,
biasanya sekitar 24-30 hari per tahun, tergantung pada kontrak dan kebijakan
perusahaan.
7) Pendidikan
dan Pelatihan Berkualitas Tinggi
Sistem Ausbildung mengadopsi "dual
system" yang menggabungkan pembelajaran teori di sekolah kejuruan
(Berufsschule) dan praktik langsung di perusahaan. Ini memastikan peserta
mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dan siap kerja.
8) Sertifikat/Gelar
yang Diakui Internasional
Setelah menyelesaikan program Ausbildung,
peserta akan mendapatkan sertifikat atau gelar keahlian (Fachkraft) yang diakui
secara nasional di Jerman dan juga diakui secara internasional (terutama di Uni
Eropa). Ini sangat meningkatkan daya saing di pasar kerja global.
9) Peluang
Kerja Setelah Lulus
Salah satu keuntungan terbesar adalah
tingginya peluang untuk langsung mendapatkan pekerjaan tetap di perusahaan
tempat mereka menjalani Ausbildung setelah lulus. Jerman memiliki permintaan
tenaga kerja yang tinggi di berbagai bidang kejuruan.
10) Pengalaman
Kerja Profesional
Peserta mendapatkan pengalaman kerja nyata
di lingkungan profesional Jerman yang terkenal dengan standar tinggi, disiplin,
dan efisiensi. Ini adalah nilai tambah yang sangat berharga untuk karier di
masa depan.
11) Pengembangan
Soft Skill
Selain keterampilan teknis, program ini
juga mengembangkan soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, manajemen
waktu, dan kemandirian, yang sangat penting dalam dunia kerja.
12) Dukungan
Visa dan Izin Tinggal
13) Peserta
akan mendapatkan visa Ausbildung yang memungkinkan mereka tinggal dan bekerja
secara legal di Jerman selama masa program.
14) Peluang
Studi Lanjutan
Lulusan Ausbildung memiliki kesempatan
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi _(misalnya, Meister)_
atau bahkan melanjutkan studi di perguruan tinggi di Jerman (dengan beberapa
persyaratan tambahan, seperti tidak perlu Studienkolleg untuk beberapa kasus).
15) Kesempatan
Kerja Part-Time
Terkadang, peserta diizinkan untuk melakukan
pekerjaan paruh waktu di luar jam pelatihan untuk menambah penghasilan.
Secara keseluruhan, program Ausbildung
menawarkan paket komprehensif yang tidak hanya memberikan pendidikan dan
pengalaman kerja, tetapi juga dukungan finansial dan jaminan masa depan yang
baik di Jerman.
10. Prospek
Setelah Lulus
Lulusan program Ausbildung memiliki
prospek karier yang sangat baik di Jerman:
1) Tingkat
Penyerapan Kerja yang Tinggi
Sekitar dua pertiga lulusan Ausbildung
langsung diterima bekerja oleh perusahaan tempat mereka menjalani pelatihan.
2) Peluang
Kerja
Lulusan dianggap memenuhi syarat untuk
bekerja di Jerman dengan standar gaji yang sama seperti pekerja Jerman lainnya.
3) Pengembangan
Karier
Setelah lulus, mereka dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (misalnya, menjadi Meister atau bahkan
kuliah di universitas dengan syarat tertentu) atau mengembangkan karier mereka
di bidang yang sama. (berssambung...)