DARI AUSBILDUNG MENUJU MEISTER (1)

Penulis: Drs. KAMAJAYA, M.Pd.

Dibaca: 535 kali

Drs. KAMAJAYA, M.Pd.

Oleh Drs. KAMAJAYA, M.Pd.

 

A. PENDAHULUAN

Seiring dengan pesatnya perkembangan global dan semakin terbukanya kesempatan di kancah internasional, generasi muda Indonesia dihadapkan pada beragam peluang emas untuk mengembangkan diri dan berkarier. Salah satu kesempatan yang patut mendapat perhatian serius adalah program Ausbildung dari pemerintah Jerman.

Ausbildung adalah sebuah sistem pendidikan kejuruan ganda yang sangat diakui di Jerman, menggabungkan pembelajaran teori di sekolah kejuruan dengan praktik langsung di perusahaan. Program ini dirancang untuk membekali pesertanya dengan keterampilan praktis dan pengetahuan mendalam yang relevan dengan kebutuhan industri. Yang lebih menarik lagi, pemerintah Jerman telah membuka pintu bagi warga negara asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengikuti program ini.

Ini bukan sekadar kesempatan untuk belajar dan bekerja di luar negeri. Ini adalah peluang transformatif untuk memperoleh pengalaman kerja internasional, meningkatkan kompetensi, menguasai bahasa Jerman, serta membangun jaringan profesional di salah satu negara dengan perekonomian terkuat di Eropa.Lulusan Ausbildung memiliki prospek karier yang cerah, baik untuk melanjutkan pekerjaan di Jerman maupun kembali ke Indonesia dengan kualifikasi yang sangat dihargai.

Oleh karena itu, kami ingin menekankan pentingnya bagi generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan peluang program Ausbildung ini sebaik-baiknya. Ini adalah investasi berharga bagi masa depan Anda, membuka jalan menuju karier yang sukses dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Mari kita sambut kesempatan.

Sebelum membahas program Ausbildung lebih lanjut, sebaiknya para calon Azubi yang berminat untuk mengikuti program Ausbildung dengan jenjang kariernya sampai menjadi seorang Meister atau menggeluti bidang akademik di University, perlu mengenal negara Jerman yang sistim pemerintahannya jauh berbeda dengan Indonesia, sehingga para calon Azubi saat berada di Jerman dapat menempatkan diri dengan sebaik baiknya bagi keamanan dan kelancaran karier bagi kepentingan masa depan yang lebih baik.

B.        SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem pemerintahan di Jerman adalah republik parlementer federal yang demokratis. Ini berarti kekuasaan dibagi baik secara vertikal antara pemerintah federal dan negara bagian (federasi), maupun secara horizontal antara cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Dasar hukum sistem pemerintahan Jerman adalah Undang-Undang Dasar (Grundgesetz), yang disahkan pada tahun 1949. Undang-undang ini dirancang dengan pelajaran dari sejarah, khususnya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan seperti yang terjadi di masa lalu. Grundgesetz menekankan perlindungan kebebasan individu melalui daftar hak asasi manusia dan sipil yang luas.

1.         Struktur Pemerintahan:

1)         Kepala Negara

Presiden Federal (Bundespräsident), Presiden Federal adalah kepala negara seremonial. Meskipun memiliki peran yang penting dalam mewakili Jerman di kancah internasional dan menunjuk pejabat, kekuasaan politiknya terbatas. Presiden dipilih oleh Majelis Federal (Bundesversammlung) untuk masa jabatan lima tahun.

2)         Kepala Pemerintahan

Kanselir Federal (Bundeskanzler), Kanselir Federal adalah kepala pemerintahan dan pemimpin politik terkuat di Jerman. Kanselir dipilih oleh Bundestag (parlemen federal) berdasarkan usulan Presiden. Kanselir membentuk kabinetnya (pemerintah federal) dengan menunjuk para menteri. Kanselir bertanggung jawab untuk menetapkan pedoman umum kebijakan pemerintah.

3)         Cabang Legislatif (Pembuat Undang-Undang), Jerman memiliki sistem legislatif bikameral (dua kamar):

a)         Bundestag (Parlemen Federal): Merupakan kamar yang lebih kuat dan langsung dipilih oleh rakyat Jerman untuk masa jabatan empat tahun, Bundestag adalah badan legislatif utama, bertanggung jawab atas pembuatan undang-undang, menyetujui anggaran, dan memilih Kanselir. Sistem pemilihannya menggunakan representasi proporsional campuran, di mana pemilih memberikan dua suara: satu untuk kandidat langsung di daerah pemilihan dan satu untuk daftar partai.

b)         Bundesrat (Dewan Federal): Mewakili 16 negara bagian (Länder) Jerman. Anggotanya bukan dipilih langsung oleh rakyat, melainkan ditunjuk oleh pemerintah negara bagian. Bundesrat berfungsi sebagai kamar kedua dan memiliki hak untuk menyetujui undang-undang yang disahkan oleh Bundestag, terutama yang berkaitan dengan keuangan bersama federal dan negara bagian, atau yang berdampak pada tanggung jawab negara bagian. Ini memastikan bahwa kepentingan negara bagian dipertimbangkan dalam proses legislatif federal.

4)         Cabang Eksekutif (Pelaksana Undang Undang)

Terdiri dari Kanselir Federal dan Menteri Federal (kabinet). Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan kebijakan dan undang-undang yang disahkan oleh parlemen.

5)         Cabang Yudikatif (Peradilan)

Sistem peradilan di Jerman bersifat independen dari eksekutif dan legislatif. Mahkamah Konstitusi Federal (Bundesverfassungsgericht) adalah pengadilan tertinggi dan memiliki peran penting dalam memastikan bahwa undang-undang sesuai dengan Grundgesetz (konstitusi).

2.         Sistem Federalisme

Jerman adalah negara federal, yang berarti kekuasaan dibagi antara pemerintah federal (pusat) dan 16 negara bagian (Länder). Setiap negara bagian memiliki konstitusi, parlemen (Landtag), dan pemerintah sendiri. Negara bagian memiliki otonomi yang signifikan dalam banyak bidang, seperti pendidikan, kepolisian, urusan sosial, dan kebijakan budaya. Pemerintah federal memiliki kompetensi eksklusif dalam urusan luar negeri, pertahanan, dan kebijakan moneter.

Sistem ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan dan mencegah sentralisasi yang berlebihan, memastikan stabilitas politik dan perlindungan hak-hak dasar warga negara

Jerman adalah negara federal yang terdiri dari 16 negara bagian, atau yang dalam bahasa Jerman disebut Bundesländer. Setiap negara bagian ini memiliki ibu kota dan pemerintahan sendiri. Berikut adalah daftar ke-16 negara bagian Jerman:

1)         Baden-Württemberg (Ibu kota: Stuttgart)

2)         Bayern (Bavaria) (Ibu kota: München)

3)         Berlin (Ibu kota: Berlin - juga merupakan ibu kota negara Jerman)

4)         Brandenburg (Ibu kota: Potsdam)

5)         Bremen (Ibu kota: Bremen)

6)         Hamburg (Ibu kota: Hamburg)

7)         Hessen (Ibu kota: Wiesbaden)

8)         Mecklenburg-Vorpommern  (Ibu kota: Schwerin)

9)         Niedersachsen (Ibu kota: Hannover)

10)       Nordrhein-Westfalen (Ibu kota: Düsseldorf)

11)       Rheinland-Pfalz (Ibu kota: Mainz)

12)       Saarland (Ibu kota: Saarbrücken)

13)       Sachsen (Ibu kota: Dresden)

14)       Sachsen-Anhalt (Ibu kota: Magdeburg)

15)       Schleswig-Holstein (Ibu kota: Kiel)

16)       Thüringen (Ibu kota: Erfurt)

Tiga dari 16 negara bagian di atas (Berlin, Bremen, dan Hamburg) merupakan kota setingkat negara bagian (city-states).

C.        AUSBILDUNG MERUPAKAN PROGRAM PEMERINTAH JERMAN

Ausbildung merupakan bagian integral dari sistem pendidikan dan pelatihan di Jerman yang didukung dan diatur secara ekstensif oleh pemerintah Jerman, meskipun dengan peran aktif dari berbagai pihak.

Berikut adalah poin-poin penting mengenai peran pemerintah Jerman dalam Ausbildung:

1.         Regulasi dan Standar

Pemerintah federal dan negara bagian Jerman (Länder) bersama-sama menetapkan kerangka kerja hukum dan standar untuk Ausbildung. Ini memastikan kualitas dan pengakuan kualifikasi yang seragam di seluruh Jerman.

2.         Pembiayaan Sekolah Kejuruan

Negara-negara bagian (Länder) bertanggung jawab untuk mendanai sekolah-sekolah kejuruan (Berufsschulen) yang menjadi bagian dari sistem dual Ausbildung. Ini mencakup gaji guru, infrastruktur, dan peralatan.

3.         Pengawasan dan Dukungan

Berbagai lembaga pemerintah, seperti Badan Tenaga Kerja Federal (Bundesagentur für Arbeit) dan Institut Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (BIBB), berperan dalam mengawasi, mengembangkan, dan mempromosikan sistem Ausbildung. Mereka juga menyediakan panduan dan dukungan bagi pencari pelatihan dan perusahaan.

4.         Insentif dan Program

Pemerintah Jerman, melalui berbagai kementerian seperti Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian (BMBF) dan Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWi), menyediakan program dan insentif untuk mendorong partisipasi dalam Ausbildung, baik bagi warga negar a Jerman maupun internasional. Misalnya, ada program pendanaan untuk masa tinggal di luar negeri bagi peserta Ausbildung (VETWorldwide).

5.         Jaminan Pelatihan

Pemerintah Jerman telah memperkenalkan "Jaminan Pelatihan" (Training Guarantee) untuk memastikan bahwa semua kaum muda tanpa kualifikasi kejuruan memiliki akses ke pelatihan kejuruan yang mengarah pada kualifikasi penuh, diutamakan di perusahaan.

6.         Pengakuan Kualifikasi

Setelah menyelesaikan Ausbildung, peserta menerima kualifikasi yang diakui secara nasional, yang sangat dihargai oleh pengusaha dan membuka peluang untuk pendidikan lebih lanjut atau masuk ke dunia kerja.

Meskipun perusahaan swasta menanggung sebagian besar biaya pelatihan di tempat kerja (in-company training) dan membayar gaji bulanan kepada peserta Ausbildung, keterlibatan pemerintah dalam mengatur, mengawasi, dan mendukung sistem ini sangatlah fundamental. Ini menjadikan Ausbildung sebagai pilar penting dalam memastikan pasokan tenaga kerja terampil di Jerman.

D.        AUSBILDUNG

Dalam usaha memahami program Ausbildung di Jerman bagi warga negara asing yang bisa apply langsung dari negaranya, maka sangat diperlukan pemahaman program tersebut yang menjadi tujuan utama dapat diperoleh oleh seluruh Azubi dengan sebaik baiknya, dalam catatan di bawah ini disampaikan:

1.         Pengertian

Dalam lanskap pendidikan dan pelatihan kejuruan global, Jerman telah lama dikenal sebagai garda terdepan dengan sistemnya yang unik dan sangat efektif. Salah satu pilar utama yang menopang reputasi ini adalah Ausbildung, sebuah program pendidikan kejuruan ganda (dual vocational training) yang menawarkan jalur praktis dan terstruktur menuju karir yang sukses. Bukan sekadar program magang biasa, Ausbildung adalah fondasi penting dalam perekonomian Jerman, dirancang untuk membekali individu dengan keterampilan praktis dan teoritis yang sangat dibutuhkan di pasar kerja modern.

Ausbildung secara harfiah berarti "pelatihan" atau "pendidikan" dalam bahasa Jerman. Namun, lebih dari sekadar terjemahan, istilah ini merujuk pada sistem pelatihan kejuruan yang memadukan pembelajaran di perusahaan (on-the-job training) dengan pendidikan di sekolah kejuruan (Berufsschule). Ini berarti peserta Ausbildung, atau "Azubis", tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga langsung menerapkan pengetahuan tersebut dalam lingkungan kerja nyata, sambil mendapatkan gaji bulanan. Konsep "ganda" inilah yang menjadi kekuatan utama Ausbildung, memastikan lulusannya siap bekerja dan memiliki pengalaman relevan sejak hari pertama.

Pentingnya Ausbildung melampaui sekadar penyediaan tenaga kerja terampil. Program ini adalah kunci untuk:

1)         Mengatasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil: Jerman, seperti banyak negara maju lainnya, menghadapi tantangan demografi dan kekurangan tenaga kerja terampil di berbagai sektor. Ausbildung menjadi solusi vital untuk mengisi kesenjangan ini, khususnya di bidang teknik, kesehatan, IT, dan kerajinan.

2)         Meningkatkan Daya Saing Ekonomi: Dengan pasokan tenaga kerja yang sangat terlatih, perusahaan-perusahaan Jerman dapat mempertahankan standar kualitas tinggi dan inovasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

3)         Memberdayakan Individu: Bagi para Azubis, Ausbildung menawarkan jalur yang jelas menuju kemandirian finansial dan karir yang stabil tanpa harus menempuh pendidikan universitas tradisional. Ini membuka pintu bagi berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman.

4)         Integrasi Sosial: Program ini juga memainkan peran penting dalam integrasi imigran dan warga negara non-UE, memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi pada masyarakat dan ekonomi Jerman.

Ausbildung terbuka bagi lulusan sekolah menengah atas dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang memiliki motivasi kuat untuk belajar, kemampuan berbahasa Jerman yang memadai (umumnya minimal B1 atau B2), dan ketertarikan pada bidang kejuruan tertentu. Program ini ideal bagi mereka yang lebih menyukai pendekatan belajar sambil bekerja, mencari pengalaman praktis, dan ingin langsung masuk ke dunia profesional setelah menyelesaikan pendidikan.

Ada lebih dari 300 jenis profesi yang berbeda yang dapat dipelajari melalui program Ausbildung, mulai dari mekanik mekatronik, perawat, juru masak, spesialis IT, hingga desainer media. Keragaman ini memastikan bahwa ada sesuatu untuk hampir setiap minat dan bakat.

Dengan komitmen pemerintah Jerman dalam mendukung dan mempromosikan Ausbildung, program ini bukan hanya sekadar alternatif pendidikan, tetapi juga sebuah jaminan untuk masa depan karir yang cerah di salah satu ekonomi terkuat di dunia

2.         Program

Program Ausbildung di Jerman adalah sistem pendidikan vokasi (kejuruan) yang sangat dihormati dan menjadi tulang punggung perekonomian Jerman. Implementasinya menggabungkan pendidikan teoritis di sekolah kejuruan dengan pelatihan praktis langsung di tempat kerja, sering disebut sebagai sistem ganda (duales System).

Berikut penjelasan rinci mengenai implementasi program Ausbildung:

1)         Konsep Dasar dan Tujuan

Ausbildung adalah program pendidikan dan pelatihan vokasi yang memadukan teori (sekitar 30%) di sekolah kejuruan (Berufsschule) dan praktik (sekitar 70%) di perusahaan.

Mempersiapkan peserta (disebut Azubi) untuk menjadi tenaga kerja terampil yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja Jerman.

Memberikan Azubi kualifikasi yang diperlukan dan pengalaman kerja praktis agar unggul dalam karier yang mereka pilih.

Memastikan pertumbuhan dan pengembangan berbagai industri di Jerman dengan pasokan tenaga kerja berkualitas.

3.         Struktur Program (Sistem Ganda)

Implementasi Ausbildung secara mendasar terbagi dalam dua pilar utama:

1)         Sekolah Kejuruan (Berufsschule):

Azubi akan menghabiskan 1-2 hari per minggu atau beberapa minggu dalam sebulan di sekolah kejuruan.

Fokus pada pengetahuan teoritis, dasar-dasar profesi, dan mata pelajaran umum (misalnya bahasa Jerman, matematika, ekonomi).

Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan spesifik profesi yang dipilih.

2)         Pelatihan Praktis di Perusahaan (Betriebliche Ausbildung):

Azubi menghabiskan sisa waktu (sekitar 3-4 hari per minggu atau beberapa bulan dalam setahun) untuk pelatihan langsung di perusahaan.

Mereka belajar keterampilan praktis di bawah bimbingan instruktur berpengalaman.

Mendapatkan pengalaman kerja nyata, memahami alur kerja, dan berinteraksi langsung dengan lingkungan profesional.

Peserta mendapatkan gaji bulanan (stipend) dari perusahaan, yang besarnya bervariasi tergantung profesi dan wilayah, namun umumnya cukup untuk menutupi biaya hidup.

4.         Durasi Program

Durasi program Ausbildung bervariasi, umumnya berkisar antara 2 hingga 3,5 tahun, tergantung pada jenis profesi dan tingkat kompleksitasnya. Dalam beberapa kasus, durasi dapat dipersingkat (misalnya menjadi 2-2,5 tahun) jika Azubi memiliki kualifikasi atau kinerja yang sangat baik.

5.         Persyaratan Umum

Meskipun persyaratan spesifik dapat bervariasi, beberapa persyaratan umum untuk mengikuti program Ausbildung (terutama bagi pendaftar internasional) meliputi:

1)         Kemampuan Bahasa Jerman:

Minimal level B1, namun B2 sangat dianjurkan karena seluruh proses belajar-mengajar dan komunikasi di tempat kerja menggunakan bahasa Jerman.

2)         Ijazah Pendidikan:

Minimal ijazah sekolah menengah (SMA/SMK/sederajat) atau setara, beserta terjemahan resminya ke dalam bahasa Jerman.

3)         Dokumen Lain:

Paspor, surat motivasi (Letter of Intention/LoI) dalam bahasa Jerman, CV, serta sertifikat pelatihan atau pengalaman kerja (jika ada).

4)         Usia:

Umumnya disarankan untuk mendaftar sebelum usia 30 tahun, meskipun tidak ada batasan usia yang ketat.

6.         Proses Pendaftaran dan Seleksi

Implementasi program Ausbildung dimulai dengan proses pendaftaran dan seleksi yang kompetitif:

1)         Pencarian Program:

Calon Azubi mencari program Ausbildung yang sesuai dengan minat dan kualifikasi mereka melalui portal kerja online, situs web perusahaan, atau Badan Tenaga Kerja Federal Jerman (Bundesagentur für Arbeit).

2)         Pengiriman Lamaran:

Mengirimkan dokumen aplikasi (CV, surat motivasi, ijazah, sertifikat bahasa, dll.) kepada perusahaan yang menawarkan posisi Ausbildung.

3)         Wawancara:

Jika lamaran diterima, Azubi akan diundang untuk wawancara. Beberapa profesi mungkin juga memerlukan tes bakat (aptitude test).

4)         Penawaran Kontrak:

Jika berhasil, perusahaan akan menawarkan kontrak Ausbildung yang secara hukum mengatur hak dan kewajiban Azubi serta perusahaan selama masa pelatihan.

5)         Pengajuan Visa (bagi non-UE):

Setelah mendapatkan kontrak, Azubi dari luar Uni Eropa harus mengajukan visa Ausbildung ke Kedutaan Besar Jerman.

7.         Hak dan Kewajiban Azubi Selama Program

Selama menjalani program Ausbildung, Azubi memiliki hak dan kewajiban yang jelas:

1)         Hak:

Menerima gaji bulanan (stipend) yang akan meningkat setiap tahun. Mendapatkan cuti minimal 24 hari kerja setiap tahun.

Mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan berkualitas. Mendapatkan bimbingan dari instruktur yang kompeten. Menerima perlindungan sosial (asuransi kesehatan, pensiun, dll.).

2)         Kewajiban:

Mengikuti jadwal pelajaran di sekolah kejuruan dan pelatihan di perusahaan dengan disiplin.

Menyelesaikan  tugas dan proyek yang diberikan.

Mengisi buku laporan pelatihan (Berichtsheft) secara teratur. Mengikuti ujian tengah program dan ujian akhir.

8.         Ujian Akhir dan Sertifikasi

1)         Pada pertengahan program

Azubi akan mengikuti ujian tertulis untuk menguji pemahaman mereka.

2)         Di akhir program

Azubi wajib mengikuti ujian akhir (Abschlussprüfung) yang mencakup komponen tertulis dan praktis/lisan. Ujian ini diselenggarakan secara serempak di hampir semua negara bagian Jerman.

Azubi yang lulus ujian akhir akan menerima sertifikat kualifikasi profesi yang diakui secara nasional di Jerman dan Eropa. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa mereka adalah tenaga profesional berstandar Eropa.

9.         Benefit

Berikut adalah beberapa fasilitas utama yang biasanya diperoleh peserta program Ausbildung di Jerman:

1)         Gaji/Uang Saku Bulanan

Ini adalah salah satu daya tarik utama, di mana peserta akan menerima uang saku yang meningkat setiap tahun pelatihan. Jumlahnya bervariasi tergantung profesi dan lokasi.

2)         Tidak Ada Biaya Pendidikan (Gratis)

Ini adalah keuntungan besar. Peserta Ausbildung tidak perlu membayar biaya sekolah atau kuliah. Sebaliknya, mereka malah digaji oleh perusahaan tempat mereka magang.

3)         Asuransi Kesehatan dan Sosial

Peserta akan mendapatkan jaminan asuransi kesehatan dan tunjangan sosial selama masa pelatihan (biasanya 3 tahun). Ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan mereka di Jerman.

4)         Akomodasi (Terkadang Disediakan/Dibantu)

Meskipun tidak semua perusahaan menyediakan tempat tinggal secara langsung, beberapa perusahaan besar atau industri mungkin menyediakan asrama atau membantu peserta menemukan akomodasi. Terkadang, ada juga tunjangan atau subsidi untuk sewa tempat tinggal.

5)         Makan (Terkadang Disediakan Selama Jam Kerja)

Di beberapa bidang, terutama di sektor perhotelan atau gastronomi, peserta mungkin mendapatkan fasilitas makan selama jam kerja.

6)         Cuti Berbayar

Peserta berhak mendapatkan cuti berbayar, biasanya sekitar 24-30 hari per tahun, tergantung pada kontrak dan kebijakan perusahaan.

7)         Pendidikan dan Pelatihan Berkualitas Tinggi

Sistem Ausbildung mengadopsi "dual system" yang menggabungkan pembelajaran teori di sekolah kejuruan (Berufsschule) dan praktik langsung di perusahaan. Ini memastikan peserta mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dan siap kerja.

8)         Sertifikat/Gelar yang Diakui Internasional

Setelah menyelesaikan program Ausbildung, peserta akan mendapatkan sertifikat atau gelar keahlian (Fachkraft) yang diakui secara nasional di Jerman dan juga diakui secara internasional (terutama di Uni Eropa). Ini sangat meningkatkan daya saing di pasar kerja global.

9)         Peluang Kerja Setelah Lulus

Salah satu keuntungan terbesar adalah tingginya peluang untuk langsung mendapatkan pekerjaan tetap di perusahaan tempat mereka menjalani Ausbildung setelah lulus. Jerman memiliki permintaan tenaga kerja yang tinggi di berbagai bidang kejuruan.

10)       Pengalaman Kerja Profesional

Peserta mendapatkan pengalaman kerja nyata di lingkungan profesional Jerman yang terkenal dengan standar tinggi, disiplin, dan efisiensi. Ini adalah nilai tambah yang sangat berharga untuk karier di masa depan.

11)       Pengembangan Soft Skill

Selain keterampilan teknis, program ini juga mengembangkan soft skill seperti komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, dan kemandirian, yang sangat penting dalam dunia kerja.

12)       Dukungan Visa dan Izin Tinggal

13)       Peserta akan mendapatkan visa Ausbildung yang memungkinkan mereka tinggal dan bekerja secara legal di Jerman selama masa program.

14)       Peluang Studi Lanjutan

Lulusan Ausbildung memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi _(misalnya, Meister)_ atau bahkan melanjutkan studi di perguruan tinggi di Jerman (dengan beberapa persyaratan tambahan, seperti tidak perlu Studienkolleg untuk beberapa kasus).

15)       Kesempatan Kerja Part-Time

Terkadang, peserta diizinkan untuk melakukan pekerjaan paruh waktu di luar jam pelatihan untuk menambah penghasilan.

Secara keseluruhan, program Ausbildung menawarkan paket komprehensif yang tidak hanya memberikan pendidikan dan pengalaman kerja, tetapi juga dukungan finansial dan jaminan masa depan yang baik di Jerman.

10.       Prospek Setelah Lulus

Lulusan program Ausbildung memiliki prospek karier yang sangat baik di Jerman:

1)         Tingkat Penyerapan Kerja yang Tinggi

Sekitar dua pertiga lulusan Ausbildung langsung diterima bekerja oleh perusahaan tempat mereka menjalani pelatihan.

2)         Peluang Kerja

Lulusan dianggap memenuhi syarat untuk bekerja di Jerman dengan standar gaji yang sama seperti pekerja Jerman lainnya.

3)         Pengembangan Karier

Setelah lulus, mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (misalnya, menjadi Meister atau bahkan kuliah di universitas dengan syarat tertentu) atau mengembangkan karier mereka di bidang yang sama. (berssambung...)

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...