LULUSAN SMK/SMA INDRAMAYU YANG MELANJUTKAN PENDIDIKANNYA KE JERMAN PATUT MENDAPAT APRESIASI

Penulis: KAMAJAYA. M.Pd

Dibaca: 705 kali

KAMAJAYA. M.Pd

Oleh KAMAJAYA. M.Pd

(Kabid. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum Industri PP IGVI)

 

Tidak terbayang sebelumnya lulusan SMK/SMA dari Indramayu bisa melanjutkan pendidikannya ke Negara maju di Eropa tepatnya di Negara Jerman, karena  belum pernah ada sebelumnya lulusan SMK khususnya dari Indramayu yang melanjutkan pendidikannya di Jerman. Awal kehadirannya dua tahun lalu melalui program Ausbildung in Germany ke kota Indramayu penuh dengan intrik berupa cibiran dan tantangan yang berasal dari internal institusi pendidikan sendiri. Lebih kurang bahasa yang keluar dari mereka, mengatakan: “Mau kuliah di Universitas apa di Jermannya?” dan masih banyak lagi bahasa-bahasa miring lainnya yang tidak pantas disebutkan dalam artikel ini. Intinya mereka sama sekali tidak mempercayai bahwa lulusan SMK dari kota kecil Indramayu bisa melanjutkan pendidikannya di Jerman.

Sebagai pembawa program Ausbildung in Germany ke kota Indramayu waktu itu belum bisa bicara banyak untuk menyanggah bahasa-bahasa miring tersebut, karena memang belum ada bukti lulusan yang telah terbang ke Jerman, sehingga sangat sulit meyakinkan mereka akan program tersebut sangat baik, ditambah dengan tersendatnya komunikasi untuk bisa menjelaskan secara detail.

Sementara penulis sendiri telah memiliki pengalaman memberangkatkan lulusan SMK ke Negara maju lainnya yaitu Jepang dalam program magang baik melalui G to G dan atau program SO lebih dari 15 tahun lalu, dan sudah terbiasa memperoleh cibiran, karena memang program yang sifatnya baru dan belum pernah ada sebelumnya, sangat sulit untuk bisa meyakinkan pada masyarakat luas bahwa program tersebut sangat baik bagi lulusan SMK.

Kenapa lulusan SMK/SMA perlu didorong untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman dalam program Ausbildung in Germany? Alasan utamanya adalah karena keadaan kondisi kebekerjaan di dalam negeri waktunya sangat singkat. Dengan sistem kontrak kerja yang ada, para lulusan harus siap untuk melakukan perpindahan tempat kerja berkali-kali manakala kontraknya telah habis. Hal ini menyebabkan mereka tidak cukup waktu untuk mengumpulkan pundi-pundi bagi kepentingan masa depannya.

Saat penulis memposting program Ausbildung in Germany di medsos ketua MKKS SMK Rejanglebong Bp. Asep Suparman, S.Pi, M.Pd yang visioner mengundang penulis untuk mempresentasikan di hadapan Gubernur Bengkulu Bapak Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A. Selepas penjelasan yang disampaikan, beliau berkomentar: “Ini Kue Lezat.”

Ternyata pandangan beliau tentang program Ausbildung in Germany yang ditujukan bagi lulusan menengah SMK/SMA sejalan dengan pemikiran penulis. Kini peserta program Ausbildung in Germany yang didukung pula oleh Bapak Drs. Eri Hidayat, M.Pd (Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu) dan oleh Ibu Inne Kristanti, SP, M.Si (Kacabdin Wilayah II Curup), jumlah peserta program di Bengkulu bertambah secara pesat.

Seharusnya lulusan SMK/SMA dari  Indramayu yang bisa melanjutkan pendidikannya ke Negara Jerman mendapat apresiasi dari pemerintah setempat, karena telah mengharumkan nama daerahnya di dunia Internasional. Namun apresiasi itu belum diperoleh disebabkan oleh kurangnya informasi dan akses dalam menjelaskan program Ausbildung in Germany kepada pemerintah daerah. Harapannya bila pemerintah daerah mengetahui dan memahami program secara jelas dan rinci, generasi muda produktif Indramayu yang berusia antara 18-30 tahun akan lebih banyak yang melanjutkan pendidikannya ke Negara Jerman seperti halnya yang terjadi di Provinsi Bengkulu.

Semoga melalui artikel ini Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dapat memperoleh informasi bahwa ada generasi mudanya yang telah terbang ke Jerman untuk melanjutkan pendidikannya, dan semoga juga pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah yang dapat menghantarkan generasi produktif lainnya untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke Negara Jerman lebih banyak.

Tag:
Nalar Lainnya
...
Dadan Supardan

Semangat Revitalisasi di Mata Angkie

Nalar Lainnya
...
ENDANG KOMARA

INDEPENDENSI ASN

...
Asep S. Muhtadi

Komunikasi Pembelajaran di Masa Pandemi

...
Prof. Dr Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H.,M.H.,M.Si.

EKSISTING DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

...
...
...