Penulis: KAMAJAYA. M.Pd
KAMAJAYA. M.Pd
Oleh KAMAJAYA. M.Pd
(Kabid. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum Industri PP
IGVI)
Tidak terbayang sebelumnya lulusan SMK/SMA dari Indramayu
bisa melanjutkan pendidikannya ke Negara maju di Eropa tepatnya di Negara
Jerman, karena belum pernah ada
sebelumnya lulusan SMK khususnya dari Indramayu yang melanjutkan pendidikannya
di Jerman. Awal kehadirannya dua tahun lalu melalui program Ausbildung in Germany ke kota Indramayu
penuh dengan intrik berupa cibiran dan tantangan yang berasal dari internal
institusi pendidikan sendiri. Lebih kurang bahasa yang keluar dari mereka,
mengatakan: “Mau kuliah di Universitas
apa di Jermannya?” dan masih banyak lagi bahasa-bahasa miring lainnya yang
tidak pantas disebutkan dalam artikel ini. Intinya mereka sama sekali tidak
mempercayai bahwa lulusan SMK dari kota kecil Indramayu bisa melanjutkan
pendidikannya di Jerman.
Sebagai pembawa program Ausbildung in Germany ke kota Indramayu waktu itu belum bisa bicara
banyak untuk menyanggah bahasa-bahasa miring tersebut, karena memang belum ada
bukti lulusan yang telah terbang ke Jerman, sehingga sangat sulit meyakinkan
mereka akan program tersebut sangat baik, ditambah dengan tersendatnya
komunikasi untuk bisa menjelaskan secara detail.
Sementara penulis sendiri telah memiliki pengalaman
memberangkatkan lulusan SMK ke Negara maju lainnya yaitu Jepang dalam program
magang baik melalui G to G dan atau program SO lebih dari 15 tahun lalu, dan
sudah terbiasa memperoleh cibiran, karena memang program yang sifatnya baru dan
belum pernah ada sebelumnya, sangat sulit untuk bisa meyakinkan pada masyarakat
luas bahwa program tersebut sangat baik bagi lulusan SMK.
Kenapa lulusan SMK/SMA perlu didorong untuk melanjutkan
pendidikannya ke Jerman dalam program Ausbildung
in Germany? Alasan utamanya adalah karena keadaan kondisi kebekerjaan di
dalam negeri waktunya sangat singkat. Dengan sistem kontrak kerja yang ada,
para lulusan harus siap untuk melakukan perpindahan tempat kerja berkali-kali
manakala kontraknya telah habis. Hal ini menyebabkan mereka tidak cukup waktu untuk
mengumpulkan pundi-pundi bagi kepentingan masa depannya.
Saat penulis memposting program Ausbildung in Germany di medsos ketua MKKS SMK Rejanglebong Bp.
Asep Suparman, S.Pi, M.Pd yang visioner mengundang penulis untuk
mempresentasikan di hadapan Gubernur Bengkulu Bapak Dr. drh.
H. Rohidin Mersyah, M.M.A. Selepas
penjelasan yang disampaikan, beliau berkomentar: “Ini Kue Lezat.”
Ternyata pandangan beliau tentang program Ausbildung in Germany yang ditujukan
bagi lulusan menengah SMK/SMA sejalan dengan pemikiran penulis. Kini peserta
program Ausbildung in Germany yang
didukung pula oleh Bapak Drs. Eri Hidayat, M.Pd (Plt. Kadis Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Bengkulu) dan oleh Ibu Inne Kristanti, SP, M.Si (Kacabdin
Wilayah II Curup), jumlah peserta program di Bengkulu bertambah secara pesat.
Seharusnya lulusan SMK/SMA dari Indramayu yang bisa melanjutkan pendidikannya
ke Negara Jerman mendapat apresiasi dari pemerintah setempat, karena telah
mengharumkan nama daerahnya di dunia Internasional. Namun apresiasi itu belum
diperoleh disebabkan oleh kurangnya informasi dan akses dalam menjelaskan
program Ausbildung in Germany kepada
pemerintah daerah. Harapannya bila pemerintah daerah mengetahui dan memahami
program secara jelas dan rinci, generasi muda produktif Indramayu yang berusia
antara 18-30 tahun akan lebih banyak yang melanjutkan pendidikannya ke Negara
Jerman seperti halnya yang terjadi di Provinsi Bengkulu.
Semoga melalui artikel ini Pemerintah Daerah Kabupaten
Indramayu dapat memperoleh informasi bahwa ada generasi mudanya yang telah
terbang ke Jerman untuk melanjutkan pendidikannya, dan semoga juga pemerintah
daerah dapat mengambil langkah-langkah yang dapat menghantarkan generasi produktif
lainnya untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke Negara Jerman lebih banyak.