PEnulis: SYAHID FATHURROJAK, S.Pd.
SYAHID FATHURROJAK, S.Pd.
Oleh SYAHID FATHURROJAK, S.Pd.
(Guru SMA Negeri 1 Panawangan, Kabupaten Ciamis)
Ekstrakurikuler diartikan sebagai perkumpulan yang
disiapkan oleh satuan pendidikan untuk membimbing minat, bakat, hobi,
kepribadian, dan kreativitas siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan
untuk menguji bakat siswa (Mentari, 2019:103). Salah satu kegiatan
ekstrakurikuler wajib yang diselenggarakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan adalah Pramuka.
Kegiatan pramuka adalah bagian dari gerakan pramuka
yang merupakan gerakan pendidikan kaum muda yang menyelengarakan kepramukaan
dengan dukungan dan bimbingan anggota dewasa. Gerakan Pramuka mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda guna
menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup
bertanggung jawab dan mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional (Ghozali,
2003:1).
Pembentukan karakter tanggung jawab dan
kepemimpinan merupakan salah satu pembentukan karakter bagi peserta didik agar
memiliki perilaku yang baik. Seorang anggota Pramuka harus mampu memimpin diri
sendiri dan regunya. Misalnya memimpin baris-berbaris, diskusi, kerja kelompok,
memimpin laporan dan sebagainya. Syarat kepemimpinan di dalam Ekstrakurikuler
Pramuka adalah: 1) Kekuasaan, maksudnya menguasai keadaan, 2) Kewibawaan,
maksudnya berwibawa dan disegani, 3) Kemampuan, maksudnya mampu memimpin
regunya.
Salah satu kegiatan pramuka di pangkalan SMA Negeri
1 Panawangan yaitu pelantikan bantara dan serah terima jabatan dewan kerja
ambalan Adipati Angga yuda dan Dewi Sri Gugusdepan 15117 -15118, yang
diharapakan dapat menjadi wahana dalam pembentukan karakter tanggung jawab dan
kepemimpinan bagi peserta didik. Dewan kerja perlu dibentuk seperti yang
tertuang di dalam SK Kwarnas Gerakan Pramuka No. 005 tahun 2017 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
memiliki maksud dan tujuan untuk memberi kesempetan kepada Pramuka Penegak
untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pengeloalan
organisasi, mengembangkan bakat kepemimpinan dan pengabdiannya kepada gerakan
pramuka.
Kegiatan pelantikan bantara dan serah terima jabatan dewan kerja ambalan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2022 bertempat di lapangan SMA Negeri 1 Panawangan, dengan rangkaian acaranya melalui prosesi Upacara Pelantikan Bantara dan Serah Terima Jabatan Dewan Kerja Ambalan dari periode 2021/2022 ke periode 2022/2023. Bapak Drs. H. Mochamad Solehudin, M.Pd. selaku Mabigus 15117 - 15118 Ambalan Adipati Angga Yuda dan Dewi Sri memimpin langsung prosesi upacara tersebut dan melantik sebanyak 38 orang calon bantara kelas XI menjadi bantara dengan menyematkan Evolet Bantara secara simbolis kepada perwakilan Caba (Jafar Sidik, Siswa kelas XI IPS 1).
Gambar 1. Penyematan Evolet Bantara secara simbolis oleh Kak Mabigus pangkalan
SMA Negeri 1 Panawangan
Selanjutnya, Kak Mabigus
menyematkan tanda jabatan kepada dewan kerja ambalan Adipati Anggayuda dan Dewi
Sri periode 2022-2023 sebagai pengurus yang baru dan melantik sebanyak 8 orang
pengurus yang diantaranya; Pradana Anggayuda dan Dewi Sri periode 2022-2023
kepada Kak Kiki Ipansyah sebagai pradana Anggayuda dan Kak Ai Siti Maryam
sebagai pradana Dewi Sri, Pemangku kepada Kak Jafar Sidik sebagai pemangku adat
Anggayuda dan Kak Frita Dwi Prasanti sebagai pemangku adat Dewi, Krani kepada
Kak Wahyu sebagai krani Anggayuda dan Kak Dwiyan sebagai krani Dewi Sri, dan
Hartaka kepada Kak Rizwan Mayludin sebagai hartaka Anggayuda dan ka Husnah Nur
Hasbilah sebagai hartaka Dewi Sri.
Setelah prosesi penyematan tanda jabatan, pengurus dewan kerja ambalan yang baru diambil sumpah dan kesediaannya untuk melaksanakan tugas kedewan kerjaan sesuai adat ambalan serta pengamalan Dasadarma dan Tri Satya Pramuka.
Gambar 2. Penyematan tanda jabatan oleh Kak Mabigus pangkalan SMA Negeri 1
Panawangan kepada Rizwan mayludin sebagai hartaka Anggayuda
Pada penghujung acara Adi Alhamdani Fauzan selaku Pemangku Adat Anggayuda yang lama, mengucapkan Sandi Ambalan Adipati Anggayuda dan Dewi Sri dengan penuh penghayatan sehingga seluruh peserta upacara pun seolah terbawa suasana dan ikut menghayati isi dari sandi ambalan tersebut.
Gambar 3. Pengucapan Sandi Ambalan Adipati Anggayuda dan Dewi Sri oleh Pemangku Adat Anggayuda periode 2021/2022.
Rangkaian kegiatan pelantikan bantara dan serah
terima jabatan dewan kerja ambalan ini, terdapat banyak hal yang ingin
ditanamkan kepada peserta didik melalui kepramukaan yang ada di SMA Negeri 1
Panawangan. Hal-hal yang ingin ditanamkan dalam kegiatan ini meliputi
Kedisiplinan, Bantara kelas XII mempersiapkan dengan penuh keseriusan dan
kedisiplinan. Hal ini dibuktikan dengan persiapan yang cukup, diawali dari
membuat rencana agenda acara dari minggu sebelumnya hingga acara tersebut
dilaksanakan dengan tertib dan tepat waktu. Kegiatan tersebut juga mendidik
kemandirian bagi peserta didik karena segala sesuatunya dipersiapkan mereka
tanpa campur tangan guru pembina. Kemandirian merupakan hal penting yang harus
dimiliki oleh setiap individu untuk menjalankan kehidupan sehari-hari tanpa
selalu bergantung kepada orang lain. Sikap mandiri penting ditanamkan kepada
peserta didik karena ketika mereka mandiri, maka mereka telah mengetahui
konsekuensi apa yang diterima atas sikap yang ditunjukan dan siap dengan
konsekuensi tersebut.
Pada acara tersebut setiap pengurus dewan kerja
ambalan yang baru diambil sumpah dan kesediaannya untuk melaksanakan tugas
kedewan kerjaan. Kegiatan tersebut mendidik supaya peserta didik mampu
membuktikan dan menepati sumpah atau janji yang diucapkannya pada organisasi
yang dijalankannya sehingga menjadi bekal bagi mereka dikemudian hari dan
menjadi manusia yang amanah. Seperti yang terdapat dalam Al-qu’an surat An-Nahl
ayat 91 yang artinya: “Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji
dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat.”
Karakter utama yang ingin dimunculkan dalam
kegiatan ini yakni mendorong peserta didik supaya dapat menjadi pemimpin
khususnya bagi sendiri, umumnya bagi orang lain. Dalam sebuah kajian tentang
kepemimpinan, sejumlah kualitas personal seperti ketegasan, kemampuan
beradaptasi, kecerdasan serta ketelitian kerap disebut sebagai kecakapan
kepemimpinan yang paling penting. Riset menjelaskan bahwa para pemimpin yang
sanggup membawa perubahan besar adalah pemimpin yang lebih baik. Mereka ini
adalah sosok yang positif, menginspirasi, memperkuat tim dan bawahan serta
menciptakan pengikut dimanapun dia berada.
Karena pentingnya arti dan makna kepemimpinan, maka
penting sekali untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kecakapan dalam
memimpin serta memanfaatkan segala bentuk peluang yang ada di depan mata.
Setiap orang akan dimintai pertanggungjawabannya, maka dari itu semua orang
berpeluang menjadi pemimpin. Semua hal di atas meliputi dasar dan
bekal bagi peserta didik untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dengan membiasakan
sikap disiplin, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya serta
nilai-nilai yang terkandung di dalam Dasa Darma dan Tri Satya yang menjadi
landasan kegiatan Pramuka.
Daftar Referensi:
1. Eca
Gesang Mentari, dkk,. 2019. Manajemen Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Dilengkapi dengan Manajemen Perpustakaan dan Ekstrakurikuler. Temanggung:
Pustaka Indonesia.
2. Rasima
Ali Ghozali. 2003. Panduan Gerakan Pramuka Untuk Santri. Jakarta: Lima Karsa.
3. Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
4. Surat
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 005 tahun 2017 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
5. Chaniago,
Aspizain. 2017. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.